- Pasar keuangan Indonesia masih babak belur pada perdagangan kemarin di area dalam mana IHSG, rupiah, lalu SBN ada pada tempat zona merah
- Wall Street kompak menghijau serta memutus rekor buruk sebelumnya
- Aksi sell off pada pasar obligasi dan gunjang-ganjing dalam AS akan menjadi sentimen penggerak pasar hari ini
REDAKSI17.COM – Pasar keuangan Indonesia kompak ditutup melemah pada perdagangan kemarin, Rabu (4/10/2023), dimana IHSG sempat anjlok 1,41% sebelum terkoreksi lebih tinggi banyak sedikit mendekati penutupan, begitu juga dengan rupiah yang mana masih bertahan dalam level psikologi Rp15.600/US$1.
Pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih bergerak beragam pada hari ini. Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini akan dibahas pada halaman 3 artikel ini.
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah 0,78% atau ke 6.886,58 pada perdagangan Rabu (4/10/2023). IHSG kembali ke level psikologis 6.800.
Penurunan IHSG pada perdagangan Rabu kemarin didorong oleh hampir semua sektor kecuali sektor perbankan menguat 0,83% juga sektor kesehatan menguat terapresiasi 0,26%. Selebihnya terkoreksi terutama pada sektor energi yang tersebut melemah 2,61% yang mana sebagian besar diisi oleh penurunan saham komoditas batu bara juga minyak bumi serta pendukungnya serta sektor basic-industry terkoreksi 2,98% yang digunakan yang disebut diisi oleh penurunan saham komoditas emas.
Sebanyak 120 saham bergerak naik, 439 bergerak turun serta 195 tidaklah berubah dengan transaksi turnover 12,55 triliun dengan 22,73 miliar lembar saham.
Pada perdagangan Rabu (4/10/2023), minyak WTI ditutup ambles 5,61% ke posisi US$84,22 per barel, sementara biaya minyak brent masih berjalan dengan anjlok hingga 5,42% ke posisi US$85,99 per barel.
Harga minyak tenggelam ke posisi terendah dalam tiga minggu, tertekan oleh penguatan dolar AS lalu sinyal sektor kegiatan ekonomi global yang tersebut digunakan semakin suram. Selain itu, kehancuran permintaan komponen bakar menjadi penyebab turunnya biaya minyak bumi.
Adapun, nilai batu bara terkapar lima hari beruntun, hingga berada dalam bawah level psikologis US$150 per ton. Penurunan ini menyebabkan si pasir hitam berada pada titik terendahnya dalam hampir 2 bulan atau sejak 10 Agustus 2023.
Harga batu bara ICE Newcastle kontrak November ditutup pada posisi US$ 149,35 per ton atau turun 4,32% pada perdagangan Selasa (3/10/2023). Adapun, biaya emas di dalam tempat pasar spot pada perdagangan Selasa (3/10/2023), ditutup pada posisi US$ 1.822,82 per troy ons. Harganya melandai 0,25%. Harga itu juga menjadi yang digunakan terendah sejak 8 Maret 2023 atau hampir tujuh bulan terakhir.
Harga emas ambruk setelah data menunjukkan pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) masih panas.
Perangkat FedWatch Tool menunjukkan sekitar 30,8% pelaku pasar memperkirakan adanya kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada November mendatang. Angka ini tambahan lanjut besar dibandingkan pekan lalu yang dimaksud dimaksud hanya saja sekadar 14%.
Ekspektasi pasar mengenai kebijakan hawkish dari bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) terus memberikan tekanan terhadap rupiah akibat suku bunga AS berpotensi mengalami kenaikan sebesar 25 bps dalam sisa 2023.
Melansir dari Refinitiv pada perdagangan Rabu (4/10/2023), rupiah ditutup di area tempat hitungan Rp15.625/US$ atau melemah 0,32% terhadap dolar AS. Hal ini melanjutkan tren pelemahan rupiah kemudian terjadi selama tiga hari berturut-turut.
Kabar terbaru, imbal hasil Treasury AS turun kembali dari level tertingginya dalam 16 tahun setelah data ketenagakerjaan AS yang mana itu lemah.
Imbal hasil (yield) obligasi pada negara yang mana disebut turun kembali setelah menyentuh level tertinggi selama lebih lanjut tinggi dari satu dekade pada hari Rabu, dikarenakan lemahnya data pasar tenaga kerja AS membantu meredakan kegelisahan pemodal atas pesan “lebih tinggi untuk jangka waktu tambahan lama” dari The Federal Reserve mengenai suku bunga.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun 0,08 poin persentase pada perdagangan sore dalam New York menjadi 4,73%, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi dalam 16 tahun di tempat tempat 4,88%.
Dari pasar obligasi Indonesia, Surat Berharga Negara (SBN) masih dilepas penanam modal seperti tercermin dari kenaikan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun melesat 0,83% dalam level 7.083 pada perdagangan Rabu (4/10/2023). Posisi hal hal tersebut adalah yang mana mana tertinggi sejak Maret 2023 atau enam bulan terakhir.