Jakarta,REDAKSI17.COM – Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah memperingatkan perang “tanpa aturan atau batasan” jika terjadi serangan besar-besaran Israel terhadap milisi Lebanon tersebut. Dia juga mengancam Siprus akan menjadi sasaran jika mengizinkan Israel menggunakan senjatanya dalam negara itu dalam konflik apapun.
Siprus juga Israel mempunyai perjanjian kerja serupa pertahanan bilateral yang menimbulkan kedua negara melakukan latihan bersama.
“Membuka bandara kemudian juga pangkalan di dalam dalam Siprus bagi musuh Israel untuk menargetkan Lebanon berarti pemerintah Siprus adalah bagian dari perang, kemudian kelompok perlawanan akan menghadapinya sebagai bagian dari perang,” kata pemimpin Hizbullah tersebut, dilansir The Guardian, Kamis (20/6/2024).
Presiden Siprus Nikos Christodoulides langsung memberikan tanggapan atas ancaman tersebut.
“Siprus tetap tidaklah terlibat dalam konflik militer apapun juga memosisikan dirinya sebagai bagian dari solusi, bukan masalah.”
Ia berupaya untuk menekankan peran kemanusiaan yang tersebut dimainkan oleh negara paling timur Uni Eropa yang mana pada Timur Tengah, dengan memfasilitasi pembukaan koridor laut untuk mengangkut bantuan yang digunakan sangat dibutuhkan ke Gaza.
“Koridor kemanusiaan kami merupakan bukti komitmen kami terhadap perdamaian serta stabilitas,” katanya.
“Pernyataan seperti itu tak menyenangkan, tapi tak mencerminkan kenyataan. Siprus tiada berpartisipasi dalam keterlibatan militer apapun,” imbuhnya.
Christodoulides tanggapan resmi akan disampaikan melalui saluran diplomatik.
Pernyataan Nasrallah muncul sehari setelah para jenderal Israel mengatakan merek sudah menandatangani rencana serangan yang mana dimaksud lebih lanjut banyak luas terhadap Hizbullah, kemudian juga Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyatakan bahwa negaranya berada dalam ambang keputusan apakah akan memperluas perang.
Berbicara pada peringatan Taleb Sami Abdallah, komandan Hizbullah paling senior yang dimaksud dibunuh oleh Israel sejak kedua belah pihak memulai pertukaran lintas batas pada tanggal 8 Oktober, Nasrallah menegaskan bahwa peran Hizbullah adalah untuk menggalang pertempuran Hamas dalam dalam Gaza kemudian bahwa merek itu telah terjadi dijalani berhasil mengikat Israel. mengerahkan pasukan Israel pada area utara negara itu.
Nasrallah berbicara tentang strategi konflik terbatas dengan Israel, bukan perang habis-habisan, dan juga juga bertujuan untuk melakukan gencatan senjata di tempat area Gaza, namun retorikanya tampak tambahan panas ketika ia mengatakan bahwa tak ada ada tempat pada Israel yang digunakan digunakan aman dari serangan Hizbullah.
Pidato Nasrallah yang tersebut disiarkan pada televisi menggarisbawahi sulitnya upaya diplomatik untuk meredakan konflik antara kedua belah pihak lantaran konflik yang mana disebut telah terjadi dikerjakan memasuki wilayah yang dimaksud digunakan semakin berbahaya.
“Kami mempunyai tambahan dari 100.000 pejuang, serta bahkan lebih banyak besar banyak lagi, bahkan dalam skenario terburuk. Kami telah terjadi dijalankan bersiap untuk skenario terburuk lalu Israel mengetahuinya,” katanya.
Menggambarkan pengumpulan intelijen Hizbullah, yang mana yang didramatisasi dengan siaran rekaman pengawasan drone di tempat area Haifa pada hari, Nasrallah mengatakan sejak 8 Oktober, musuh sudah pernah lama memahami bahwa tempat-tempat tertentu akan menjadi sasaran.
“Ia mengetahui kami miliki informasi tentang lokasi-lokasi ini,” katanya.
“Pada tahun 2006 [selama perang Lebanon kedua], kami mempunyai ambisi untuk mengebom pangkalan Israel di dalam area Gunung Meron. Hari ini kami hanya saja sekali memberitahu para pejuang untuk melakukannya, juga juga merekan segera melakukannya.”
“Apapun niat kami,” lanjutnya, “apakah kami menginginkan perang habis-habisan atau tidak, musuh wajib tetap siap di dalam tempat bagian utara negara ini,” seraya menambahkan bahwa ancaman Israel “tidak berdampak” pada perhitungan Hizbullah.
Serangan Israel
Pada Rabu, sebelum pidato Nasrallah, serangan Israel dalam Lebanon selatan menewaskan tiga pejuang Hizbullah, kata kelompok militan tersebut, ketika utusan AS yang mana yang disebut bertugas menghindari perang regional yang dimaksud dimaksud menghancurkan kembali ke Israel setelah bertemu dengan para pejabat pada Lebanon.
Satu serangan udara Israel mendarat dalam dekat kota Tirus pada pesisir selatan Lebanon, 20 mil dari perbatasan, yang mana menampung banyak warga Lebanon yang dimaksud dimaksud mengungsi dari daerah perbatasan terdekat.
Di Jalur Biru sisi Israel, yang dimaksud digunakan membagi Israel juga Lebanon, Hizbullah mengatakan merekan sudah pernah menembakkan roket ke pangkalan militer dekat kota Kiryat Shmona pada Rabu sore, yang mana digunakan memicu beberapa kebakaran.
Kekhawatiran akan perang yang itu tambahan banyak luas antara Israel lalu Hizbullah sudah lama meningkat sejak pembunuhan Abdallah oleh Israel minggu lalu, yang tersebut ditanggapi oleh Hizbullah dengan meluncurkan ratusan amunisi, termasuk drone serta roket, terhadap Israel dalam serangan terberat dalam konflik terbaru ini.
Harapan bahwa kekerasan akan mereda, setidaknya untuk sementara, pupus setelah Hizbullah merilis rekaman drone pengintai yang direkam di dalam tempat kota Haifa, yang mana memicu ancaman “perang habis-habisan” dari menteri luar negeri Israel.
Sementara itu, citra satelit lalu data yang digunakan dikumpulkan oleh pejabat regional pada area Lebanon selatan menunjukkan kehancuran yang digunakan dimaksud meluas serta makin besar akibat konflik yang digunakan mana telah dilakukan dijalani menyebabkan 1.700 rumah hancur total serta 14.000 rumah mengalami kerusakan sebagian.
Nasrallah berbicara ketika Amos Hochstein, penasihat senior presiden AS, Joe Biden, kembali ke Israel setelah pertemuan pada area Lebanon pada hari Selasa.
Tidak ada indikasi adanya kemajuan dalam upayanya meredakan konflik pada area tengah peringatan bahwa eskalasi perang skala penuh dapat menyebabkan konflik regional.