Home / Nasional / Demo ‘Bak RI 98’ Pecah di Eropa, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Demo ‘Bak RI 98’ Pecah di Eropa, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Demo ‘Bak RI 98’ Pecah di area Eropa, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Protes mahasiswa yang mana hal tersebut menentang serangan Israel ke Gaza, Palestina, menyebar. Kini demonstrasi dilaksanakan pada kampus-kampus Eropa, seperti Belanda, Jerman, Prancis, Swiss, kemudian Austria.

Perlu diketahui, demo mahasiswa hingga pada masa sekarang masih terus terjadi pada AS, memohon divestasi kampus dengan Israel. Mereka menginginkan kemitraan kampus dengan lembaga-lembaga Israel diakhiri kemudian juga menekan pemerintah AS mendesak Israel melakukan gencatan senjata.

Namun identik seperti demo di dalam area AS, dalam laporan AFP terbaru Rabu (8/5/2024), demo mahasiswa pada Eropa juga bentrok kemudian juga berujung dengan penangkapan. Ratusan pengunjuk rasa di dalam dalam Universitas Amsterdam misalnya, diserang dengan pentungan setelah menolak meninggalkan kampus, Selasa.

Tenda-tenda yang digunakan digunakan dia bangun dihancurkan aparat. Sebelumnya Senin, polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa total 169 orang sudah lama ditangkap ketika petugas membubarkan protes.

Di kota Leipzig, Jerman timur, 50 hingga 60 orang memenuhi ruang kuliah pada Selasa sore. Mereka mengibarkan spanduk bertuliskan “Pendudukan universitas melawan genosida”.

Para pengunjuk rasa membarikade pintu ruang kuliah dari dalam juga mendirikan tenda di area tempat halaman. Universitas kemudian memanggil polisi pada sore harinya lalu mengajukan tuntutan pidana.

Sebelumnya, demo juga terjadi di dalam dalam universitas pada area Berlin. Namun polisi membubarkan demonstrasi setelah 80 orang mendirikan tenda membantah di tempat tempat halaman kampus.

Para pengunjuk rasa, beberapa dalam dalam antaranya mengenakan keffiyeh yang digunakan digunakan menjadi simbol perjuangan Palestina. Mereka duduk dalam depan tenda serta mengibarkan spanduk

“Mahasiswa mencoba memasuki ruang kuliah juga menempatinya,” kata keterangan kampus.

“Universitas kemudian memanggil polisi untuk membubarkan menentang tersebut,” tambah universitas seraya mengatakan properti rusak sementara kelas-kelas pada dalam beberapa gedung ditangguhkan pada hari itu.

Di Paris, polisi juga melakukan intervensi di area area universitas Sciences Po yang tersebut bergengsi di dalam dalam Paris. Aparat melakukan itu untuk membubarkan sekitar 20 mahasiswa yang dimaksud mana membarikade diri merekan itu dalam aula utama universitas.

“Polisi mengambil tindakan untuk mengizinkan siswa lain mengikuti ujian merekan dan juga juga melakukan dua penangkapan,” ujar jaksa Paris.

Pengunjuk rasa menuntut universitas hal itu mengungkapkan kemitraannya dengan institusi-institusi Israel. Sekitar 13 mahasiswa melakukan mogok makan.

“Di dekat gedung universitas Sorbonne, polisi juga mengusir sekitar seratus mahasiswa yang dimaksud dimaksud menduduki amfiteater selama dua jam untuk memprotes Gaza,” kata sumber polisi.

Sementara itu dalam Swiss, menentang menyebar ke tiga universitas pada dalam Lausanne, Jenewa lalu Zurich. Di Austria, puluhan pengunjuk rasa berkemah pada tempat kampus Universitas Wina, mendirikan tenda kemudian memasang spanduk sejak Kamis malam pekan lalu.

Perang dalam dalam Jalur Gaza dilancarkan Israel sejak Oktober 2023. Serangan itu sudah menewaskan 34.789 orang dalam Gaza, sebagian besar wanita lalu juga anak-anak.

Saat ini Israel juga mencoba memasuki Rafah, benteng terakhir pengungsi Gaza yang dimaksud berbatasan dengan Mesir. Bukan cuma serangan udara, serangan darat dengan tank-tank mulai menembus pintu penyeberangan Rafah.

Dalam laporan terbaru PBB, disebut bahwa lembaga itu sekarang ini ditolak masuk ke Rafah. Ini dikatakan mengkhawatirkan menghasilkan bantuan kemanusiaan berhenti pada sana.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *