Jakarta,REDAKSI17.COM – Afrika mengalami fenomena retakan bukan biasa yang mana mana menimbulkan permukaan benua yang dimaksud terbelah menjadi dua. Para ahli memprediksi, retakan hal hal tersebut akan membentuk pulau raksasa baru di tempat dalam wilayah hal yang dalam area masa depan.
Retakan yang digunakan itu disebut sebagai East African Rift (EAR) terlihat jelas pada wilayah bagian timur Afrika. Robekan itu terbentang mencapai 6.400 kilometer.
Robekan juga diperkirakan terus akan terjadi sepanjang beberapa jt tahun. Di mana pada akhirnya menghasilkan Afrika terbelah menjadi dua bagian.
Fenomena ini berbeda dengan retakan yang dimaksud biasanya terjadi, yakni dikarenakan pergeseran tektonik yang dimaksud mana saling menjauh sehingga menimbulkan lapisan kerak Bumi juga juga mantel Bumi atau Litosfer saling terpisah.
Sementara itu, EAR terjadi akibat adanya gerakan tegak lurus kemudian pararel. Jadi, permukaan Bumi seperti dirobek ke semua arah, demikian dikutip CNBC Indonesia dari Science Alert, Minggu (5/5/2024).
Selain itu, fenomena juga disebut akan memproduksi Afrika akan sering diguncang gempa. Struktur batu pada wilayah terjadi retakan juga akan sering pecah.
Namun terbelahnya sebuah daratan bukanlah cerita baru. Sebelumnya retakan pernah membelah benua juga membentuk Samudera Atlantik Selatan ratusan jt tahun lalu.
Saat itu terjadi, permukaan Afrika terpisah dari Amerika Selatan. Dengan Litosfer yang mana dimaksud kian menipis membuatnya ambruk lalu membentuk lembah. Di sanalah air masuk mengisi ceruk dari magma merembes dari inti Bumi yang dimaksud dimaksud membeku.
Nampaknya hal serupa juga akan terjadi di area area Afrika dalam masa depan. Dalam puluhan jt tahun mendatang, dasar laut akan membentuk pada retakan tersebut. Samudera juga akan tersambung nantinya.
Pada akhirnya luas Afrika akan menyusut juga terdapat pulau besar di tempat area Samudera Hindia. Pulau itu merupakan bagian dari wilayah Ethiopia kemudian Somalia.
