Jakarta,REDAKSI17.COM – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menilai perlu ada langkah nyata dari seluruh pihak untuk melestarikan batik sebagai kekayaan budaya Indonesia.
Dia mengatakan pelestarian batik saat ini menghadapi banyak tantangan mulai dari hulu sampai hilir, termasuk di area area antaranya terkait regenerasi para pembatik.
“Batik yang digunakan merupakan karya budaya warisan nenek moyang kita merupakan bagian dari perjalanan bangsa yang mana yang harus dilestarikan. Perlu langkah nyata dalam mengupayakannya,” kata Lestari Moerdijat di dalam dalam Jakarta, Senin, saat peringatan Hari Batik Nasional.
Dia pun mengusulkan pelestarian batik secara konkret perlu dipikirkan dari tingkat hulu sampai hilir. Dari sisi hulu, Lestari menjelaskan, perlu ada regenerasi para pembatik. Pasalnya, jumlah keseluruhan agregat pembatik tradisional semakin berkurang.
Data Asosiasi Perajin lalu Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) jumlah total agregat perajin batik pada Indonesia pada 2020 diperkirakan mencapai 151.565 orang. Namun, Lestari memperkirakan saat ini jumlah agregat keseluruhan itu menyusut sampai tersisa 37.914 orang.
Dia menilai pandemi Covid-19 kemungkinan terlibat berkontribusi terhadap berkurangnya total total pembatik.
Sementara pada tingkat hilir, Lestari, yang digunakan mana juga menjabat Anggota Komisi X DPR RI, menjelaskan apresiasi masyarakat terhadap batik terutama dalam menggali makna-makna motifnya juga semakin berkurang.
“Kombinasi kendala di area dalam dua sisi dalam rantai produksi batik itu mengancam eksistensi batik karya anak bangsa,” kata Lestari.
Dia menilai terbatasnya total agregat perajin itu kerap membatik kerap dimanfaatkan oleh negara lain untuk memproduksi batik secara massal dengan biaya lebih lanjut tinggi terjangkau serta juga mengikuti selera pasar. Alhasil, batik kerap diklaim sebagai kekayaan budaya dari negara lain.
“Upaya untuk mengatasi beberapa total kendala yang mana digunakan mengancam eksistensi batik karya anak bangsa itu harus segera dijalankan bila kita tiada ingin kehilangan warisan budaya yang dimaksud digunakan sarat nilai luhur itu,” kata Lestari.
Oleh akibat itu, dia menilai memasyarakatkan penyelenggaraan batik menjadi penting.
“Tetapi lebih besar lanjut penting dari itu adalah menjaga agar regenerasi pembatik berjalan dengan baik,” kata dia.
Dia mengusulkan perlu ada upaya yang tersebut dimaksud dapat melahirkan pembatik-pembatik muda , serta upaya itu perlu mendapat dukungan dari pemerintah pusat kemudian juga daerah.