Home / Ekobis / Pemilik Emas Siap-siap Pesta Pora: Harganya Bisa Rekor ke US$2.600

Pemilik Emas Siap-siap Pesta Pora: Harganya Bisa Rekor ke US$2.600

Pemilik Emas Siap-siap Pesta Pora: Harganya Bisa Rekor ke US$2.600

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Emas dunia berada di tempat dalam tren bullish setelah pemangkasan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau The Fed diperkirakan terjadi dua kali pada tahun ini.

Berdasarkan data Refinitiv harga emas pada pasar spot pada Senin (20/5/2024) pukul 6.10 WIB tercatat US$2.418,34 per troy ons. Menguat 0,15% dibandingkan hari sebelumnya.

“Pada akhirnya, emas merespons gagasan bahwa inflasi pada AS mungkin terkendali… pembicaraan tentang periode suku bunga tinggi yang mana yang berkepanjangan akan berkurang,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di dalam area TD Securities yang digunakan yang dikutip dari Reuters.

Para penjual memperkirakan sekitar dua kali pemotongan suku bunga seperempat poin dari Federal Reserve tahun ini, dengan November menjadi titik awal yang tersebut hal itu paling mungkin terjadi. Suku bunga yang mana mana tambahan banyak rendah cenderung meningkatkan daya tarik logam mulia yang mana yang disebut tidak ada ada memberikan imbal hasil.

Harapan patahnya tren suku bunga tinggi pada 2024 melambung kala inflasi AS periode April mendingin.

Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan bahwa inflasi berdasarkan Indeks Harga Konsumen (consumer price index/CPI) naik 3,4%(year-on-year/yoy), lebih banyak lanjut rendah dibandingkan periode bulan sebelumnya 3,5%.

Inflasi inti AS juga terlibat mendingin pada periode April yakni 3,6% yoy. Dibandingkan dengan Maret yang tersebut dimaksud tumbuh 3,8% yoy.

Inflasi menjadi tolak ukur bagi The Fed dalam kebijakan moneter. The Fed mematok target inflasi 2% untuk lebih banyak lanjut yakin dalam menurunkan suku bunga yang digunakan yang disebut tinggi.

Sehingga saat inflasi dalam tren mendingin, rasa optimisme para pelaku pasar semakin meningkat.

Menurut perangkat FedWatch, kemungkinan The Fed memangkas suku bunga akan terjadi pada pertemuan 18 September 2024 senilai 25 basis poin menjadi 5%-5,25%.

Kemudian terjadi satu kali lagi pada pertemuan 18 Desember 2024 sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%-5%.

Selain itu, pasar terdongkrak setelah China, konsumen utama logam industri serta emas, mengumumkan langkah-langkah “bersejarah” untuk menstabilkan sektor properti yang digunakan hal tersebut dilanda krisis. Harga spot emas naik lebih lanjut lanjut dari 2% dalam sepekan ini. Sementara itu, nilai emas acuan pada tempat London mengakhiri minggu ini dengan rekor tertinggi US$2.402,60 per troy ounce, kata London Bullion Market Association (LBMA).

James Stanley, Senior Strategist dari Forex.com menjelaskan tarif emas tengah menguji titik resistance di area tempat US$ 2.400 per troy ons. Jika emas mampu melewati titik yang dimaksud maka harganya mampu terbang ke US$ 2.500 per troy ons.

“Emas jelas tengah menguji titik resistance US$ 2.400. Emas tiada kesulitan menembus US4 2.300 tetapi sangat sulit menyentuh US$ 2.400 dikarenakan kenaikan harganya yang mana sudah sangat tinggi,” tutur Stanley, dikutip dari Kitco.com.

Proyeksi dari ROTH Capital Partners bahkan lebih tinggi banyak tinggi lagi. Analis mereka, JC O’Hara memperkirakan emas dapat jadi semata menembus US$ 2.600 dalam waktu dekat.

“Emas dalam tren penguatan terus menerus. Secara teknikal harganya sanggup tembus US$ 2.600,” tutur O’Hara.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *