Home / Nasional / ‘Neraka Bolong’ Serang Tetangga-Tetangga RI, PBB Warning-Jakarta Kena?

‘Neraka Bolong’ Serang Tetangga-Tetangga RI, PBB Warning-Jakarta Kena?

‘Neraka Bolong’ Serang Tetangga-Tetangga RI, PBB Warning-Jakarta Kena?

Jakarta,REDAKSI17.COM   – Ramai-ramai tetangga RI pada saat ini diserang “neraka bolong”. Ini mengindikasikan cuaca panas ekstrem yang tersebut digunakan terjadi saat ini akibat meningkatnya suhu bumi.

Setidaknya hal itu terjadi di area area Asia Selatan juga juga Asia Tenggara. Mulai dari India, Bangladesh lalu Filipina, Thailand, Kamboja, Myanmar, lalu Vietnam.

Di India, cuaca mencapai 44 derajat Celsius dalam beberapa lokasi. pemilihan umum yang tersebut digunakan sedang dilaksanakan pun harus menyaksikan jutaan orang memilih dengan mengantri dalam tengah suhu panas menyengat.

“Saya belum pernah mengalami suhu panas seperti ini sebelumnya,” kata Ananth Nadiger, pribadi profesional periklanan berusia 37 tahun, mengutip AFP, Selasa (30/4/2024).

“Ini sangat tidaklah menyenangkan serta menguras energimu,” tambahnya.

Di Bangladesh penutupan sekolah dijalankan oleh sebab itu suhu ekstrem. Badan meteorologi setempat mengatakan gelombang panas akan terus berlanjut setidaknya selama tiga hari ke depan.

“Panasnya terlalu menyengat,” kata Lucky Begum.

“Dia sudah mengalami ruam panas oleh sebab itu berkeringat,” ujarnya menyebut anaknya.

Di Filipina penangguhan kelas tatap muka sementara juga dijalani dalam semua sekolah negeri selama dua hari, setelah hari panas memecahkan rekor pada ibu kota Manila. Di Thailand, yang tersebut dimaksud mencatat 30 orang tewas dalam setahun terakhir sebab cuaca panas, departemen meteorologi memperingatkan adanya “kondisi buruk” setelah suhu di tempat dalam provinsi utara melebihi 44,1 derajat Celsius.

Sementara itu pada Kamboja, Kementerian Air kemudian Meteorologi memperingatkan bahwa suhu juga dapat mencapai 43 derajat Celcius di area tempat beberapa wilayah dalam tempat negara itu pada minggu depan. Sementara Kementerian Kesehatan menyarankan rakyat untuk memantau kesehatan mereka itu itu “selama cuaca panas terkait perubahan iklim”.

Di Myanmar, negara yang digunakan dimaksud pada masa saat ini masih dilanda perang saudara akibat kudeta junta militer, suhu mencapai 3-4 derajat Celsius tambahan tinggi dibandingkan rata-rata April. Kemarin peramal cuaca nasional memperkirakan suhu di dalam area pusat kota Mandalay dapat meningkat hingga 43 derajat Celsius.

Suhu pada tempat Vietnam diramal akan sangat tinggi beberapa hari ke depan dengan perkiraan suhu mencapai 41 derajat Celsius dalam tempat wilayah utara. Peramal cuaca dalam sana mengatakan cuaca akan tetap sangat panas hingga akhir April, lalu kondisi tambahan banyak dingin diperkirakan terjadi pada bulan Mei.

PBB Warning

Sebenarnya peringatan sudah muncul dari PBB. Ini terkait dampak pemanasan global kemudian perubahan iklim terus menghantui wilayah Asia.

Hal ini terungkap dari laporan lembaga PBB, Badan Meteorologi Dunia (WMO), State of the Cimate in Asia 2023, Rabu. Laporan itu menganalisa bencana pada tahun 2023 lalu, yang mana dimaksud menyoroti bagaimana laju percepatan indikator perubahan iklim utama seperti suhu permukaan, pencairan gletser, kemudian kenaikan permukaan air laut, yang itu akan berdampak besar pada masyarakat, ekonomi, kemudian biosfer pada area kawasan.

Asia disebut masih menjadi wilayah yang dimaksud paling banyak dilanda permasalahan alam dalam dunia akibat cuaca lalu iklim. Benua ini mengalami pemanasan tambahan banyak cepat dari rata-rata global dengan tren meningkat hampir dua kali lipat sejak periode 1961-1990.

“Kesimpulan dari laporan ini sangat menyadarkan kita,” kata Sekretaris Jenderal WMO Celeste Saulo dalam keterangan yang dimaksud mana diterima wartawan.

“Banyak negara pada kawasan ini mengalami tahun terpanas yang dimaksud mana pernah tercatat pada tahun 2023, bersamaan dengan kondisi ekstrim, mulai dari kekeringan serta juga gelombang panas hingga banjir serta badai,” tambahnya.

“Perubahan iklim frekuensi frekuensi serta tingkat keparahan peristiwa tersebut, yang mana berdampak besar pada masyarakat, ekonomi, serta yang digunakan terpenting, kehidupan manusia lalu juga lingkungan tempat kita tinggal,” katanya lagi.

Bagaimana RI?

Badan Meteorologi, Klimatologi, juga Geofisika (BMKG) juga mengamati cuaca ekstrem di dalam area tetangga-tetangga RI. Meski begitu, dalam keterangan Sabtu lalu, BMKG menjelaskan ini tak terjadi dalam dalam RI.

“Selain kemungkinan hujan, awal pekan ini terpantau gelombang panas (heat wave) melanda berbagai negara Asia lalu Asia Tenggara, seperti Thailand yang dimaksud mana berada dekat dengan Indonesia dengan suhu maksimum mencapai 52 derajat Celcius,” muat lembaga itu.

“Di Indonesia sendiri suhu udara maksimum diatas 36.5 serajat Celcius tercatat pada beberapa wilayah, yaitu pada tanggal 21 April dalam Medan, Sumatra utara mencapai suhu maksimum 37.0°C, juga dalam area Saumlaki, Maluku mencapai suhu maksimum sebesar 37.8°C serta pada tanggal 23 April pada dalam Palu, Sulawesi Tenggah mencapai 36.8°C,” tambahnya.

Pada awal pekan ini, BMKG sendiri mengidentifikasi masih adanya prospek peningkatan curah hujan secara signifikan, pada RI. Yakni pada sebagian besar Sumatera, Jawa bagian barat kemudian tengah, sebagian Kalimantan lalu Sulawesi, Maluku juga Sebagian besar Papua.

“Potensi hujan signifikan terjadi dikarenakan kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin serta Rossby Equatorial, serta kondisi suhu muka laut yang mana mana hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto.

“Hal ini tentu sekadar dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan dalam beberapa wilayah dalam Indonesia,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani menerangkan bahwa pada bulan April merupakan periode peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau dalam area sebagian besar wilayah pada tempat Indonesia. Sehingga penduduk perlu meningkatkan kewaspadaan serta antisipasi dini terhadap prospek cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang tersebut itu dapat disertai kilat atau petir lalu angin kencang, angin puting beliung, lalu fenomena hujan es.

“Salah satu ciri masa peralihan musim adalah pola hujan yang mana digunakan biasa terjadi pada sore hingga mendekati malam hari dengan didahului oleh adanya udara hangat dan juga juga terik pada pagi hingga siang hari,” jelasnya.

“Hal ini terjadi sebab radiasi matahari yang digunakan diterima pada pagi hingga siang hari cukup besar juga memicu proses konveksi (pengangkatan massa udara) dari permukaan bumi ke atmosfer sehingga memicu terbentuknya awan,” tambahnya.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *