REDAKSI17.COM – Finalis Indonesian Idol 2014 dan artis FTV yang digunakan mana juga merupakan pegawai PT Athena Jaya Production Wa Ode Kartika Sari alias Kartika Waode kembali dipanggil pada hari ini, Kamis (5/10).
Mereka dijadwalkan akan diperiksa sebagai saksi untuk mendalami kasus dugaan suap pengurusan perkara yang tersebut mana menjerat Sekretaris Mahkamah Agung (MA) nonaktif Hasbi Hasan.
“Tim penyidik menjadwalkan pemanggilan juga pemeriksaan saksi-saksi, Windy Yunita BU (Wiraswasta) lalu Wa Ode Kartika Sari (Wiraswasta/Pegawai PT Athena Jaya Production,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Kamis (5/10).
Belum diketahui materi yang dimaksud mana hendak didalami tim penyidik KPK terhadap Windy kemudian Wa Ode. Hanya saja, kedua saksi yang disebut sudah pernah diperiksa sebelumnya.
Direktur Penyidikan KPK Brigjen Asep Guntur Rahayu beberapa waktu lalu menjelaskan tim penyidik dalam menangani suatu perkara selalu menerapkan tindakan follow the money atau mengikuti aliran uang diduga hasil korupsi.
“Kepada siapakah uang itu bermuara, orang itu kita minta keterangan untuk kita konfirmasi,” terang Asep, Jumat (22/9) malam.
KPK memproses hukum Hasbi Hasan kemudian mantan Komisaris Independen Wijaya Karya (Wika) Beton Dadan Tri Yudianto terkait kasus dugaan suap pengurusan perkara pada tempat MA. Perkara Dadan telah dilakukan lama selesai disidik juga tengah disiapkan untuk disidangkan.
KPK mengungkap dugaan aliran uang Rp11,2 miliar ke Hasbi kemudian Dadan terkait pengurusan perkara Budiman Gandi Suparman selaku Pengurus Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana. Dari total agregat itu, Hasbi menerima Rp3 miliar.
Sejauh ini, KPK telah dilakukan lama menyita sebagian kendaraan mewah seperti satu unit mobil Ferrari California, satu unit mobil McLaren tipe MP4-12C 3.8 kemudian satu unit Land Cruiser serta puluhan keping emas yang mana mana diduga terkait dengan perkara.
Kasus ini merupakan pengembangan dari perkara dugaan suap yang yang sebelumnya menyeret dua hakim agung nonaktif Sudrajad Dimyati lalu Gazalba Saleh.
