Home / Ekobis / Fitch Pangkas Peringkat Utang China Jadi Negatif, Ada Apa Nih?

Fitch Pangkas Peringkat Utang China Jadi Negatif, Ada Apa Nih?

Fitch Pangkas Peringkat Utang China Jadi Negatif, Ada Apa Nih?

Jakarta,REDAKSI17.COM – Lembaga Pemeringkat Kredit Internasional, Fitch memangkas prospek peringkat kredit Tiongkok menjadi negatif. Keputusan ini diambil setelah menakar risiko terhadap keuangan rakyat lantaran perekonomian Negeri Tirai Bambu saat ini menghadapi ketidakpastian yang mana digunakan semakin besar.

Adapun, penurunan peringkat ini sebelumnya juga pernah dikerjakan oleh Moody’s pada Desember lalu yang mana mana terjadi ketika Beijing meningkatkan upaya untuk memacu pemulihan yang digunakan mana lemah pasca Covid-19 di tempat dalam China melalui dukungan fiskal kemudian moneter.

Ekonom Senior Natixis Asia-Pasifik, Gary Ng mengungkapkan bahwa revisi prospek Fitch mencerminkan situasi yang mana digunakan tambahan banyak menantang dalam keuangan umum China sehubungan dengan dampak ganda dari perlambatan pertumbuhan lalu bertambahnya utang.

“Hal ini tidaklah ada berarti bahwa Tiongkok akan gagal bayar dalam waktu dekat, namun ada kemungkinan untuk melihat polarisasi kredit pada dalam beberapa LGFV (sarana pembiayaan pemerintah daerah), terutama oleh sebab itu pemerintah provinsi melihat kesehatan fiskal yang tersebut mana lebih banyak tinggi lemah,” ujarnya dilansir CNBC International, dikutip Kamis (11/4/2024).

Selain itu, Fitch memperkirakan utang pemerintah pusat juga daerah China akan meningkat menjadi 61,3% dari item domestik bruto (PDB) pada tahun 2024 dari 56,1% pada tahun 2023 yang tersebut mana penurunan yang digunakan hal itu jelas dari 38,5% pada tahun 2019.

Penurunan properti yang yang disebut berkepanjangan dinilai telah terjadi diimplementasikan membebani pemerintah daerah yang dimaksud terlilit utang oleh sebab itu pendapatan dia dari pengembangan lahan anjlok. Hal itu menyebabkan tingkat utang dalam banyak kota menjadi tiada berkelanjutan.

Adapun, pada saat yang digunakan dimaksud sama, lembaga pemeringkat memperkirakan defisit pemerintah China secara umum akan meningkat menjadi 7,1% PDB pada tahun 2024 dari 5,8% pada tahun 2023. Hal itu terpantau menjadi yang digunakan dimaksud tertinggi sejak 8,6% pada tahun 2020 ketika pembatasan Covid-19 yang mana ketat dalam Beijing sangat membebani perekonomian.

Meskipun Fitch menurunkan peringkatnya menjadi prospek negatif yang dimaksud itu mengindikasikan kemungkinan penurunan peringkat dalam jangka menengah, Fitch mengafirmasi peringkat default emiten China dalam ‘A+’, kategori tertinggi ketiga.

Selain itu, S&P sebagai lembaga pemeringkat global besar lainnya, juga memberi peringkat China A+, setara dengan peringkat A1 Moody saat ini.

Dengan begitu, Fitch memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok akan melambat menjadi 4,5% pada tahun 2024 dari 5,2% pada tahun lalu, sementara Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan PDB Tiongkok akan tumbuh 4,6% pada tahun ini.

Peringatan peringkat ini muncul meskipun ada tanda-tanda tentatif bahwa perekonomian Tiongkok mulai membaik.

Beijing digambarkan oleh para analis sebagai target pertumbuhan PDB yang dimaksud yang disebut ambisius yaitu sekitar 5,0% pada tahun 2024.

“Revisi prospek itu mencerminkan peningkatan risiko terhadap prospek keuangan umum Tiongkok sebab negara itu menghadapi prospek perekonomian yang dimaksud semakin tiada menentu di area tempat tengah transisi dari pertumbuhan yang digunakan digunakan bergantung pada properti menuju apa yang dimaksud pemerintah pandang sebagai model pertumbuhan yang tersebut tambahan berkelanjutan,” kata Fitch.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *