Home / Ekobis / Pedagang Lakukan Profit Taking, Harga Minyak Dunia Longsor

Pedagang Lakukan Profit Taking, Harga Minyak Dunia Longsor

Pedagang Lakukan Profit Taking, Harga Minyak Dunia Longsor

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Harga minyak mentah dalam pasar spot mengalami penurunan tipis setelah aksi profit taking dijalani para tukang jualan pasca kenaikan yang tersebut mana cukup signifikan dalam dua pekan terakhir.

Pada perdagangan hari ini, Senin (24/6/2024) pukul 09:21 WIB, nilai minyak brent turun 0,32% ke posisi US$84,96 per barel. Sementara itu, nilai tukar minyak WTI melemah 0,32% ke posisi US$80,47 per barel.

Tekanan dari penguatan dolar sebab para penjual menunggu isyarat lebih banyak besar lanjut mengenai inflasi memberikan dampak negatif bagi nilai tukar minyak.

Indeks dolar AS (DXY) naik sekitar 0,1% pada hari ini. Penguatan dolar juga mengurangi permintaan minyak internasional oleh sebab itu menyebabkan minyak mentah tambahan mahal bagi pembeli asing.

Kuatnya dolar juga didukung oleh data indeks manajer pembelian yang dimaksud lebih lanjut tinggi kuat dari perkiraan yang tersebut yang disebut dirilis pada hari Jumat pekan lalu.

Selain itu, pasar minyak mentah juga mengalami aksi ambil untung (profit-taking) setelah pergerakan kuat selama dua minggu terakhir. Mereka telah terjadi lama menambahkan 3% pada minggu sebelumnya.

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, sinyal permintaan yang digunakan menggembirakan serta memburuknya kondisi geopolitik menghasilkan para peniaga mulai memperhitungkan premi risiko yang tersebut mana berujung pada apresiasi nilai minyak.

Data AS menunjukkan penurunan tak terduga dalam persediaan minyak kemudian peningkatan permintaan bensin menjadi faktor dalam prospek minyak mentah yang digunakan digunakan lebih besar banyak positif.

Meningkatnya risiko perang habis-habisan antara Israel serta Hizbullah, sebagai perpanjangan dari konflik dengan Hamas, menjadi faktor dalam ekspektasi gangguan pasokan pada area Timur Tengah.

Bentrokan yang terus berlanjut antara Rusia juga Ukraina, dengan Kyiv menargetkan kilang-kilang besar Rusia, juga memicu kegelisahan atas gangguan pasokan.

CNBC INDONESIA RESEARCH


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *