Home / Ekobis / Pasar Fokus Nantikan Suku Bunga BI, Mampukah Rupiah Menguat?

Pasar Fokus Nantikan Suku Bunga BI, Mampukah Rupiah Menguat?

Pasar Fokus Nantikan Suku Bunga BI, Mampukah Rupiah Menguat?

Jakarta,REDAKSI17.COM   – Rupiah mulai menguat dua hari beruntun jelang pengumuman suku bunga Bank Indonesia (BI).

Pada penutupan kemarin, Selasa (23/4/2024) rupiah bertengger di dalam tempat Rp16.215/US$, menguat 0,09% dalam sehari. Posisi ini selaras dengan penutupan perdagangan sehari sebelumnya yang digunakan yang juga mengalami apresiasi 0,12%.

Penguatan rupiah sejalan juga dengan tekanan indeks dolar AS (DXY) yang dimaksud mana mulai mereda. Pada waktu yang dimaksud identik mendekati penutupan rupiah kemarin, sekitar pukul 14.59 WIB nilai DXY sudah turun ke hitungan 105,94 atau melemah 0,12% sehari.

Fokus pasar pada hari ini, Rabu (24/4/2024) akan berfokus menunggu hasil RDG BI yang digunakan akan disampaikan nanti siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Salah satu yang tersebut yang menjadi perhatian pelaku pasar yakni data suku bunga (BI Rate) yang tersebut hal tersebut akan disampaikan BI pada 24 April. Saat ini, suku bunga BI masih berada dalam hitungan 6%. BI sudah menahan suku bunga pada level yang mana sepanjang lima bulan terakhir.

Menarik diperhatikan juga terkait pandangan BI perihal kondisi rupiah yang mana dimaksud terus melemah hingga menembus Rp16.200/US$. Pasar juga menantikan bagaimana intervensi BI guna menstabilkan rupiah pada tengah banyaknya risiko eksternal.

Sebagian pelaku pasar memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga dalam area tengah pelemahan nilai tukar.

Polling yang dimaksud dihimpun oleh CNBC Indonesia Research dari 14 institusi menunjukkan sembilan pada dalam antaranya memproyeksi bahwa BI masih akan menahan suku bunga, tetapi lima pada area antaranya memproyeksikan BI akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) ke level 6,25%.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal dalam basis waktu per jam, rupiah sudah berhasil menembus ke bawah garis rata-rata selama 20 jam atau Moving Average/MA 20 yang dimaksud digunakan menjadi pembatas tren pelemahan rupiah.

Jika rupiah terus menjauhi MA20 maka peluang menguat selanjutnya mampu ke support terdekat pada tempat garis rata-rata selama 50 jam atau Moving Average/MA 50 pada dalam Rp16.200/US$.

Meski begitu, ada gap yang mana itu sempat terjadi secara intraday pada 20 April 2024 yang mana mana belum tertutup dalam dalam Rp16.250/US$. Ini menjadi resistance atau area pelemahan yang digunakan digunakan perlu diantisipasi.

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

CNBC INDONESIA RESEARCH


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *