Home / Ekobis / Jangan Senang Dulu, IHSG dan Rupiah Masih Banyak Cobaan di Juni

Jangan Senang Dulu, IHSG dan Rupiah Masih Banyak Cobaan di Juni

Jangan Senang Dulu, IHSG lalu Rupiah Masih Banyak Cobaan di area Juni

 

Jakarta,REDAKSI17.COM – Pasar keuangan Indonesia menorehkan kinerja positif pada awal perdagangan Juni. Akan tetapi penguatan ini masih bersifat prematur akibat tidaklah didorong oleh sentimen yang digunakan kuat.

Ada beberapa kabar negatif yang digunakan perlu diperhatikan pemodal dikarenakan dapat kembali menekan pasar saham maupun rupiah. Lebih lengkap deretan kabar hal hal tersebut dalam halaman ketiga juga keempat.

Pada perdagangan kemarin (3/6/2024), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat 0,94% ke posisi 7.036,19. IHSG berhasil bangkit kembali ke level psikologis 7.000.

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 10 triliun dengan melibatkan 16 miliar lembar saham yang tersebut yang disebut diperdagangkan sebanyak 961.437 kali. Sebanyak 278 saham menguat, 299 saham melemah, lalu 203 saham cenderung stabil.

Secara sektoral, sektor kesehatan menjadi penopang terbesar IHSG pada akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 1,58%.

Saham perbankan raksasa kembali menjadi penopang terbesar IHSG pada sesi I hari ini, setelah beberapa hari terakhir menjadi penekan IHSG. Adapun saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi penopang terbesar IHSG dalam akhir perdagangan hari ini yakni mencapai 22,5 indeks poin.

Salah satu saham bank besar BUMN yang tersebut dimaksud bergerak naik cukup signifikan hari ini ada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Saham BBRI hari ini berhasil ditutup menguat Rp 190 atau sebesar 4,38% ke level Rp 4.530.

Tercatat, total transaksi saham BBRI pada hari ini sebanyak 54.228 kali transaksi dengan volume sebanyak 3,45 jt lembar saham senilai Rp 1,55 triliun. Saham BBRI sendiri hari ini sempat mencapai nilai tukar tertinggi pada Rp 4.560 serta juga terendah di area dalam Rp 4.400.

Di sisi lain, rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi Indonesia melandai lebih tinggi lanjut tajam dibandingkan perkiraan pelaku pasar.

Inflasi secara tahunan tercatat sebesar 2,84% serta secara bulanan mengalami deflasi sebesar 0,03% mtm. Sedangkan inflasi inti tumbuh sebesar 1,93% yoy.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,12% di area area bilangan Rp16.225/US$ pada hari ini, Senin (3/6/2024).

Indeks Utama Wall Street Kompak Menguat

REDAKSI17.COM

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *