Home / Nasional / Siaga Perang Baru di Arab! Negara-Negara Evakuasi, 3 Pihak Terlibat

Siaga Perang Baru di Arab! Negara-Negara Evakuasi, 3 Pihak Terlibat

Siaga Perang Baru di tempat Arab! Negara-Negara Evakuasi, 3 Pihak Terlibat

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Perang Gaza antara Israel juga Hamas masih terjadi. Namun kini, perang baru juga berisiko muncul dalam Arab antara Israel melawan Hizbullah bahkan menyeret Iran.

Dalam pernyataan terbaru Minggu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengklaim pertempuran intensif pasukannya dengan Hamas di dalam tempat Gaza akan segera berakhir. Pemindahan pasukan akan dilaksanakan pada area utara Israel, di tempat tempat mana saling balas serangan sekarang ini kerap terjadi dengan Hizbullah.

“Fase perang yang mana intens akan segera berakhir dalam tempat Rafah,” kata Netanyahu dalam wawancara luas dengan Channel 14, dikutip The Jerussalem Post, menyebut bagian Gaza yang belum dilumpuhkan Israel kemudian merupakan benteng terakhir 1,5 jt warga sipil yang mana hal itu mengungsi.

“Kita akan menghadap ke utara… Resolusi diplomatik apa pun harus melibatkan solusi nyata, termasuk penghapusan fisik Hizbullah dari perbatasan,” ucapnya mengindikasikan perang baru.

Hal ini menimbulkan kecemasan Amerika Serikat (AS). Paman Sam sendiri bersama Prancis sekarang ini memimpin upaya diplomatik untuk mencegah konflik yang dimaksud yang disebut lebih tinggi lanjut luas antara Israel serta juga Hizbullah.

Pasalanya Hizbullah berbeda dengan Hamas. Di mana dalam analisa terbaru AS, merupakan kelompok non-negara dengan persenjataan terbaik dalam dunia.

Mengutip para ahli merujuk laman The Times of Israel Selasa (25/6/2024), Hizbullah sudah pernah terjadi secara signifikan memperluas persenjataan lalu kemampuannya, termasuk memperoleh pesawat nirawak (drone) bunuh diri yang mana sulit dilawan oleh Israel. Kelompok itu juga miliki kemampuan rudal anti-pesawat, lalu beragam rudal ahli lainnya, yang dimaksud berjumlah antara 120.000 juga juga 200.000.

Meskipun sebagian besar persediaan Hizbullah terdiri dari puluhan ribu rudal terarah- baik jarak pendek maupun jarak jauh- sejak tahun 2006, Hizbullah sudah pernah memperoleh ratusan rudal balistik berpemandu, dengan kemampuan untuk menembakkannya dari bunker yang tersebut diperkuat juga dari peluncur bergerak

Pengalaman tempur Hizbullah juga menjadi hal lain sebab sebagian besar berpengalaman dikarenakan konflik di dalam area Suriah.

Sebuah proyek penelitian selama tiga tahun yang dimaksud yang disebut diimplementasikan oleh Institut Kontra-Terorisme Universitas Reichman dalam tempat Israel, yang tersebut dimaksud diselesaikan Oktober 2023 menyimpulkan bahwa Hizbullah dapat menembakkan hingga 3.000 rudal sehari ke Israel. Jumlah itu bahkan dapat dipertahankan hingga tiga minggu.

Tujuan utamanya adalah untuk memaksa runtuhnya pertahanan udara Israel. Mengutip Pusat Studi Strategis serta Internasional, sebuah lembaga pemikir AS, menghancurkan kemampuan roket juga rudal Hizbullah akan memerlukan upaya sangat besar bagi Israel.

“Akan menjadi tugas yang tersebut itu berat bagi pertahanan udara Israel untuk menghadapi persenjataan roket yang digunakan mana tersebar luas yang dimaksud yang datang dari utara,” kata pribadi analis di tempat dalam lembaga think tank di tempat dalam Washington, Seth G Jones.

“Kami menilai setidaknya beberapa sel Iron Dome akan kewalahan”, kata orang pejabat senior pemerintahan Presiden AS Joe Biden kepada CNN International.

Sementara itu, kemungkinan masuknya Iran dalam perang ini juga dikatakan Jenderal Angkatan Udara AS Charles Q. Brown. Kepala Staf Gabungan AS itu mengatakan Iran akan lebih besar tinggi cenderung menyokong Hizbullah dibandingkan Hamas di dalam dalam Gaza.

Ini dikatakan Brown saat melakukan perjalanan ke Bostwana dalam pertemuan para menteri Afrika, sebagaimana dimuat The Guardian. Ditegaskannya bantuan Iran akan muncul terutama saat mereka itu menilai Hizbullah secara signifikan dirugikan kemudian terancam.

Ramai-Ramai Negara Mulai Evakuasi

Di sisi lain, beberapa negara sekarang mulai mengevakuasi warganya dari Lebanon. Negara itu sendiri merupakan basis kelompok Hizbullah,

Pemerintah Kanada dilaporkan tengah bersiap untuk mengevakuasi 45.000 warganya dari Lebanon. Hal ini dilaporkan Channel 12 Israel yang dimaksud digunakan menyebut telah terjadi dikerjakan ada pembicaraan terkait evakuasi ini antara Menteri Luar Negeri Israel Katz serta timpalannya dari Kanada Melanie Joly.

“Ottawa telah terjadi terjadi mengirim pasukan militer ke wilayah itu sebagai persiapan untuk evakuasi terbesar yang digunakan dimaksud pernah kami lakukan,” kata media itu dikutip dari Times of Israel.

Meski begitu, sejauh ini, tidak ada ada jelas apakah rencana serupa juga dibuat untuk sekitar 35.000 warga Kanada yang tersebut mana tinggal dalam dalam Israel. Tel Aviv sendiri sudah pernah mengevakuasi 60.000 penduduknya yang dimaksud hal itu tinggal dalam wilayah yang digunakan digunakan dekat dengan perbatasan Lebanon.

Selain Kanada, Kuwait juga tengah melakukan hal yang mana digunakan sama. Kantor berita resmi Kuwait, KUNA, melaporkan bahwa Kuwait Airways sudah mengirimkan armadanya ke Lebanon pada Sabtu (22/6/2024) untuk melakukan evakuasi.

“Ini adalah pesawat pertama yang dimaksud yang disebut mengevakuasi warga negara dari Lebanon, lantaran keresahan akan eskalasi miliaran antara Hizbullah lalu Israel meningkat,” tulis KUNA, dikutip Al Arabiya.

Kementerian Luar Negeri Kuwait juga menegaskan kembali dalam sebuah pernyataan seruan ke warganya untuk menghindari Lebanon. Mereka juga memohonkan warga yang mana bukan memiliki keperluan mendesak untuk pergi ke negara itu.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *