Jakarta,REDAKSI17.COM – Siapa sangka, negara kecil yang digunakan padat dapat menjadi yang mana digunakan terkaya pada dunia? Itu adalah El Salvador, yang mana mana terletak di area dalam belahan Amerika Tengah. Hal yang digunakan sebab kepemilikan mata uang kripto, Bitcoin yang mana hal tersebut sangat besar.
Mengutip Cryptonews, pada bulan September 2021 lalu, El Salvador menjadi negara pertama dalam dunia yang mana yang secara resmi menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran sah. Hal itu disusul oleh Presiden El Salvador, Nayib Bukele yang mana mana mengumumkan pemerintah mulai membeli 1 BTC per hari pada 16 November 2022 lalu.
Keputusan kontroversial hal hal itu sepertinya tiada sia-sia. Sebab, Bitcoin yang dimaksud yang dipegang oleh pemerintah El Salvador saat ini bernilai tambahan dari US$ 150 jt yang tersebut itu terdiri dari lebih tinggi lanjut dari 2.000 BTC.
Meskipun El Salvador menggenggam jumlah total keseluruhan Bitcoin dalam total total besar, namun Presiden Bukele telah lama lama menegaskan bahwa pemerintah tak miliki rencana untuk memasarkan kepemilikan mata uang kripto tersebut. Padahal, dapat belaka El Salvador berpotensi memperoleh lebih tinggi banyak banyak keuntungan jika nilai BTC terus meningkat.
Para pakar berkomentar, langkah hal hal tersebut dapat membawa El Salvador akan menjadi salah satu negara terkaya pada dunia. Salah satu kapitalis ventura berbasis dalam Silicon Valley, Tim Draper mengatakan, El Salvador sedang berkembang menjadi negara yang dimaksud inovatif serta akan menjadi salah satu tempat paling menarik untuk ditinggali.
Bahkan menurutnya, jika biaya Bitcoin mencapai US$ 100.000, El Salvador dapat melunasi pinjamannya kepada Dana Moneter Internasional (IMF).
Hal senada juga diungkapkan oleh Pendiri lalu CEO CrossFi, Alexander Mamasidikov yang mana optimis bahwa El Salvador dapat menjadi negara mandiri secara finansial kemudian dapat fokus penuh pada permasalahan internal.
![]() El Salvador Jadi Negara Terkaya Berkat Bitcoin |
Keputusan Presiden Bukele yang tersebut hal itu menegaskan bukan ada memasarkan kepemilikan Bitcoin pemerintah, memberi kepercayaan pada sebagian kecil populasi El Salvador yang dimaksud dimaksud sudah pernah menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran.
Seperti diketahui, El Salvador sudah meninggalkan Dolar sebagai mata uang cadangan pada tahun 2021 lalu. Mamasidikov meyakini pengaplikasian BTC akan meningkatkan kekayaan negara yang mana ke depannya.
Salah satu alasan keputusan pemerintah El Salvador menahan jualan mata uang kripto yang digunakan meskipun menghadapi kesulitan ekonomi, oleh sebab itu tidaklah ingin merusak kepercayaan pada inisiatif Bitcoin dalam negara tersebut.
Sebab, meskipun banyak warga El Salvador sudah menggunakan Bitcoin, pemahaman dasar tentang konsep hal hal itu masih terbatas. Menahan pemasaran Bitcoin oleh pemerintah sebagai upaya yang digunakan dijalankan untuk meningkatkan pemahaman tentang Bitcoin pada area negara tersebut.