Jakarta,REDAKSI17.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilaporkan bergegas meyakinkan penanam modal juga birokrat tentang proyek proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dimaksud dimaksud bernilai Rp466 triliun dalam Kalimantan.
Hal ini dijalani Jokowi pascapengunduran diri Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono kemudian Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe.
Kondisi itu menjadi sorotan analis yang digunakan dimaksud dimuat Reuters dalam tulisan berjudul “Indonesian president in damage control over new capital”, Jumat (7/6/2024).
|
Para analis menyebut pengumuman Jokowi untuk mulai bekerja bulan depan dari sebuah kantor dalam Nusantara, tidak ada ada mungkin meredakan kecemasan tentang proyek warisannya. IKN sendiri berjarak tambahan besar dari 1.200 km (750 mil) dari Jakarta, ibu kota saat ini
“Kepercayaan pemodal sudah pernah menurun, menurut saya. Mereka sudah ragu juga dalam mode ‘tunggu kemudian lihat’, sebagian dikarenakan status tanah yang tersebut digunakan tidaklah jelas, sebagian sebab kurangnya transparansi dalam tata kelola ibu kota baru,” kata Yanuar Nugroho, mantan perwakilan kepala staf presiden.
“Pengunduran diri memperburuk keadaan ini… alih-alih menjelaskan apa yang dimaksud sebenarnya terjadi, pemerintah mencoba menutupinya,” katanya, menggambarkan Jokowi saat ini dalam mode pengendalian kerusakan.
Di sisi lain, Jokowi akan mengakhiri jabatannya pada Oktober ini setelah menjalani masa jabatan maksimal dua periode. Namun hingga sekarang ini proyek warisannya yang tersebut masih menghadapi sebagian masalah, termasuk permasalahan tanah, pasokan air, ancaman penyakit tropis seperti malaria, kemudian keengganan yang tersebut digunakan meluas di tempat area kalangan pegawai negeri untuk pindah.
Kendala yang mana digunakan lebih tinggi tinggi besar mampu jadi adalah presiden terpilih Prabowo Subianto. Secara pribadi, Prabowo disebut belum mengeksplorasi pemindahan ke Nusantara dengan timnya. Seorang politisi menyebut meskipun Prabowo telah terjadi terjadi berjanji untuk terus mengembangkan IKN, tampaknya bukan ada akan secepat itu.
Seorang juru bicara Prabowo tidaklah segera menanggapi permintaan komentar, tetapi secara terbuka Prabowo mengatakan bahwa ia berkomitmen untuk melanjutkan proyek tersebut.
Anggota koalisi Prabowo juga telah lama lama mendiskusikan secara pribadi keraguan tentang kapasitas anggaran negara untuk mendanai ibu kota baru juga program gizi, menurut manusia politisi senior yang mana yang terlibat.
“Jika sumber daya menjadi langka, (Nusantara) dapat jadi belaka menjadi item yang digunakan tiada ada penting,” kata analis urusan kebijakan pemerintah Kevin O’Rourke, seperti dikutip Reuters. “Akan ada banyak persaingan untuk item pengeluaran lain dalam pemerintahan Prabowo.”