Home / Politik / Anggap Ongkos Pemilu Mahal, Bamsoet Dorong Sistem e-Voting

Anggap Ongkos Pemilu Mahal, Bamsoet Dorong Sistem e-Voting

Anggap Ongkos pilpres Mahal, Bamsoet Dorong Sistem e-Voting

Jakarta,REDAKSI17.COM – Ketua MPR RI  ingin pemilihan umum dalam area Indonesia tak lagi digelar secara konvensional dengan mencoblos kertas juga beralih dengan sistem elektronik yaitu

Menurut Bamsoet, pilpres konvensional tak efektif lantaran memakan waktu yang tersebut lama. Selain itu, butuh biaya juga sumber daya manusia (SDM) yang tersebut tak sedikit.

“Saya sebetulnya membayangkan 2024 nanti proses demokrasi kita tidak ada ada lagi konvensional. Tidak lagi menggalakkan orang keluar rumah berbondong-bondong ke TPS (tempat pemungutan suara),” kata Bamsoet dalam pemaparannya dalam acara Seminar Nasional PPSA XXIV Lemhannas, dalam area Jakarta, Selasa (3/10).

“Semuanya berbiaya tinggi belum lagi perhitungan pendapat yang hal itu memakan waktu lalu membutuhkan sumber daya manusia yang tersebut yang disebut begitu banyak juga sangat mahal,” imbuhnya.

Ia membayangkan warga sebagai pemilih nantinya bisa saja jadi memilih tanpa keluar rumah semata-mata dengan menggunakan nomor induk kependudukan (NIK). Bamsoet berharap sistem pemilihan elektronik dapat meningkatkan partisipasi warga dalam pemilihan umum.

“Orang bisa saja jadi memilih dari kamar tidurnya masing-masing dengan menginput nomor induk penduduknya serta belaka sanggup dipakai sekali, begitu dia klik dia akan terkirim setidak-tidaknya ke lima lembaga. KPU sendiri, Bawaslu kemudian lembaga-lembaga lain,” jelasnya.

Politisi Golkar itu mengamini ada berbagai tantangan untuk menerapkan sistem e-voting. Salah satunya, perihal prospek serangan siber pada sistem.

“Memang ada berbagai tantangan. Namanya teknologi pasti sangat rawan di tempat area hack sangat rawan ditembus juga dirubah-rubah,” ucap dia.

Namun, menurut Bamsoet, sistem e-voting bukan tak mungkin dilakukan. Ia mengatakan sistem e-voting sudah dipakai di area area tingkat pemilihan kepala desa pada Jawa Tengah.

“Kita pernah mencoba tapi baru pada area tingkat pemilihan kepala desa di dalam area Jateng lalu itu berhasil,” ujar Bamsoet.

“Jadi kesempatan memanfaatkan teknologi ini mampu kita lakukan,” ucapnya.

 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *