Jakarta,REDAKSI17.COM – Liga Arab pada Kamis (16/5/2024) menyerukan kehadiran pasukan penjaga perdamaian PBB di area tempat wilayah Palestina pada pertemuan puncak yang dimaksud didominasi oleh perang Israel-Hamas yang tersebut sedang berlangsung di area area Gaza.
“Deklarasi Manama” yang digunakan hal itu dikeluarkan oleh blok beranggotakan 22 negara hal hal itu menyerukan “perlindungan internasional kemudian pasukan penjaga perdamaian PBB dalam wilayah pendudukan Palestina” sampai solusi dua negara diterapkan.
Deklarasi itu juga menyerukan “semua faksi Palestina untuk bergabung di dalam dalam bawah payung Organisasi Pembebasan Palestina,” yang digunakan didominasi oleh gerakan Fatah yang tersebut dimaksud berkuasa, juga menambahkan bahwa merekan menganggap PLO sebagai “satu-satunya perwakilan sah rakyat Palestina.”
Mereka juga menyerukan gencatan senjata “segera” dalam dalam Gaza lalu juga diakhirinya pengungsian paksa pada tempat wilayah Palestina.
“Kami menuntut gencatan senjata segera kemudian permanen di dalam area Gaza, penghentian semua upaya pengungsian paksa, diakhirinya segala bentuk pengepungan serta juga memungkinkan akses penuh kemudian berkelanjutan terhadap bantuan,” kata komunike terakhir, dikutip dari Arab News.
Lebih lanjut merek “mengutuk keras serangan terhadap kapal komersial,” dengan mengatakan bahwa serangan yang mana disebut “mengancam kebebasan navigasi, perdagangan internasional, juga kepentingan negara-negara juga warga di dalam area dunia,” kemudian menegaskan kembali komitmen Liga Arab untuk “menjamin kebebasan navigasi dalam kawasan Merah. Laut” lalu juga sekitarnya.
Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al-Khalifa, membuka pertemuan puncak yang dimaksud dengan menyerukan diadakannya konferensi internasional untuk perdamaian pada Timur Tengah.
Raja, sebagai tuan rumah KTT tersebut, juga menegaskan kembali dukungan negaranya terhadap pengakuan penuh negara Palestina lalu penerimaan keanggotaannya di dalam dalam PBB.
Dia menekankan bahwa pembentukan negara Palestina akan memberikan dampak positif bagi kawasan.
Pekan lalu, Majelis Umum PBB sangat menyokong upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB lalu memohonkan Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan kembali permintaan tersebut.
Pemungutan pendapat yang mana dijalani oleh Majelis Umum yang digunakan mana beranggotakan 193 orang itu merupakan survei global mengenai dukungan terhadap upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB – sebuah langkah yang tersebut yang disebut secara efektif akan mengakui negara Palestina – setelah AS memvetonya di area dalam Dewan Keamanan PBB bulan lalu.
“Apa yang tersebut dimaksud dihadapi Palestina memerlukan sikap internasional yang tersebut dimaksud bersatu,” kata Raja Bahrain.
Dalam pidato pembukaannya dalam area KTT tersebut, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) menyerukan pembentukan negara Palestina yang diakui secara internasional.
Pangeran MBS termasuk dalam area antara delegasi Arab yang tersebut tiba pada Manama untuk menghadiri KTT Liga Arab.
Dalam pidatonya, sang pangeran menyoroti upaya Kerajaan Arab Saudi dalam meringankan krisis kemanusiaan di dalam tempat Gaza, lalu menegaskan kembali dukungan Arab Saudi terhadap isu-isu dunia Arab.
Dia mendesak warga internasional untuk menyokong upaya gencatan senjata lalu menghentikan agresi terhadap warga sipil Palestina.
Ini adalah pertama kalinya para pemimpin Arab berkumpul setelah Riyadh menjadi tuan rumah pertemuan puncak luar biasa pada November pada mana blok yang mengutuk tindakan “barbar” Israel dalam tempat Gaza.
KTT satu hari itu direncanakan untuk mengkaji peristiwa di area area Gaza, mengusulkan gencatan senjata juga memacu pembentukan negara Palestina.
“Kerajaan menyerukan penyelesaian konflik melalui cara damai,” kata sang pangeran.





