Jakarta,REDAKSI17.COM – Indonesia dibanjiri anak muda yang dimaksud digunakan menganggur atau bukan melakukan aktivitas bekerja hingga bukan melanjutkan sekolah ke jenjang universitas. Pemuda yang tersebut mana tidaklah bersekolah kemudian tak bekerja dianggap tiada produktif sebab potensinya bukan diberdayakan.
Salah satu indikator dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu %tase usia muda (15-24 tahun) yang digunakan sedang bukan sekolah, tiada bekerja, juga juga bukan ada mengikuti pelatihan (Not in Employment, Education, and Training/NEET). Dengan kata lain, NEET menggambarkan penduduk usia muda (15-24 tahun) yang digunakan tiada berada dalam dunia sekolah (sekolah/pelatihan/kursus/training) atau tak terserap pasar kerja.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada tahun 2023 terdapat sekitar 9,9 jt penduduk usia muda (15-24 tahun) tanpa kegiatan atau youth not in education, employment, and training (NEET) dalam Indonesia.
Pada tahun 2023 ada sekitar 5,73 jt orang perempuan muda yang tersebut tergolong NEET. Proporsinya 26,54% dari total penduduk perempuan usia 15-24 tahun.
Sementara kelompok laki-laki muda yang mana digunakan tergolong NEET ada sekitar 4,17 jt orang. Proporsinya 18,21% dari total penduduk laki-laki usia 15-24 tahun.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah total total pengangguran pada tempat Indonesia tercatat 7,2 jt orang pada Februari 2024. Jumlah ini berkurang sekitar 790 ribu orang atau turun 9,89% berbeda dengan Februari 2023.
Menurut BPS, data pengangguran ini mencakup empat kelompok penduduk, yakni:
• Angkatan kerja yang itu tak punya pekerjaan lalu sedang mencari pekerjaan;
• Tak punya pekerjaan serta juga sedang mempersiapkan usaha;
• Tak punya pekerjaan juga tiada mencari pekerjaan, lantaran merasa tak mungkin mendapat pekerjaan; dan
• Sudah punya pekerjaan, tapi belum mulai bekerja.
Adapun Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia pada Februari 2024 mencapai 4,82%, turun dibandingkan dengan Februari 2023 yang digunakan mana masih 5,45%.
Angka TPT Februari 2024 juga sudah lebih besar lanjut rendah melebihi masa pra-pandemi tahun 2019, seperti terlihat dalam grafik di dalam tempat atas.
TPT merupakan rasio jumlah total keseluruhan pengangguran terhadap total total total angkatan kerja (penduduk berusia 15 tahun ke atas yang mana dimaksud bekerja, atau punya pekerjaan tapi sementara tidaklah bekerja kemudian juga pengangguran).
Kemudian, jika melihat pertumbuhan jumlah keseluruhan keseluruhan mahasiswa Indonesia, terdapat kenaikan pada tahun 2017 hingga 2022.
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, kemudian Teknologi (Kemendikbud Ristek), total keseluruhan mahasiswa dalam tempat Indonesia sebanyak 9,32 jt orang pada 2022. Jumlah itu naik 4,02% dibandingkan pada tahun sebelumnya sebanyak 8,96 jt orang.
Jumlah mahasiswa Indonesia cenderung meningkat dalam sedekade terakhir. Jumlah mahasiswa di area area dalam negeri sempat merosot pada 2016, namun kembali naik sejak tahun 2017 hingga tahun 2022.
Adapun, total agregat mahasiswa paling banyak berada dalam perguruan tinggi swasta (PTS) sebanyak 4,49 jt orang. Sebanyak 3,38 jt mahasiswa berkuliah di area tempat perguruan tinggi negeri (PTN).
Jumlah mahasiswa yang dimaksud berkuliah di dalam area perguruan tinggi agama (PTA) sebanyak 1,25 jt orang. Sementara, ada 196.268 mahasiswa yang mana menempuh lembaga institusi belajar di dalam dalam perguruan tinggi kedinasan.
Lebih lanjut, jumlah agregat total mahasiswa paling banyak berasal dari jenjang sarjana (S1), yakni 7,83 jt orang. Sebanyak 607.288 mahasiswa tengah menempuh jenjang lembaga sekolah D3.
Ada pula 351.892 mahasiswa yang tersebut dimaksud berasal dari jenjang magister (S2). Sementara, sebanyak 273.894 mahasiswa sedang menempuh jenjang institusi belajar D4.
Meskipun jumlah agregat total mahasiswa meningkat hingga tahun 2022. Namun, sayangnya masih terdapat banyak anak muda yang mana yang kurang mendapatkan institusi belajar lanjutan baik. Dominan didorong dari ketidakmampuan dalam membayar dana kuliah.
Diketahui, biaya uang kuliah terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2024 biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) maupun uang pangkal dalam 10 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mengalami kenaikan.
Biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) merupakan keseluruhan biaya operasional per mahasiswa per semester pada program studi pada perguruan tinggi negeri.
Terdapat 10 universitas yang mana digunakan sudah pernah diimplementasikan mengumumkan kenaikan UKT atau penambahan kelompok UKT maupun uang pangkal tahun 2024 untuk semua jalur. Baik jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), juga jalur mandiri. Kebanyakan PTN yang digunakan dimaksud menaikkan UKT adalah kampus yang mana sudah berstatus PTN berbadan hukum atau PTN BH.
1. Universitas Indonesia (UI)
Universitas Indonesia (UI) menetapkan lima kelompok uang kuliah tunggal (UKT) bagi mahasiswa program sarjana (S1) juga vokasi yang tersebut itu diterima melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), kemudian seleksi mandiri pada 2024.
Pada tahun ini UI menetapkan 5 kelompok UKT bagi mahasiswa program sarjana (S1) kemudian vokasi yang mana diterima melalui semua jalur. Pada tahun ajaran sebelumnya, UKT dipisah antara jalur seleksi nasional kemudian seleksi mandiri dalam 11 kelompok. UKT terbesar ada pada prodi Pendidikan Dokter, Kedokteran Gigi, Ilmu Keperawatan, lalu Farmasi.
Besaran UKT kelompok satu adalah Rp500.000 juga UKT kelompok dua sebesar Rp1.000.000 untuk semua program studi jenjang S1 kemudian vokasi. Sedangkan UKT kelompok tiga bervariasi, mulai dari terendah, yaitu Rp7.500.000 hingga Rp15.000.000, lalu UKT tertinggi pada kelompok lima mencapai Rp20.000.000 per semester.
Sementara itu, UKT UI pada tahun sebelumnya sebagaimana Keputusan Rektor UI Nomor 402/SK/R/UI/2023 tentang Tarif Biaya Pendidikan Bagi Mahasiswa Program Sarjana juga Program Pendidikan Vokasi Jalur Seleksi Nasional Tahun 2023/2024 dibedakan menjadi sebelas kelompok.
Rentang UKT kelompok satu pada 2023 untuk program S1 rumpun sains, teknologi, serta kesehatan berkisar nol rupiah sampai Rp500.000, UKT kelompok dua sebesar Rp500.000 sampai Rp1.000.000, UKT kelompok tiga sebesar Rp1.000.000 sampai Rp2.000.000, UKT kelompok empat sebesar Rp2.000.000 sampai Rp4.000.000, lalu UKT kelompok lima sebesar Rp4.000.000 sampai Rp6.000.000.
Kemudian, UKT kelompok enam sebesar Rp6.000.000 sampai Rp7.500.000, UKT kelompok tujuh sebesar Rp7.500.000 sampai Rp10.000.000, UKT kelompok delapan sebesar Rp10.000.000 sampai Rp12.500.000, UKT kelompok sembilan sebesar Rp12.500.000 sampai Rp15.000.000, UKT kelompok 10 sebesar Rp15.000.000 sampai Rp17.500.000, juga UKT kelompok sebelas sebesar Rp17.500.000 sampai Rp20.000.000.
Di sisi lain, mahasiswa jalur seleksi mandiri juga membayar biaya Iuaran Pengembangan Institusi (IPI) yang mana digunakan terbagi menjadi empat kelompok dalam tahun ajaran 2024/2025. Sebaliknya, cuma ada satu kelompok IPI pada periode sebelumnya.
2. Universitas Gadjah Mada (UGM)
Berdasarkan Keputusan Rektor UGM Nomor 243/UN.1/P/KPT/HUKOR/2024 tentang Uang Kuliah Tunggal Program Sarjana serta Sarjana Terapan Jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi kemudian Tes Universitas Gadjah Mada Tahun Akademik 2024/2025, skema kelompok UKT pada UGM tak ada mengalami perubahan dibandingkan pada 2023.
UGM menetapkan lima kelompok UKT yang mana terdiri atas UKT sekolah unggul bersubsidi sebesar nol rupiah, UKT sekolah unggul bersubsidi 75 %, UKT lembaga sekolah unggul bersubsidi 50 %, UKT institusi belajar unggul bersubsidi 25 %, lalu UKT institusi belajar unggul.
Namun, terjadi peningkatan besaran UKT untuk sebagian besar program studi di tempat area tahun 2024. Misalnya, UKT sekolah unggul bersubsidi 75 % untuk program studi Bisnis Perjalanan Wisata, Bahasa Inggris, serta Bahasa Jepang untuk Komunikasi Bisnis dan juga juga Profesional sebesar Rp3.000.000 per semester, sedangkan dalam tahun sebelumnya sebesar Rp2.850.000.
Selain itu, beberapa program studi di dalam area UGM yang tersebut dimaksud mengalami kenaikan UKT, di area area antaranya Teknik Pengelolaan juga Perawatan Alat Berat; Teknologi Rekayasa Mesin; Manajemen Informasi Kesehatan; Sastra Arab; Bahasa lalu Sastra Indonesia; Bahasa, Sastra, serta Budaya Jawa; Bahasa kemudian Kebudayaan Korea; serta Sastra Jepang.
3. Institut Teknologi Bandung
Besaran UKT per semester untuk program S1 reguler ITB pada 2024 juga mengalami peningkatan. Namun skema biaya lembaga sekolah untuk tahun akademik 2024/2025 yang tersebut disebut belum final dan juga juga menunggu persetujuan dari Kemendikbudristek.
UKT program S1 reguler ITB 2024 diusulkan sebesar Rp500.000 sampai Rp12.500.000 per semester untuk semua program studi Fakultas Matematika dan juga juga Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Besaran UKT itu juga diajukan untuk semua program studi, fakultas, lalu sekolah pada ITB Kampus Cirebon.
Kemudian, UKT untuk semua program studi Sekolah Ilmu dan juga juga Teknologi Hayati (SITH); Sekolah Farmasi (SF); Sekolah Bisnis serta Manajemen (SBM); Fakultas Ilmu lalu Teknologi Kebumian (FITB); Fakultas Teknik Pertambangan kemudian Perminyakan (FTTM); Sekolah Teknik Elektro kemudian Informatika (STEI); Fakultas Teknik Sipil kemudian Lingkungan (FTSL); Fakultas Teknologi Industri (FTI); Fakultas Teknik Mesin serta Dirgantara (FTMD); Sekolah Arsitektur, Perencanaan, juga Pengembangan Kebijakan (SAPPK); serta Fakultas Seni Rupa lalu Desain (FSRD) diusulkan sebesar Rp500.000 sampai Rp14.500.000 per semester.
Sementara itu, UKT untuk SBM ITB pada 2023 berkisar Rp0 sampai Rp20.000.000 per semester. Sedangkan UKT untuk semua program studi, fakultas, juga sekolah selain SBM ITB adalah Rp0 sampai Rp12.500.000 per semester.
4. Universitas Brawijaya (UB)
UB sudah pernah mengumumkan perubahan skema kelompok UKT. Awalnya, semata-mata ada enam kelompok UKT juga pada masa sekarang ini ditambah menjadi 12 kelompok UKT. Misalnya untuk jurusan kedokteran, tahun 2023 dulu UKT tertinggi mencapai Rp 23.450.000. Sementara pada tahun 2024 UKT maksimal mencapai Rp 33.000.000. Nilai UKT tahun 2024 pada tempat UB mempunyai variasi yang tersebut hal itu lebih banyak besar banyak sebab penambahan kelompok UKT dari yang yang disebut awalnya enam menjadi 12.
5. Universita Jenderal Sudirman (Unsoed)
Mengacu pada Peraturan Rektor Unsoed Nomor 6 Tahun 2024 tentang Biaya Pendidikan Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman, kelompok UKT dalam Unsoed dibedakan menjadi delapan kategori. Besaran UKT kelompok satu juga dua pada 2023 kemudian juga 2024 tidaklah mengalami perubahan, yaitu masing-masing sebesar Rp500.000 kemudian Rp1.000.000.
Namun, peningkatan signifikan terjadi pada UKT kelompok tiga sampai delapan. Misalnya, UKT kelompok satu S1 Kedokteran sebesar Rp10.000.000 pada 2024, sedangkan dalam tempat tahun sebelumnya Rp7.100.000 per semester. Sedangkan UKT kelompok tujuh mencapai Rp30.000.000 di dalam tempat tahun ini serta Rp17.500.000 pada 2023, atau mengalami kenaikan hampir dua kali lipat.
6. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Mengacu pada Keputusan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor: 512 Tahun 2024 tentang Uang Kuliah Tunggal Pada Program Sarjana dalam dalam Lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun Akademik 2024/2025, besaran UKT dibagi menjadi tujuh kelompok.
Besaran UKT kelompok satu adalah Rp400.000, baik pada 2024 maupun di dalam dalam tahun 2023 sebagaimana Pengumuman Rektor UIN Syarif Hidayatullah Nomor: B-10/R/KS.02/01/2024 tentang Pembayaran Biaya Pendidikan Semester Ganjil Program Strata Satu (S1), Magister (S2), lalu juga Doktor (S3) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun Akademik 2023/2024.
Kenaikan UKT mulai terjadi pada kelompok dua hingga tujuh dengan nominal yang digunakan mana bervariasi. Misalnya, UKT kelompok dua program studi S1 Pendidikan Islam terbaru sebesar Rp2.640.000, sedangkan pada 2023 sebesar Rp2.200.000. Selanjutnya, UKT kelompok tujuh sebesar Rp7.000.000 di area tempat tahun ini lalu Rp4.400.000 pada tahun lalu.
7. Institut Pertanian Bogor (IPB)
IPB menambah total kelompok UKT menjadi delapan pada 2024 dari sebelumnya semata-mata sekadar lima kelompok pada tahun 2023. Untuk prodi S1 manajemen, UKT berkisar dari Rp 500.000 hingga Rp 12 jt tahun ini, sementara tahun lalu rentangnya antara Rp 2,4 jt juga Rp 10 juta. Sama dengan Manajemen Sumberdaya Lahan, dulu maksimal Rp 11 Juta sekarang menjadi Rp 12 juta.
Sementara itu, mahasiswa S1 kedokteran tahun 2024 wajib membayar UKT antara Rp 500.000 kemudian Rp 25 juta. Sebelumnya pada 2023, ketika IPB baru membuka prodi ini, semata-mata sekali ada satu kelompok UKT yaitu sebesar Rp 20 juta.
8. Universitas Padjadjaran (Unpad)
Saat ini belum ada informasi UKT jalur SNBP juga SNBT. Tetapi pada jalur mandiri, terlihat perubahan bilangan bulat UKT.
Namun sebelumnya, untuk Prodi Hukum pada tahun 2023 UKT per semester mencapai Rp 7.000.000. Lalu, pada tahun 2024 mencapai Rp 9.000.000. Lalu Jurusan Kedokteran dari semula Rp 20.500.000 pada masa pada saat ini menjadi Rp 24.000.000. Tetapi Iuran Pengembangan Institusi (IPI) hampir bukan ada banyak berubah. IPI Jurusan Hukum tetap Rp 50.000.000 kemudian IPI Jurusan Kedokteran tetap sebesar Rp 195.000.000 baik pada tahun 2023 maupun 2024.
9. Universitas Negeri Malang (UM)
UM secara terbuka mengumumkan perubahan kelompok UKT tahun 2024. Kelompok UKT tahun 2024 bertambah menjadi 10. Sementara tahun lalu belaka tujuh kelompok. Tidak semua jurusan mendapatkan UKT sampai kelompok 12. Seperti Jurusan Sejarah, belaka ada UKT Kelompok 1-Kelompok 7. Tetapi ada kenaikan dalam besaran UKTnya. Tahun lalu UKT tertinggi jurusan ini adalah Rp 5.750.000. Sementara tahun ini sebesar Rp 9.025.000.
10. Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS)
UNS menambah satu kelompok UKT pada tahun 2024 di area area semua jalur. Tahun lalu, cuma belaka ada delapan kelompok saja. Misalnya, tahun lalu biaya tertinggi Jurusan Kedokteran Rp 21.815.000. Kini, biaya hal itu masuk UKT Kelompok 8 sementara UKT Kelompok 9 jurusan ini sebesar Rp 30.000.000.
CNBC Indonesia Research