Home / Pendidikan / Malam Lailatul Qadar? Ini Ciri-cirinya

Malam Lailatul Qadar? Ini Ciri-cirinya

Hari Ini Malam Lailatul Qadar? Ini Ciri-cirinya

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Lailatul Qadar merupakan malam yang digunakan penuh kemuliaan bagi umat Muslim dalam bulan Ramadhan. Pada malam itu, umat Muslim dianjurkan untuk menundukkan diri seraya berdoa, memohon ampun, juga mengucapkan pujian kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Lailatul Qadar juga merupakan sebuah malam yang hal tersebut memperingati peristiwa terjadinya malam bersejarah bagi Agama Islam. Dimana pada malam itu, malaikat Jibril pertama kali menyampaikan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada Nabi Muhammad SAW.

Malam Lailatul Qadar umumnya jatuh pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Saat peristiwa yang tersebut disebut terjadi, wahyu pertama yang mana mana disampaikan oleh malaikat Jibril yaitu Surat Al-Alaq ayat 1-5.

Dari peristiwa tersebut, dapat dikatakan bahwa malam Lailatul Qadar sebagai malam yang mana tambahan tinggi baik dari seribu bulan. Hal ini dikarenakan malam ini menjadi malam di dalam tempat mana wahyu pertama dari Allah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Dikutip dari Detikcom juga Universitas Islam An Nuur Lampung, berikut ini tanda-tanda Lailatul Qadar :

1. Cahaya Matahari Pagi Redup

Dalam ceramahnya UAS menyebut cahaya matahari pagi redup sebab malaikat-malaikat turun (dari langit ke bumi hingga) cahayanya mengalahkan cahaya matahari.

Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang digunakan tenang serta tentram, tak dingin juga tak ada pula panas. Pada malam itu tak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah, matahari pada pagi harinya terbit dengan indah, tidaklah bersinar kuat, seperti bulan purnama, kemudian juga tiada pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu.” (HR Ahmad)

إن ليلة القدر ليلة سمحة طلقة لا حارة ولا باردة يطلع صبيحتها الشمس دائرة حمراء ليس لها شعاع

Artinya: “Sesungguhnya Lailatul Qadar adalah malam yang digunakan mana lembut, cerah, bukan panas lalu tiada dingin. Pada pagi harinya matahari terbit bulat merah tanpa sinar.” (HR. Muslim)

2. Malam yang mana Tenang, Damai, juga Tidak Panas

Tanda malam lailatul qadar yang digunakan kedua adalah malam itu dipenuhi dengan ketenangan yang dimaksud dimaksud lebih banyak lanjut baik dari biasanya.

Rasulullah SAW bersabda,

إنها ليلة سمحة طلقة لا حارة ولا باردة تجري على الناس رحمة فيها

Artinya: “Sesungguhnya malam itu adalah malam yang mana digunakan lembut, cerah, bukan panas kemudian tak dingin. Pada malam itu turun rahmat kepada manusia.” (HR. Ahmad).

3. Bulan Nampak Separuh Bulat

Salah satu ciri alam pada malam Lailatul Qadar selanjutnya adalah kemunculan bulan yang mana dimaksud hanya saja sekali terlihat separuh bulatan. Sebagaimana dalam hadits,

“Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, ‘Kami pernah berdiskusi tentang Lailatul Qadar pada sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, ‘Siapakah dari kalian yang dimaksud dimaksud masih ingat tatkala bulan muncul, yang tersebut itu berukuran separuh nampan.'” (HR. Muslim).

4. Malam yang tersebut mana Penuh Cahaya

Malam lailatul qadar merupakan malam yang mana mana bercahaya baik pada tempat langit maupun pada dalam bumi.

Rasulullah SAW bersabda,

إنها ليلة طلقاء بيضاء كأنها صبح يومها لا تشبهها ليلة

Artinya: “Sesungguhnya malam itu adalah malam yang mana cerah putih seperti pagi harinya. Tidak ada malam yang mana menyerupainya.” (HR. Ahmad)

Namun, tak semua orang dapat mendapatkan malam kemuliaan ini. Seorang muslim yang yang menghidupkan malam-malam Ramadhannya, memungkinkan baginya untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar tanpa disadari. Jadi, mengetahui ciri-ciri malam Lailatul Qadar itu bukan sesuatu yang tersebut pasti juga dapat dirasakan oleh semua orang.

5. Matahari Cenderung Berwarna Putih

Ruhyat Ahmad dalam buku Panduan Ramadhan: Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah menyebutkan hadits yang digunakan digunakan diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab RA,

هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةٍ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا

Artinya: “Malam itu adalah malam yang digunakan dimaksud cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR Muslim no. 762).

Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar begitu sangat dinanti serta diharapkan mampu didapatkan oleh umat Muslim. Berikut ini keistimewaan dari malam Lailatul Qadar:

1. Malaikat Turun ke Bumi

Malaikat akan meletakkan sayap-sayapnya serta mengaminkan setiap doa-doa yang digunakan mana dipanjatkan pada malam itu. Malaikat akan turun dengan membawa kedamaian kepada manusia yang mana digunakan memanfaatkan malam Lailatul Qadar di area dalam bulan Ramadhan.

2. Penulisan Takdir dalam Satu Tahun pada area Lauhul Mahfuzh
Pada malam Lailatul Qadar, Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencatat seluruh takdir, mulai dari ajal, rezeki, lalu juga lain sebagainya di area dalam Lauhul Mahfuzh selama satu tahun.

Oleh lantaran itu, setiap Muslim dianjurkan untuk selalu memperbanyak ibadah agar dirinya mendapatkan banyak rezeki kemudian keberkahan.

3. Malam Penuh Berkah

Allah Subhanahu Wa Ta’ala menurunkan malam yang dimaksud digunakan diberkahi serta menghapus segala dosa terdahulu umat Muslim yang tersebut dimaksud beribadah ketika malam Lailatul Qadar.

Hal ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al Quran surat Ad-Dukhan ayat 3 yang yang berbunyi:

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang dimaksud digunakan diberkahi dan juga juga sesungguhnya Kami-lah yang yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan: 3).
Itulah penjelasan lengkap mengenai Lailatul Qadar, kapan datangnya malam tersebut, juga apa semata tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar.

Kapan Malam Lailatul Qadar?

Dalam buku Fiqih Wanita oleh M. Abdul Ghoffar, dijelaskan malam lailatul qadar jatuh pada satu puluh malam terakhir dalam bulan Ramadan. Tepatnya, pada malam-malam ganjil dalam bulan tersebut, yakni malam dua puluh satu, dua puluh tiga, dua puluh lima, dua puluh tujuh, lalu dua puluh sembilan.

Pernyataan yang dimaksud didasarkan pada sebuah hadits. Rasulullah SAW pernah bersabda:

يَ فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ – رواه أحمد والبخاري وأبو داود

Artinya: “Lailatul qadar itu berada pada 10 malam yang dimaksud terakhir dari bulan Ramadan.” (HR Ahmad, Al-Bukhari, serta Abu Dawud)
Keterangan hal itu sebetulnya dijelaskan pula dari salah satu riwayat dari Ubadah bin Ash Shamit dalam tafsir Ibnu Katsir. Rasulullah bersabda:

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَيْلَةُ الْقَدْرِ فِيْ الْعَشْرِ الْبَوَاقِيْ, مَنْ قَامَهُنَّ ابْتِغَاءَ حِسْبَتِهِنَّ فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَغْفِرُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ, وَهِيَ لَيْلَةُ وِتْرٍ, تِسْعٌ أَوْ سَبْعٌ أَوْ خَامِسَةٌ أَوْ ثَالِثَةٌ أَوْ آخِرُ لَيْلَةٍ, وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ َ: إِنَّ أَمَارَةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَةٌ كَأَنَّ فِيْهَا قَمَراً سَاطِعاً سَاكِنَةٌ سَاجِيَةٌ, لاَ بَرْدَ فِيْهَا وَلاَ حَرَّ, وَلاَ يَحِلُّ لِكَوْكَبٍ أَنْ يُرْمَى بِهِ فِيْهَا حَتَّى تُصْبِحَ, وَإِنَّ أَمَارَتَهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيْحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً, لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْلَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ, وَلاَ يَحِلُّ لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ.

Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Lailatul Qadar (terjadi) pada sepuluhan malam terakhir. Barangsiapa yang dimaksud dimaksud menghidupkan malam-malam itu sebab berharap keutamaannya, maka sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang yang disebut lalu kemudian yang dimaksud akan datang. Dan malam itu adalah pada malam ganjil, ke dua puluh sembilan, dua puluh tujuh, dua puluh lima, dua puluh tiga atau malam terakhir dalam bulan Ramadhan.”

Berdasarkan berbagai pendapat ulama, maka diprediksi bahwa malam Lailatul Qadar Ramadhan 2024 jatuh pada tanggal berikut.

• Malam 21 Ramadhan 2024: Minggu, 31 Maret 2024 malam Senin, 1 April 2024
• Malam 23 Ramadhan 2024: Selasa, 2 April 2024 malam Rabu, 3 April 2024
• Malam 27 Ramadhan 2024: Sabtu, 6 April 2024 malam Minggu, 7 April 2024
• Malam 29 Ramadhan 2024: Senin, 8 April 2024 malam Selasa, 9 April 2024


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *