Aceh,REDAKSI17.COM – Sebanyak 15 rumah yang dimaksud itu berada dalam bibir pantai Desa Palak Kerambil, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya, rusak diterjang gelombang laut yang yang disebut tinggi.
Gelombang tinggi yang dimaksud memicu abrasi juga merusak infrastruktur jalan desa yang dimaksud dimaksud berada di tempat dalam pinggir pantai. Bahkan, kondisinya pada saat ini sudah ambruk tergerus sepanjang 400 meter.
Warga yang dimaksud dimaksud terdampak sekarang harus mengungsi ke tempat yang dimaksud digunakan lebih tinggi banyak aman. Seorang warga yang hal tersebut rumahnya mengambil bagian rusak, Nurhayati mengatakan abrasi pantai juga tingginya gelombang laut sudah empat kali terjadi dalam bulan ini.
Nurhayati berharap kepada pemerintah daerah segera turun tangan. Menurutnya jika tak segera ditangani puluhan rumah warga lainnya terancam ambruk ke laut.
”Saya ingin meminta-minta kepada seluruh pejabat untuk memperhatikan warga Kedai Palak Kerambil ini. Kami ini sudah nggak aman lagi kami ini, sudah 4 kali kami ini abrasi, masuk air dalam rumah, mencari ikan ke laut nggak dapat lagi, rumah sudah rusak,” kata Nurhayati, Sabtu (7/10).
Sementara itu Kepala BPBD Aceh Barat Daya, Armayadi mengatakan untuk menekan dampak abrasi bukan semakin meluas pihaknya bersama warga setempat melakukan gotong royong membangunkan tanggul darurat menggunakan karung goni.
Hingga sekarang ini dampak abrasi kian meluas hingga mencapai 800 meter, namun yang mana terparah serta juga butuh penanganan segera sepanjang 400 hingga 500 meter yang mana dimaksud masih ada rumah penduduk.
“Yang parah ini ada pemukiman ini sekitar 400 sampai 500m. Jika tidaklah segera ditangani, 30 rumah warga lainnya terancam terlibat terbawa gelombang laut,” katanya.
Warga berharap agar pemerintah memasang batu gajah atau breakwater di dalam tempat bibir pantai, jika tak segera ditangani abrasi akan terus mengancam rumah-rumah warga lainnya.
Red





