Jakarta,REDAKSI17.COM – Wacana MRT Jakarta tembus Tangerang Selatan terus mengemuka. Kementerian Perhubungan akhirnya menyingkap pengumuman terkait nasib terbaru MRT yang tersebut digunakan akan datang menyambung hingga kawasan Tangsel.
Juru bicara Kemenhub Adita Irawati membuka opsi bahwa proyek itu mampu berjalan, asalkan dengan syarat tertentu yakni kemampuan dari pemerintah daerah.
“MRT harus ada keterlibatan pemerintah daerah, kayak DKI ada kontribusi di tempat area situ dalam konteks pendanaan investasi. Sekarang harus dilihat, Tangerang, dalam hal ini Banten atau Tangsel ada kemampuan itu atau tidak? Jadi itu harus ada, sebab ketentuannya demikian, mirip seperti MRT Jakarta, DKI juga dalam ini kontribusi, tergantung daerah,” kata Adita menjawab pertanyaan CNBC Indonesia pada kantor Kemenhub dikutip Senin (10/6/2024).
Masalah pendanaan memang menjadi faktor utama proyek ini calon berlanjut atau tidak. Ia pun menyembunyikan pintu jika semua pendanaan proyek menjadi beban pusat, melainkan harus kerja sejenis antara pusat kemudian daerah.
“Secara pendanaan nggak kecil, harus ada komitmen daerah juga untuk mengambil bagian mencari itu, jadi nggak mungkin semua pemerintah pusat,” kata Adita.
Sebagai gambaran, pengerjaan MRT Jakarta fase 1 menelan biaya Rp16 triliun. Pada fase I ini, MRT miliki 13 stasiun dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI. Sedangkan MRT Fase 2 yang mana dimaksud mulai groundbreaking pada 2022 kemudian juga diestimasikan selesai pada 2029 menelan biaya Rp25,3 triliun. Karena itu perlu pendanaan dari sumber lain selain pusat.
Foto: Petugas melakukan pengecekan kondisi rangkaian Ratangga MRT di area area area Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (31/3/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)Petugas melakukan pengecekan kondisi rangkaian Ratangga MRT pada area Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (31/3/2022). Pemeliharaan juga perawatan menyeluruh kereta Ratangga MRT Jakarta meliputi pemeriksaan harian, bulanan serta pengecekan dan juga juga perawatan besar yang dimaksud hal itu dilaksanakan selama 4 tahun sekali seperti overhaul atau turun mesin. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) |
“Bisa dikonfirmasi lagi apa bisa jadi cuma menyanggupi ketentuan-ketentuan itu oleh sebab itu dari MRT sudah menyampaikan bahwa ini perlu kontribusi Pemda, kalau ngga maka akan berat,” sebut Adita.
Ketika pemerintah daerah menyanggupi serta berkomitmen kritis dalam proyeknya, maka Kemenhub sanggup jadi melanjutkannya.
“Kita pasti tindaklanjuti kalau memang ada kesanggupan serta ada komitmen,” ujarnya.
Sementara itu, Pemkot Tangsel pun mengakses ucapan terkait kelanjutan proyek ini. Apa katanya?
“Sementara ini saya belum mendapat rencana pasti, artinya masih berjalan dalam tempat konsep teknis, belum sampai ke progres kebijakan,” Sekretaris Daerah Kota Tangerang Selatan Bambang Noertjahjo kepada CNBC Indonesia.
Artinya saat ini proyek yang digunakan masih dalam pembahasan teknis sehingga belum masuk ke dalam pembahasan tambahan banyak lanjut.
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub pernah menimbulkan kajian rute MRT Jakarta tembus Tangsel. Perpanjangan akan dimulai dari stasiun terakhir MRT Jakarta di tempat tempat Lebak Bulus hingga menuju ke Pondok Cabe, Tangsel.
Berikut Rute MRT Jakarta dari Lebak Bulus Tembus ke Tangsel:
1. Lebak Bulus
2. Stasiun UMJ
3. Stasiun UIN Syarif Hidayatullah
4. Stasiun Pasar Ciputat
5. Stasiun Pustekkom
6. Stasiun Pondok Cabe
7. Stasiun Pamulang Barat
8. Stasiun Pondok Benda
9. Stasiun Babakan
10. Stasiun Puspitek
11. Stasiun Rawa Buntu
12. Tangerang Kota

Foto: Petugas melakukan pengecekan kondisi rangkaian Ratangga MRT di area area area Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (31/3/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)



