Jakarta,REDAKSI17.COM – Israel merupakan negara yang tiada pernah putus dari sejarah konflik. Sejak pendiriannya pada tahun 1948, Negeri Zionis ini terus berperang dengan beberapa negara-negara Arab dalam sekitarnya, dengan yang mana mana terbaru Tel Aviv menyerang wilayah kantong Palestina, Gaza.
Meski tak begitu luas kemudian terus mengalami peperangan, Israel nyatanya masuk dalam golongan negara maju lalu kaya. Menurut data Trading Economics, Produk Domestik Bruto (PDB) Israel mencapai US$522,03 miliar pada 2022 atau sekitar Rp8.482 triliun jika mengacu kurs saat ini (asumsi kurs Rp16.248/US$), mewakili 0,23% perekonomian dunia.
Alasan Israel Kaya Raya
Sumber pemasukan Israel tak lepas dari posisinya dari segi ekonomi. Diketahui, Negeri Zionis itu masuk kategori negara maju dengan PDB mencapai US$ 522,03 miliar pada 2022, tahun sebelum peperangan ini dimulai.
PDB yang tersebut mana sebesar ini diciptakan dari kegiatan perekonomian yang digunakan beragam. Israel saat ini adalah negara industri dengan sebagian besar manufakturnya berdasarkan penelitian & pengembangan yang tersebut intensif kemudian canggih serta disokong proses, peralatan, kemudian mesin berteknologi tinggi.
“Berbeda dengan kebanyakan negara maju, yang digunakan jumlah agregat total orang yang digunakan bekerja dalam industri tetap stabil atau berkurang pada awal tahun 1990an, total keseluruhan orang yang digunakan bekerja di dalam area Israel terus bertambah, dengan lebih besar banyak dari 25% tenaga kerja industri bekerja pada dalam bidang manufaktur berteknologi tinggi,” tulis situs resmi Kedutaan Israel pada Inggris.
Menurut para ahli PBB, kualitas penelitian kemudian pengembangan pada tempat Israel termasuk dalam peringkat 10 teratas pada dunia. Kontribusi ini dihasilkan dari penyertaan modal besar dalam penelitian kemudian juga pengembangan, yang tersebut menghabiskan 4,9% PDB Israel.
Dari segi mineral, Israel adalah pusat manufaktur lalu perdagangan berlian terkemuka pada dunia. Ini disebabkan kemajuan negara itu dalam sektor pengolahan berlian.
“Israel Diamond Exchange adalah lantai perdagangan berlian terbesar pada dunia, yang tersebut mana menampung seluruh fungsi operasional lalu kebutuhan setiap pembeli berlian dalam satu atap,” kata mereka.
Selain itu, Israel juga disebut mencetak kemajuan dalam bidang agrikultur. Hal ini terlihat dari total luas lahan pertanian yang mana dimaksud saat ini merupakan 2,6 kali lipat dari kemerdekaan pada tahun 1948.
Luas lahan yang digunakan hal itu beririgasi juga meningkat 8 kali lipat menjadi sekitar 0,6 jt hektar hingga pertengahan tahun 1980-an
“Rahasia keberhasilan pertanian Israel saat ini terletak pada interaksi erat antara petani kemudian juga peneliti yang mana dimaksud disponsori pemerintah, yang tersebut bekerja identik dalam mengembangkan juga menerapkan metode canggih di tempat area semua cabang pertanian, serta kemajuan teknologi, teknik irigasi baru, lalu peralatan agro-mekanikal yang dimaksud inovatif,” tambah keterangan Kedutaan Israel London.
Kemudian, Israel sudah pernah mendapatkan reputasi luar biasa sebagai ‘Negara Startup’ dunia. Meskipun ukuran geografisnya kecil serta usianya yang mana mana relatif muda, Israel telah lama lama menjadi pemimpin global dalam inovasi juga kewirausahaan.
Salah satu startup jika Israel yang mana terkenal di area area kancah global adalah Waze. Waze merupakan layanan peta digital dengan data real time dari para penggunanya. Aplikasi itu akan memberikan rute terbaik dengan mengukur semua yang mana digunakan terjadi pada dalam jalan, seperti macet hingga kecelakaan.
Ada juga Firebolt, yang yang mengembangkan data cloud untuk pengguna sanggup menyederhanakan akses ke wawasan lalu kemampuan analisa mereka. Pengguna juga dapat analisis sub-second kemudian memanfaatkan teknologi komputasi serta penyimpanan yang mana dioptimalkan dalam aplikasi buatan Israel ini.
Sumber Lain
Perkembangan industri ini sendiri tiada lepas dari donor kemudian tenaga terampil. Israel mendapatkan ‘durian runtuh’ dari banyaknya tenaga ahli yang tersebut mana melakukan eksodus dari negara-negara Eropa selama pecah Perang Dunia II untuk menghindari persekusi. Industri-industri yang digunakan mana sudah berkembang pesat di dalam area Israel antara lain pupuk, pestisida, farmasi, komponen kimia, plastik, lalu logam berat.
Negeri Yahudi yang dimaksud terkenal dengan industri manufaktur yang tersebut mana paling maju sejak 1970-an. Israel tak mengandalkan sumber uang dari minyak seperti negara Arab lainnya.
Kemudian pada 1990-an, para insinyur yang hal tersebut berpindah dari negara-negara bekas Uni Soviet ke Israel menimbulkan negara itu semakin diberkati dengan kelimpahan sumber daya manusia terampil. Maka dari itu, tiada heran bila perusahaan-perusahaan baru pada dalam sektor teknologi semakin menjamur.
Sementara itu, dari segi donor, Israel juga mendapatkan sokongan dari sekutu dekatnya, Amerika serikat. Melansir Al Jazeera, Israel adalah penerima bantuan luar negeri AS yang tersebut mana paling signifikan. Israel dilaporkan sudah pernah terjadi menerima sekitar US$263 miliar atau setara Rp4.268,22 triliun sejak 1946 hingga 2023 dari Washington.