Home / Nasional / Mengenal Divestasi dalam Tuntutan Mahasiswa yang Demo Bela Palestina

Mengenal Divestasi dalam Tuntutan Mahasiswa yang Demo Bela Palestina

Mengenal Divestasi dalam Tuntutan Mahasiswa yang dimaksud Demo Bela Palestina

 

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Aksi unjuk rasa mahasiswa yang dimaksud mana menunjukan solidaritas terhadap Palestina mulai menggema pada tempat seluruh dunia.

Mereka tergerak setelah Tel Aviv melancarkan serangan ke wilayah kantong Palestina, Gaza, yang dimaksud dimaksud saat ini sudah pernah menewaskan hingga lebih besar banyak dari 34.000 warga sipil.

Secara rinci, hampir seluruh mahasiswa terus meneriakkan gerakan agar perguruan tinggi melakukan divestasi dari perusahaan yang tersebut digunakan membantu Israel.

Apa itu divestasi juga hubungannya dengan Israel?

Mengutip situs web Cornell Law School, divestasi adalah proses di tempat tempat mana suatu organisasi berjualan saham, aset, atau penyetoran modal lainnya oleh sebab itu alasan politik, etika, atau keuangan. Dalam konteks universitas, melakukan divestasi berarti menarik pengerjaan ekonomi pada perusahaan tertentu yang hal tersebut didanai oleh dana abadi universitas.

Divestasi telah terjadi terjadi menjadi salah satu tuntutan gerakan skala global, gerakan Boikot, Divestasi kemudian juga Sanksi (BDS). Ini merupakan sebuah upaya internasional yang digunakan yang menyerukan boikot terhadap perusahaan-perusahaan yang digunakan dituduh terlibat dalam pendudukan wilayah Palestina, perang di dalam area Gaza, lalu melanggar hukum internasional.

Perusahaan yang digunakan dimaksud dicatut

Sebuah investigasi yang tersebut dimaksud diterbitkan oleh Program Aktivisme Ekonomi dari American Friends Service Committee (AFSC) menuliskan empat perusahaan yang mana hal itu terang-terangan memperkuat Israel.

Perusahaan pertama yang dimaksud mana dicatut adalah Cisco. Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) itu disebut menjalin kemitraan jangka panjang dengan Israel pada tahun 2018 untuk mengembangkan pusat kerja bersama guna membantu mengintegrasikan kota-kota kecil serta daerah terpencil ke dalam industri teknologi tinggi Tel Aviv.

Beberapa dari pusat-pusat ini setidaknya sebagian didirikan di tempat area “Palestina juga Suriah yang diduduki” seperti pendudukan Israel di dalam dalam Tepi Barat (Palestina) lalu juga Dataran Tinggi Golan (Suriah) yang tersebut dipandang ilegal menurut hukum internasional.

Lalu ada Lockheed Martin, yang tersebut digunakan merupakan perusahaan militer terbesar pada dunia. Perusahaan itu memasok senjata kepada pemerintah Israel.

“Selain itu, senjata hal itu terkadang diberikan kepada Israel melalui program Pembiayaan Militer Luar Negeri pemerintah AS,” demikian temuan penyelidikan AFSC.

Setelahnya, raksasa alat berat Caterpillar juga disebutkan terlibat dalam dukungan kepada Israel melalui program pembiayaan AS. Militer Israel secara rutin menggunakan bulldozer D9 Caterpillar untuk menghancurkan properti warga Palestina.

Kemudian, AFSC menemukan mesin juga tenaga listrik serta sistem mekanis yang digunakan dibuat General Electric telah dilakukan terjadi diintegrasikan ke dalam jet tempur, helikopter serang, kemudian pesawat pengintai militer Israel.

Dampak mengecam pada divestasi

Christopher Marsicano, asisten profesor studi lembaga lembaga pendidikan pada tempat Davidson College di tempat tempat North Carolina, mengatakan divestasi ini sangat sulit dilakukan. Ini disebabkan andil atau saham perusahaan itu yang mana dimaksud besar justru terkait dengan Israel.

Marsicano juga menambahkan bahwa divestasi mungkin bukan akan memberikan banyak dampak dunia usaha terhadap dana abadi universitas atau perekonomian Israel. Namun dampak politiknya sanggup sekadar lebih besar banyak signifikan.

“Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah terjadi lama menyebutkan mengecam mahasiswa dalam dalam universitas-universitas Amerika secara terbuka. Jelas bahwa membantah ini telah dilakukan dilaksanakan menarik perhatian pemerintah Israel juga memberikan tekanan pada para pemangku kepentingan untuk membantu gencatan senjata,” kata Marsicano.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *