Jakarta,REDAKSI17.COM – Harga emas masih terus mencetak rekor tertinggi hingga perdagangan Selasa (2/4/2024), lantaran pemodal terus membeli aset safe-haven ini di dalam tempat tengah meningkatnya ketegangan pada Timur Tengah kemudian sebagian besar dia itu mengabaikan penguatan dolar.
Merujuk data Refinitiv, nilai tukar jual emas ditutup dalam posisi US$ 2.280,08 per troy ons atau melesat 1,32%. Penguatan ini kembali menjadikan biaya jual emas mencetak rekor tertinggi sepanjang masa barunya kemarin, dalam mana sudah beberapa hari terakhir nilai emas dunia terus mencetak rekor. Sejak Kamis atau tiga hari perdagangan terakhir, nilai emas terus mencetak rekor baru.
Sepanjang Maret 2024, rekor nilai emas sudah terpatahkan sebanyak 10 kali lantaran tarif terus melonjak. Emas juga langsung mencetak rekor pada hari pertama kemudian kedua April tahun ini.
Sementara pada Rabu pagi hari ini sekitar pukul 05:47 WIB, tarif emas kembali melanjutkan penguatan yakni naik 0,15% menjadi US$ 2.283,4 per troy ons. Harga ini juga mendekati level psikologis baru yakni ke US$ 2.300 per troy ons.
Analis memperkirakan lonjakan emas dipicu oleh masih panasnya situasi dalam Timur Tengah. Emas adalah aset aman yang mana digunakan dicari saat eskalasi geopolitik meningkat.
“Kami melihat beberapa permintaan safe haven mengalir ke emas, yang berkaitan dengan serangan Israel terhadap kedutaan besar Iran pada Suriah,” kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di tempat dalam TD Securities, dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, sebuah rudal Israel berhasil mengenai Kantor Konsulat Iran di dalam dalam Damaskus. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang dimaksud dimaksud berbasis pada Inggris mengatakan 11 orang tewas dalam serangan itu.
Iran mengatakan bahwa beberapa diplomat lama tewas bersama Brigjen Mohammad Reza Zahedi serta perwakilan Zahedi, Jenderal Haji Rahimi. Dilaporkan juga bahwa Brigjen Hossein Amirollah, kepala staf umum pasukan al-Quds dalam Suriah kemudian Lebanon, termasuk dalam antara korban.
Iran pun bersumpah akan membalas dendam kepada Israel atas serangan udara terhadap kompleks kedutaan Iran dalam area Damaskus.
Selain itu, kenaikan tarif emas terbaru mungkin juga terkait dengan adanya transaksi short-covering yang digunakan dilaksanakan oleh para trader emas.
Ole Hansen dari Saxo Bank mengatakan penawaran beli dari bank ritel lalu bank sentral diikuti oleh spekulan yang dimaksud yang disebut mengikuti momentum yang dimaksud mana telah terjadi terjadi memperpanjang posisi beli dia setelah emas menembus di tempat area atas level psikologis US$ 2.200.
Kombinasi dorongan bullish juga sudah menggerakkan nilai tukar jual emas batangan hampir 10% lebih banyak banyak tinggi sepanjang tahun ini.
“Apa yang memproduksi reli emas begitu tiada biasa adalah bahwa hal itu terjadi meskipun ada hambatan yang dimaksud mana signifikan seperti kenaikan dolar AS, imbal hasil Treasury yang mana meningkat, kemungkinan kenaikan suku bunga AS yang mana mana tambahan tinggi dalam jangka waktu yang digunakan mana lebih tinggi banyak lama,” kata analis independen Ross Norman, dilansir dari CNBC International.
Kenaikan biaya emas terjadi pada tengah mulai melandainya indeks dolar kemarin. Pada Selasa kemarin, indeks dolar AS (DXY) berada pada posisi 104,82, turun 0,19% dari posisi Senin lalu di area tempat bilangan 105,02.
Investor yang digunakan juga mulai mengurangi spekulasi penurunan suku bunga pada pertemuan Juni menjadi 58%, dibandingkan sekitar 60% sebelum data itu dirilis, yang mana digunakan dalam keadaan normal, seharusnya akan menekan biaya emas batangan tanpa imbal hasil. Namun nyatanya, hal hal itu tak mempengaruhi pergerakan nilai emas.
“Meski pasar emas masih berada dalam suasana yang mana mana sangat bullish, tetapi pasar mungkin perlu melakukan konsolidasi pada tengah pergeseran kembali ke pandangan yang mana digunakan lebih tinggi lanjut hawkish terhadap kebijakan The Fed, kata Tai Wong, trader logam independen yang dimaksud dimaksud berbasis di area tempat New York, dilansir dari CNBC International.
CNBC INDONESIA RESEARCH