Home / Nasional / BI: Rupiah Korban Salah Persepsi!

BI: Rupiah Korban Salah Persepsi!

BI: Rupiah Korban Salah Persepsi!

Jakarta, REDAKSI17.COM – Dewan Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti meyakini pelemahan rupiah yang dimaksud sempat menembus level Rp 16.400/US$ lebih banyak besar disebabkan oleh sentimen mengenai pengelolaan fiskal. Dia mengatakan secara fundamental, perekonomian Indonesia baik-baik saja.

“Pencapaian kegiatan dunia usaha kita saat ini relatif cukup nyaman untuk market,” kata Destry dalam rapat dengan Komisi XI DPR RI, Senin, (24/6/2024).

Namun, dia mengatakan beberapa waktu lalu memang ada sebuah pemberitaan mengenai pengelolaan fiskal yang dimaksud digunakan menghasilkan pasar gundah. Dia mengatakan kabar itulah yang mana kemudian menimbulkan persepsi hingga menyebabkan penanam modal tak nyaman.

“Seperti yang digunakan disampaikan Pak Gubernur BI, ada satu persepsi perihal fiskal,” kata dia.

Destry merasa bersyukur akibat kesalahpahaman mengenai masa depan pengelolaan fiskal itu sudah diluruskan oleh pemerintah melalui konferensi pers. Konferensi pers yang disebut dilaksanakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani serta anggota tim transisi Prabowo Subianto, Thomas Djiwandono.

“Dampaknya kita lihat cukup signifikan, market tambahan banyak quiet juga juga rupiah hari ini menguat,” kata Destry.

Destry meyakini kondisi fundamental dunia bisnis Indonesia sebenarnya dalam kondisi baik. Dia bilang pemerintah serta juga otoritas keuangan perlu meluruskan persepsi pasar yang mana salah terhadap perekonomian Indonesia.

“Tinggal sekarang persepsi yang dimaksud hal itu muncul pada tempat market perlu kita luruskan juga ini tugas BI kemudian Kementerian lembaga kemudian kami mohon dukungan dari DPR,” ujarnya.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah akhirnya menguat terhadap dolar Amerika Serikat setelah beberapa hari ini terus mengalami pelemahan hingga menembus level Rp 16.400/US$. Rupiah ditutup menguat 0,3% di dalam tempat hitungan Rp16.390/US$ pada, Senin (24/6/2024). Sebelumnya, rupiah sempat menyentuh titik terlemahnya yakni pada area level Rp16.470/US$.

Sementara itu, DXY pada pukul 15:00 WIB turun ke hitungan 105,67 atau sebesar 0,12. Angka ini tambahan rendah jika dibandingkan penutupan hari sebelumnya yang dimaksud digunakan berada di area dalam nomor 105,79.

Pagi tadi, Airlangga, Sri Mulyani lalu Thomas Djiwandono menggelar konferensi pers pada kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Dalam konferensi pers itu, Sri Mulyani menegaskan bahwa komunikasi antara pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan tim sinkronisasi Presiden terpilih Prabowo Subianto berjalan baik.

Dia melakukan konfirmasi program unggulan Prabowo seperti makan bergizi gratis sudah masuk dalam rancangan APBN 2025 dan juga juga tiada akan menimbulkan defisit APBN membengkak. Sementara itu, Thomas Djiwandono juga menjamin pemerintah presiden terpilih akan patuh terhadap batasan defisit dalam APBN lalu berkomitmen melanjutkan pengelolaan fiskal dengan disiplin.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *