Home / Nasional / AS Ancam Arab! ‘Paksa’ Raja Salman Akui Negara Israel, jika Tidak…

AS Ancam Arab! ‘Paksa’ Raja Salman Akui Negara Israel, jika Tidak…

AS Ancam Arab! ‘Paksa’ Raja Salman Akui Negara Israel, jika Tidak…

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Amerika Serikat (AS) memberikan ancaman terhadap Arab Saudi terkait perjanjian pertahanan juga pengakuan negara Israel.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan AS tak akan mengadakan perjanjian pertahanan dengan Arab Saudi kecuali kerajaan hal yang disebut mengakui negara Israel. Namun, Riyadh sudah menyebabkan perjanjian bahwa pengakuan yang tersebut bergantung pada persetujuan Israel untuk bekerja menuju pembentukan resmi negara Palestina merdeka.

Laporan media pekan lalu menunjukkan bahwa Washington serta juga Riyadh makin dekat untuk menandatangani pakta keamanan bilateral, bahkan ketika kemajuan menuju kesepakatan normalisasi Saudi-Israel masih terhenti.

Menurut Reuters, perjanjian hal itu akan menciptakan AS menjalin aliansi formal dengan Arab Saudi dan juga juga membantu program nuklir sipilnya sebagai imbalan jika Riyadh memutuskan hubungan sektor perekonomian dengan China.

Berbicara di tempat area acara Financial Times di area dalam London akhir pekan lalu, Sullivan menegaskan bahwa kesepakatan tiada akan mungkin terjadi tanpa pengakuan Arab Saudi terhadap Israel.

“Visi terpadunya adalah pemahaman bilateral antara AS serta juga Arab Saudi yang dimaksud digunakan dikombinasikan dengan normalisasi antara Israel juga Arab Saudi, dikombinasikan dengan langkah-langkah bermakna atas nama rakyat Palestina,” ujarnya, sebagaimana dikutip Russia Today.

“Semua itu harus bersatu… Anda tiada dapat memisahkan satu bagian dari bagian lainnya.”

Menjadi perantara kesepakatan normalisasi Saudi-Israel adalah tujuan utama kebijakan luar negeri mantan Presiden AS Donald Trump, yang dimaksud digunakan melalui Perjanjian Abraham tahun 2020-nya menetapkan Bahrain, Maroko, Sudan, serta Uni Emirat Arab membuka hubungan diplomatik kemudian juga perdagangan dengan Yerusalem Barat. Presiden AS Joe Biden terus mengupayakan kesepakatan tersebut, namun perang dalam area Gaza sudah diimplementasikan membekukan negosiasi sejak Oktober lalu.

Kementerian Luar Negeri Saudi menyatakan pada Februari bahwa kerajaan yang disebut tak ada akan menjalin hubungan formal dengan Israel “kecuali jika negara Palestina merdeka diakui berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, serta bahwa agresi Israel di area area Jalur Gaza dihentikan lalu seluruh pendudukan Israel terhenti.

Kondisi yang digunakan dimaksud dihadapi Riyadh bukan begitu baik di area tempat Yerusalem Barat, dalam mana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah terjadi lama bersumpah untuk terus mengobarkan perang dalam dalam Gaza sampai Israel mencapai “kemenangan total” atas Hamas.

Netanyahu juga bersikeras untuk menerapkan “kendali keamanan penuh Israel atas seluruh wilayah sebelah barat Sungai Yordan” ketika konflik akhirnya berakhir, sebuah gambaran yang hal tersebut mencakup Tepi Barat lalu Gaza.

Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan pekan lalu bahwa Riyadh serta Washington memang “sangat dekat” dengan perjanjian pertahanan, namun menegaskan kembali bahwa “perlu ada jalan menuju negara Palestina” yang tersebut digunakan “kredibel juga bukan dapat diubah.”


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *