Jakarta,REDAKSI17.COM – Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mengusung pasangan Anies Rasyid Baswedan- Mohamad Sohibul Iman sebagai akan datang calon gubernur juga juga sebagai calon calon delegasi gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Sebagai catatan, PKS juga mengusung Anies dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Saat itu, Anies mampu memenangi Pilkada Jakarta dengan mengalahkan petana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Kemenangan PKS bersama Anis pada Pilkada 2017 adalah pencapaian terbesar di dalam dalam Pilkada Jakarta. Dalam dua kali Pilkada sebelumnya yakni 2007 lalu 2012, PKS selalu kalah.
Seperti diketahui, Jakarta baru menggelar Pilkada langsung sejak 2007 kemudian dilanjutkan pada 2012 kemudian 2017. Pada PilkadaDKI 2007, PKS mengusung Mantan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Adang Daradjatun lalu berpasangan dengan kadernya sendiri Dani Anwar. Adang kalah bertarung melawan Fauzi Bowo.
Pada Pilkada 2012, PKS mengusung pendiri juga juga kadernya sendiri yakni Hidayat Nur Wahid berpasangan dengan Didik J Rachbini. Mereka kalah dari calon PDI-P Joko Widodo (Jokowi) serta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Baru pada 2017, PKS memenangi Pilkada DKI Jakarta saat mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Didukung PKS, Partai Penguasa DKI
PKS adalah partai pemenang pilpres legislatif (pileg) 2024 untuk Provinsi Jakarta dengan perolehan 1.012.028 kata-kata atau 16,68%. Suara PKS melesat dua kali lipat dibandingkan pada pileg 2014. PKS pada pilpres 2014 cuma mampu mendulang 424.400 kata-kata atau 9,35% dari pengumuman sah. Sebagai catatan, pemilihan umum 2014 adalah pemilihan umum terakhir sebelum Pilkada Jakarta 2017.
Hasil pilpres 2014 menggambarkan kekuatan PKS pada dalam Jakarta sebelum Pilkada 2017. Merujuk pada data, kekuatan PKS saat ini sangat tambahan besar untuk mengusung Anies untuk Pilkada 2024 mendatang dibandingkan pada 2017.
Namun, pengumuman partai tentu hanya sekali belum menggambarkan kekuatan kandidat sesungguhnya sebab tak ada kewajiban pemilih partai yang digunakan hal tersebut sejenis memilih kandidat partai yang mana diusungnya. Suara kandidat sanggup hanya belaka tambahan sedikit dari ucapan partai tetapi tidak ada ada menghentikan kemungkinan lebih banyak besar tinggi dari ucapan partai oleh sebab itu mendapat dukungan ucapan pemilih partai lain.
Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) kemudian juga Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pilkada Jakarta 2017 diikuti oleh tiga pasangan.
Pasangan pertama Agus Harimurti Yudhoyono- Sylviana Murni yang tersebut dimaksud didukung oleh Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional(PAN), kemudian Partai Kebangkitan Bangsa.
Pasangan kedua adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang dimaksud dimaksud didukung oleh PDIP, Goljar, Hanura, kemudian juga Nasdem.
Pasangan ketiga adalah Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno yang dimaksud diusung PKS lalu Gerindra.
Anies-Sandiaga melangkah ke putaran II lalu berhadapan dengan Ahok-Djarot. Anies kemudian memenangi pilkada dengan pendapat 57,96%.
Gambaran kekuatan Anies dalam Jakarta yang mana yang disebut paling baru adalah pada pemilihan presiden (pilpres) 2024 yang digunakan dimaksud digelar 14 Februari 2024. Anies kalah oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dengan perolehan kata-kata yang tersebut digunakan sangat ketat.
Pasangan Anies-Cak Imin memperoleh 2.653.762 kata-kata atau 41,07% sementara pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh 2.692.011 pernyataan atau 41,67%. Kemudian, pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD memperoleh 1.115.138 pengumuman atau 17,26%
Perolehan pernyataan Prabowo vs Anies di Jakarta adalah yang digunakan paling ketat dari semua provinsi di dalam tempat Indonesia.





