Jakarta,REDAKSI17.COM – Pengasuhan anak merupakan tanggung jawab kedua orang tua. Ini artinya, peran ayah lalu juga ibu sejenis pentingnya untuk melakukan konfirmasi tumbuh kembang optimal si kecil.
Sayangnya, masih banyak warga yang tersebut masih memandang pengasuhan anak adalah tanggung jawab ibu saja, sementara ayah hanya saja hanya bertugas mencari nafkah. Kalau keluarga Anda masih menerapkan prinsip tradisional seperti itu, sebaiknya segera ubah.
Sebuah studi di area area Inggris menemukan bahwa anak yang tersebut mana juga diasuh oleh ayahnya ternyata tumbuh tambahan besar cerdas. Ini artinya, keterlibatan pengasuhan kedua orang tua, bukan belaka ibu, miliki pengaruh yang tersebut hal tersebut besar dalam perkembangan otak anak.
“Keterlibatan ayah dalam mengasuh anak berpengaruh unik juga juga penting terhadap hasil institusi belajar anak, melebihi jika cuma belaka mengandalkan keterlibatan ibu,” tulis laporan yang digunakan diterbitkan oleh University of Leeds, dikutip dari CNBC Maket It.
Dampak pengasuhan ayah terhadap kecerdasan anak
Menurut studi tersebut, dampak keterlibatan ayah bisa saja jadi terlihat hingga anak-anak memasuki sekolah dasar. Anak yang tersebut sering melakukan kegiatan belajar, seperti membaca bersama ayah dinilai tambahan unggul kemudian cerdas saat tahun pertama sekolah dasar.
Lebih lanjut, penelitian itu juga menemukan bahwa anak berusia lima tahun yang digunakan berprestasi ternyata sering berinteraksi dengan ayahnya saat berusia tiga tahun. Selain itu, anak-anak yang mana digunakan sering diasuh ayahnya ketika berusia lima tahun terbukti memperoleh nilai tinggi saat berusia tujuh tahun.
Menurut penelitian survei yang tersebut digunakan melibatkan hampir 5.000 rumah tangga pada Inggris ini, ada alasan khusus mengapa peran ayah berpengaruh sangat besar dalam tumbuh kembang anak.
Anak yang mana diasuh oleh kedua orang tuanya (ayah kemudian ibu) akan menghadapi beberapa hal juga stimulasi yang tersebut itu berbeda-beda, seperti perilaku, bahasa, cara berbicara, kemudian pengasuhan dari ayah serta juga ibu sehingga merek bisa saja jadi memiliki keterampilan yang digunakan digunakan lebih lanjut lanjut banyak.
“Para ayah “membawakan sesuatu yang tersebut yang berbeda”. Keterlibatan ayah mempunyai manfaat yang dimaksud yang unik jika dibandingkan dengan keterlibatan ibu. Sebab, merekan itu (ayah) biasanya berinteraksi dengan anak melalui cara yang dimaksud yang berbeda,” tulis laporan tersebut.
Menurut para peneliti, cara berinteraksi ayah yang dimaksud yang berbeda dengan ibu mampu meningkatkan pencapaian institusi belajar anak, sementara itu peran ibu lebih tinggi lanjut meningkatkan perilaku kognitif anak.
“Secara khusus, keterlibatan ibu membantu mengurangi hiperaktif anak-anak serta meningkatkan keterampilan sosialisasi teman sebaya, serta emosi, perilaku, kemudian perilaku pro-sosial,” kata para peneliti.
Dengan demikian, para peneliti mengimbau para ayah kemudian ibu untuk saling bekerja mirip dalam pengasuhan anak. Sebab, pengasuhan anak bukan belaka tugas individu ibu.
“Ibu cenderung miliki peran sebagai pengasuh utama anak, padahal jika ayah juga berpartisipasi terlibat, anak-anak berpotensi besar untuk tumbuh cerdas serta mendapatkan nilai yang digunakan tambahan besar baik di area dalam sekolah dasar,” kata ketua tim peneliti, Helen Norman.
“Inilah mengapa kami menyokong juga menyokong ayah untuk bekerja serupa dengan ibu dalam pengasuhan anak, terutama sejak tahap awal kehidupan anak. Itu sangat penting,” lanjut Norman.
Ada beberapa hal yang dimaksud mana dapat dikerjakan para ayah untuk memberikan dampak positif bagi anak-anak, seperti meluangkan waktu untuk bermain bersama anak, rutin berkomunikasi dengan anak, mempelajari cara mengasuh anak dari orang tua lain, hingga membangun relasi dengan orang tua lain.