Jakarta,REDAKSI17.COM – Israel menjamin akan merespons serangan rudal lalu juga pesawat tak berawak (drone) Iran, namun masih belum jelas tindakan apa yang tersebut mana akan diambil juga apakah respons yang mana disebut akan begitu kuat sehingga mengubah konflik saat ini menjadi perang regional skala penuh.
Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan pada hari Senin (15/4/2024) bahwa beberapa bentuk balasan terhadap serangan Iran, yang tersebut yang melibatkan tambahan dari 300 rudal lalu drone, hampir tiada dapat dihindari. Namun, pemerintahan Biden masih berharap itu akan menjadi serangan balasan terbatas serta tiada ditujukan ke wilayah Iran.
Dilansir The Guardian, Selasa (16/4/2024), Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel (IDF), Letjen Herzi Halevi, sejauh ini memberikan konfirmasi paling jelas sejak serangan itu bahwa Israel akan membalas.
“Peluncuran begitu banyak rudal, rudal jelajah, lalu drone ke wilayah Israel akan ditanggapi dengan baik,” kata Halevi, berbicara dari pangkalan angkatan udara Nevatim di tempat area Israel selatan, yang dimaksud mengalami kerusakan ringan akibat serangan itu.
Kabinet perang Israel bertemu untuk keempat kalinya dalam dua hari terakhir pada Senin sore, ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, serta mantan menteri pertahanan sekaligus saingan Netanyahu yang tersebut hal tersebut berhaluan tengah, Benny Gantz, kembali mendiskusikan bagaimana cara Israel dalam merespons kembali aksi Iran.
“Kami menghormati keputusan yang digunakan mana harus dibuat oleh kabinet perang, perdana menteri. Kami tahu bahwa mereka tinggal pada area lingkungan yang tersebut dimaksud sangat sulit,” kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, kepada CNN International.
Namun dia menambahkan bahwa Joe Biden juga sudah sangat jelas tiada menginginkan perang dengan Iran. “Kami tiada ada berupaya memperluas juga juga memperluas konflik ini. Kami tiada ingin melihat hal-hal meningkat.”
Menurut laporan Channel N12 News Israel, berbagai opsi dibahas dalam pertemuan yang mana mana berlangsung beberapa jam yang digunakan digunakan akan menunjukkan bahwa tindakan Iran telah lama diimplementasikan melewati garis merah tanpa memicu respons yang tersebut mana tambahan besar besar, seperti yang digunakan yang disebut diancam oleh Teheran.
N12 melaporkan bahwa Israel bermaksud untuk berkoordinasi dengan AS mengenai tanggapannya, namun pemerintahan Biden sudah berulang kali mengatakan bahwa pihaknya tiada ada akan mengambil bagian atau membantu serangan balik Israel.
Para pejabat AS tampak pasrah pada Senin oleh sebab itu pemerintah Israel tidak ada ada akan mengindahkan nasihat Biden untuk “mengambil kemenangan” setelah menembak jatuh sebagian besar rudal serta drone Iran yang dimaksud masuk pada Sabtu malam lalu Minggu pagi.
Opsi Serangan
IDF mengeklaim mereka itu menembak jatuh 99% drone serta rudal balistik kemudian jelajah. Namun kemudian dilaporkan bahwa banyak amunisi Iran yang digunakan gagal diluncurkan atau sangat dari targetnya. Pada akhirnya, cuma empat rudal Iran yang mana yang disebut menyerang di area area dalam juga sekitar pangkalan Nevatim.
Namun, pemerintahan Biden tetap berharap bahwa serangan balasan hal yang tak akan secara fisik menargetkan apapun di dalam area wilayah Iran, tetapi akan berbentuk serangan siber berskala besar, atau ditujukan pada perwakilan Iran atau sasaran militer Iran, seperti drone lalu pabrik manufaktur pada dalam negara ketiga seperti Lebanon, Suriah, atau Irak.
Para pejabat menyatakan kemungkinan lain adalah serangan rahasia terhadap sasaran pada Iran, yang dimaksud digunakan bukan secara eksplisit diakui oleh Israel namun diketahui secara luas sudah pernah terjadi dijalani oleh pasukan khusus atau intelijen Israel.
Selama beberapa dekade terakhir sudah terjadi serangkaian pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Iran dan juga juga ledakan di tempat area situs-situs sensitif militer yang tersebut hal itu dikaitkan dengan Israel, namun setiap serangan terbuka terhadap situs-situs militer atau sasaran infrastruktur pada Iran akan dipandang berbeda oleh Teheran.
Beberapa tokoh garis keras keamanan Israel mungkin melihat perkembangan akhir pekan ini sebagai jendela prospek untuk menyerang prasarana nuklir Iran, di tempat dalam mana para teknisi Iran makin dekat untuk menimbulkan uranium yang dimaksud dimaksud dapat dijadikan senjata sejak runtuhnya perjanjian nuklir tahun 2015, yang mana digunakan dipicu oleh keputusan sepihak Donald Trump yang digunakan dimaksud diri dari perjanjian.
Seperti halnya serangan hari Sabtu terhadap Israel, jumlah agregat total korban atau kerusakan yang mana yang disebabkan oleh pembalasan langsung Israel kemungkinan besar akan menentukan langkah Iran selanjutnya.
Perang Dunia 3
Kekhawatiran atas ekskalasi konflik yang tersebut yang sanggup jadi memicu perang besar sehingga menjadi Perang Dunia 3 pun menjadi kecemasan negara-negara sekutu Israel.
Biden serta Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menghubungi negara-negara Arab tetangga Israel pada Minggu juga Senin untuk meyakinkan merekan tentang posisi Washington bahwa merek mendesak Netanyahu untuk tidaklah menanggapi serangan Iran lalu bahwa AS tiada akan berperan dalam serangan balasan Israel.
Prancis, yang tersebut dimaksud pesawatnya berperan dalam menembak jatuh amunisi Iran yang mana dimaksud masuk pada Minggu, bergabung dengan kekuatan asing yang digunakan digunakan menyerukan agar Israel menahan diri.
“Selama beberapa tahun sekarang kami mempunyai pangkalan udara dalam Yordania untuk memerangi terorisme,” kata Emmanuel Macron kepada saluran berita BFM TV. “Wilayah udara Yordania dilanggar… Kami menyebabkan rencana kami lepas landas serta kami mencegat apa yang dimaksud digunakan harus kami cegat.”
Macron menggemakan posisi Biden, dengan mengatakan Prancis akan membantu meningkatkan pertahanan Israel tetapi tidaklah akan menyetujui serangan balik pada wilayah Iran. “Kami akan melakukan segalanya untuk menghindari kebakaran besar – artinya eskalasi,” kata Macron.
“Kita harus berada di tempat tempat sisi Israel untuk menegaskan perlindungan maksimal, namun juga menyerukan batasan untuk menghindari eskalasi.”
Dia mengatakan penekanan rakyat internasional harus pada “mengisolasi Iran, meyakinkan negara-negara pada area kawasan bahwa Iran adalah bahaya, meningkatkan sanksi, juga memperkuat tekanan terhadap kegiatan nuklir.”