Sejak dokumenter hal tersebut dirilis, sosok Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti bergabung terseret. Pasalnya, saat itu dia adalah Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya yang digunakan bertugas menangani juga menguak kasus yang tersebut cukup kontroversial dalam tahun 2016 tersebut.
Bahkan saat itu, Krishna Murti sempat mengunggah sebuah postingan khusus terhadap Mirna Salihin dengan kata-kata yang digunakan mengharukan lalu dramatis. Atasan Ferdy Sambo itu menegaskan jika kehadiran institusinya hadir untuk menghasilkan hal yang digunakan gelap menjadi terang.
“Kami tiada mengenal kamu sebelumnya. Juga kami tidak ada mengenal suamimu serta keluargamu hingga teman2mu. Peristiwa kematianmu yang mana mengharuskan kami hadir untuk memproduksi terang kegelapan,” ucapnya sambil mengunggah peti berakhir Mirna Salihin serta foto cantiknya seperti yang dimaksud Suara.com kutip dari akun Instagram kembaran Mirna Salihin, yakni Made Sandy Salihin, Senin (2/10/2023).
Hal hal itu dilakukan, untuk menghilangkan rasa cemas rakyat akan kejahatan. Krishna Murti juga mengatakan jika itu sudahlah kewajibannya akan tugas-tugasnya sebagai pribadi polisi.
“Semua proses penyidikan yang tersebut kami lakukan akibat kewajiban kami sebagai alat negara penegak hukum. Rest in peace Mirna. Semoga tak ada Mirna2 lain lagi. Semoga semua segera terang benderang,” tulisnya lagi.
Sayangnya, postingan yang disebut diketahui sudah tidaklah terlihat lagi dalam Instagram Krishna Murti. Unggahan Krishna Murti itu sempat diunggah ulang oleh Sandy Salihin, yang dimaksud merupakan kembaran dari Mirna Salihin.
Hal ini sontak kembali menjadi sorotan bagi banyak warganet. Kejadian tragis kematian Wayan Mirna Salihin bermula dari pertemuannya antara Jessica Wongso juga teman mereka, Hani Juwita Boon di area Kafe Olivier di dalam pusat perbelanjaan Grand Indonesia pada 6 Januari 2016 yang dimaksud lalu.
Saat itu, Mirna Salihin memesan minuman Vietnam Ice Coffee. Ketika pesanannya tiba, Mirna Salihin mencicipi minuman tersebut, namun tak sampai habis.

Dalam persidangan, diungkapkan bahwa Mirna Salihin sempat mengeluhkan rasa juga aroma minuman itu yang dianggap aneh. Tidak lama kemudian, ia tiba-tiba semata kehilangan kesadaran, mengalami kejang-kejang, juga mulutnya berbusa.
Jessica Wongso kemudian Hani merasa panik dan juga segera membawa Mirna Salihin ke klinik di tempat Grand Indonesia. Dari sana, Mirna dirujuk ke Rumah Sakit Abdi Waluyo.
Namun, dalam perjalanan ke rumah sakit, Mirna meninggal dunia. Dari hasil penyelidikan, Krishna Murti bersama dengan Ferdy Sambo mengungkapkan bahwa dalam kopi yang digunakan diminum oleh Mirna terdapat zat sianida, suatu racun mematikan.
Zat yang disebut juga ditemukan dalam lambung Mirna. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa terdapat sekitar 3,75 miligram sianida dalam tubuh Mirna.