Jakarta,REDAKSI17.COM – Iran menghujani Israel dengan rudal Sabtu malam waktu setempat. Tak tanggung-tanggung, Teheran dilaporkan menembak 300 rudal kemudian drone berbagai jenis ke Negeri Zionis.
Ini menjadi pembalasan terbaru Iran pada musuh bebuyutannya itu. Iran mengklaim melakukan hal itu sebagai balasan atas serangan rudal Israel ke konsulat Iran di dalam tempat Damaskus Suriah, yang menewaskan tujuh orang, termasuk tiga jenderal pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC).
“Israel … mengidentifikasi 300 ancaman dari berbagai jenis kemudian menghilangkan 99% dari dia itu yang mana itu menuju tanah Israel,” kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagar, dikutip CNBC International dikutip Senin (15/4/2024).
“Gadis berusia 10 tahun terluka parah oleh pecahan peluru,” tambahnya.
Bukan cuma Iran, serangan juga diberikan faksi-faksi pro Iran pada beberapa total negara. Seperti kelompok pejuang Palestina, Hamas, kelompok Hizbullah di dalam dalam Lebanon, kelompok Houthi pada Yaman, kemudian pemerintah Suriah rezim Presiden Bashar Al-Assad.
“Beberapa peluncuran juga dilaksanakan terhadap Israel dari Irak, Yaman lalu Lebanon,” tegas IDF.
Serangan dijalani persis setelah IRGC menyita kapal kargo dalam Selat Hormuz yang tersebut mana diklaim mempunyai koneksi di area dalam Israel. Di sebagian kota di area tempat Iran, serangan dirayakan warga dengan mengibatkan bendera Iran lalu Palestina.
Militer Iran sendiri mengonfirmasi serangan. Namun Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, mengatakan bahwa operasi Teheran sekarang “tidak akan melibatkan tindakan tambahan lanjut”.
“Pada titik ini, Republik Islam Iran tiada ada mempunyai niat untuk melanjutkan operasi pertahanan, tetapi jika perlu, tiada akan ragu untuk melindungi kepentingannya yang mana sah terhadap agresi baru,” kata Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian dalam media sosial.
Sebenarnya, Israel serta juga Iran sudah pernah berada dalam puncak konflik langsung sejak dimulainya perang dalam Jalur Gaza oleh kabinet Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, 7 Oktober. Namun situasi makin panas setelah serangan Damaskus 1 April dalam tempat mana Iran berulang kali berujar akan membalas dendam.
Israel sendiri melakukan rapat mendadak diketuai Netanyahu mengeksplorasi serangan Iran dalam dalam Tel Aviv. Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat (AS) Gilad Erdan juga mengadakan pertemuan darurat Dewan Keamanan (DK) PBB juga juga menuntut agar dia mengutuk serangan Iran terhadap Israel seraya meresmikan IRGC sebagai organisasi teror.
Presiden AS Joe Biden mengatakan serangan Iran belum pernah terjadi sebelumnya juga memohon para pemimpin G7 melakukan rapat. Dalam pernyataan Gedung Putih, AS memintah koordinasi tanggapan diplomatik terhadap serangan “kurang ajar” Iran.
“Meskipun kami belum melihat serangan terhadap pasukan atau sarana (AS) hari ini, kami akan tetap waspada terhadap semua ancaman kemudian tiada ada akan ragu untuk mengambil semua tindakan yang digunakan diperlukan untuk melindungi rakyat kami,” kata Biden.
Harga Minyak Membara
Di sisi lain, biaya minyak diyakini calon membara Senin ini setelah serangan Iran ke Israel. Tetapi kenaikan tambahan lanjut akan sangat tergantung pada bagaimana Israel serta juga Barat memilih untuk membalas.
Brent naik 71 sen ke US$ 90,45 dari US$ 92,18 per barel, tertinggi sejak Oktober. West Texas naik 64 sen menjadi US$ 85,66.
“Harga minyak mungkin melonjak pada pembukaan oleh sebab itu ini adalah pertama kalinya Iran menyerang Israel dari wilayahnya,” kata analis UBS, Giovanni Staunovo, dimuat Reuters.
“Berapa lama bouncing akan bertahan … bergantung pada respons Israel … Juga pertemuan virtual G7 hari ini perlu dipantau, dengan mengawasi apakah merekan menargetkan atau tiada ekspor minyak mentah Iran,” tambahnya.
Perang Dunia 3?
Serangan Israel atas Kedubes Iran dapat Memicu Perang Dunia 3. Hal ini disampaikan Guru Besar Hukum Internasional UI yang digunakan mana juga Rektor Universitas Jenderal A Yani, Hikmahanto Juwana, dalam sebuah pernyataan ke CNBC Indonesia.
Eskalasi konflik ke level global akan terlihat dari bagaimana AS memberikan dukungan kepada Israel. Pasalnya, ini akan memicu negara-negara lain untuk memperkuat Iran.
“Bila AS akan tetap membantu Israel dalam.serangan balasan ke Iran bukannya tidaklah mungkin negara2 lain seperti Korea Utara serta Rusia akan membantu Iran,” paparnya dikutip Senin.
“Perang di dalam area Timur Tengah akan bereskalasi yang tersebut mana menjurus pada terjadinya Perang dunia III yang mana dimaksud tentunya akan merugikan seluruh umat manusia,” tambahnya.
Ia menyebut pemerintah Indonesia perlu untuk turun tangan untuk memverifikasi agar serangan mampu semata dihentikan, termasuk serangan ke Gaza oleh Israel. Ada banyak upaya yang hal tersebut dapat dikerjakan RI.
Pertama yakni meminta-minta DK PBB untuk melakukan sidang darurat atas serangan Israel ke Kedubes Iran. Bila perlu berinisiatif menyebabkan Resolusi Majelis Umum yang dimaksud itu mengutuk tindakan Israel.
RI perlu melakukan shuttle diplomacy ke AS beberapa negara Eropa untuk tiada membantu tindakan salah dari Israel. Mereka diharapkan memberi contoh agar negara-negara tunduk pada hukum internasional.
“Selain itu, mengupayakan rakyat lalu pemerintahan dunia agar rakyat serta oposisi dalam Israel untuk menurunkan Perdana Menteri (PM) Netanyahu mengingat serangan ke Gaza maupun Iran hanya saja sekali dapat jadi dihentikan oleh siapapun yang mana digunakan menjabat sebagai PM namun bukan Benjamin Nethanyahu,” tambahnya.