Jakarta,REDAKSI17.COM – Ketegangan geopolitik Timur Tengah terus berkecamuk juga melibatkan Israel. Belum selesai oleh perang melawan Hamas, Israel kiniharus berhadapan dengan konflik baru melawan Israel. Jika konflik dengan Iran memanas maka perekonomian Israel yang dimaksud dimaksud sudah terdampak oleh perang melawan Hamas bisa semakin terpuruk.
Lantas, apa cuma dampak ketegangan geopolitik Israel terhadap perekonomian negaranya?
Pertumbuhan Ekonomi & Besaran PDB
Ekonomi Israel mengalami kontraksi PDB sebesar 21% pada kuartal keempat 2023. Kontraksi ini adalah yang digunakan itu pertama sejak kuartal I-2022 atau enam kuartal. Jatuhnya PDB Israel menandakan tantangan perekonomian yang mana dihadapi oleh negara hal hal itu pada tengah terjadinya konflik dalam Timur Tengah.
Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Israel pada nilai tukar jual konstan menunjukkan penurunan menjadi Israeli New Shekel (ILS) 389,067 miliar atau setara dengan Rp 1.672,9 triliun dari ILS 412,16 miliar jt (Rp 1.772,3 triliun) pada kuartal sebelumnya. (Kurs: Rp 4.300/ILS)
Israel mencatatkan defisit anggaran pemerintah sebesar 4,20% dari PDB atau setara dengan ILS 77,5 miliar atau sekitar Rp 333,25 triliun. . Nilai ini berbalik arah berbeda dengan periode 2022 yang digunakan mencatatkan belanja pemerintah di area tempat level positif 0,62% dari PDB. Defisit salah satunya disebabkan kenaikan belanja perang yang mencapai ILS 30 miliar untuk 2023 atau sekitar Rp 129 triliun.
Namun, anggaran untuk kompensasi lalu juga mitigasi dampaknya tambahan lanjut besar dari itu. Dikutip dari Reuters, Gubernur bank sentral Israel, Amir Yaron, memperkirakan perang di Gaza menimbulkan Israel merugi sekitar ILS 210 miliar atau sekitar Rp 903 triliun. Termasuk dalam hal ini adalah kerugian kehilangan pendapatan warga Israel serta biaya perang.
Selain itu, laju inflasi tahunan Israel meningkat menjadi 2,7% pada periode Maret, setelah mengalami perlambatan selama 7 bulan berturut-turut, naik dari 2,5% pada bulan sebelumnya. Kenaikan nilai tukar terjadi terutama pada sektor Transportasi & Komunikasi (3,3%), perawatan rumah (1,8%), juga penurunan laju deflasi pada peralatan rumah tangga (-2,8%).
Secara keseluruhan, kondisi sektor kegiatan ekonomi Israel menunjukkan gejolak akibat konflik yang mana yang terjadi, sehingga menjadi tantangan yang mana yang dihadapi untuk mengembalikan pertumbuhan yang digunakan mana berkelanjutan.
CNBC INDONESIA RESEARCH




