Jakarta,REDAKSI17.COM – Penguasa Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz, sekarang dirawat pada rumah sakit. Ia dilaporkan menderita infeksi paru-paru dan juga juga sedang menjalani program pengobatan yang digunakan melibatkan antibiotik,
Hal ini ditegaskan Pengadilan Kerajaan Arab Saudi, Minggu waktu setempat. Sebelumnya pada hari yang mana hal itu sama, pengadilan mengatakan Raja Salman menderita demam tinggi kemudian nyeri sendi serta akan menjalani tes medis pada Istana Al-Salam pada Jeddah.
Mengutip AFP, ini adalah kedua kalinya dalam waktu kurang dari sebulan pemerintah Arab Saudi mengeluarkan pernyataan terbuka tentang kesehatan raja berusia 88 tahun itu. Raja Salman sendiri naik takhta sejak tahun 2015 lalu sudah lama menunjuk Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), 38, sebagai putra mahkota pada tahun 2017.
“Tes kemarin menemukan adanya infeksi paru-paru serta dokter memutuskan program pengobatan yang digunakan dimaksud terdiri dari antibiotik sampai peradangannya hilang”, tulis laman itu mengutip kantor berita resmi Saudi (SPA), dikutip Senin (20/5/2024).
Dimuat laman yang mana mana sama, Arab Saudi, negara eksportir minyak mentah terbesar dalam dunia, selama bertahun-tahun berupaya meredam spekulasi mengenai kesehatan Raja Salman. Kesehatan raja jarang dibicarakan, namun Pengadilan Kerajaan mengungkapkan pada bulan April bahwa ia telah terjadi terjadi dirawat pada Rumah Sakit Spesialis King Faisal untuk “pemeriksaan rutin”.
Sebelum ini, Raja dirawat dalam area rumah sakit pada bulan Mei 2022. Kala itu dirinya menjalani kolonoskopi kemudian tinggal selama lebih tinggi tinggi dari seminggu untuk tes lain.
Raja Salman juga dirawat dalam dalam rumah sakit pada Maret 2022 untuk menjalani apa yang digunakan mana media pemerintah gambarkan sebagai “tes medis yang tersebut mana berhasil kemudian mengganti sel alat pacu jantungnya”.
Diketahui Raja Salman telah dilakukan dikerjakan menjabat sebagai gubernur Riyadh selama beberapa dekade lalu juga sebagai menteri pertahanan. Pemerintahannya sebagai raja ditandai dengan reformasi sosial lalu perekonomian yang mana ambisius yang tersebut yang disebut sebagian besar dikerjakan oleh putranya, yang tersebut dimaksud mencoba memposisikan Arab Saudi pada masa depan pasca-minyak.
Pangeran MBS juga mengawasi tindakan keras terhadap perbedaan pendapat. Menurut para analis, ini sudah membantu Raja Salman mengkonsolidasikan kekuasaan.
