Resmi berpamitan kepada Presiden Joko Widodo () saat bertemu selama satu jam di area area Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (8/10) malam.
REDAKSI17.COM – Syahrul menyampaikan terimakasih dikarenakan sudah pernah diterima Jokowi untuk bertemu. Dia sekaligus menyampaikan maaf dikarenakan tiada mampu membantu Jokowi hingga akhir masa jabatan.
“Saya mohon maaf juga pamit pada Bapak Presiden dikarenakan tiada mampu sekadar menyelesaikan tugas atau tiada mampu lagi membantu Bapak Presiden sampai akhir masa jabatan,” ucap Syahrul dalam keterangannya.
Dalam pertemuan dengan Jokowi, Syahrul mengaku menyerahkan laporan pertanggungjawabannya selama bekerja menjadi Menteri Pertanian sejak 23 Oktober 2019.
“Terdapat 71 penghargaan juga apresiasi yang tersebut digunakan diterima Kementerian Pertanian dari 2019-2022. Segala penghargaan yang mana digunakan saya terima selama jadi menteri sesungguhnya adalah penghargaan untuk Bapak Presiden,” katanya.
Dia juga menyampaikan terimakasih kepada Jokowi lantaran sudah pernah terjadi diberi amanat sebagai menteri. Menurut Syahrul, semua bentuk capaian dirinya selama menjabat juga keberhasilan Jokowi.
Namun sebaliknya, kata Syahrul, jika ada kesalahan, hal itu murni kesalahannya sebagai menteri. Sebab, dia mengaku semata-mata menjalankan visi misi Presiden.
“Sedangkan, jika ada kesalahan selama menjadi menteri, hal itu adalah tanggung jawab saya yang mana menjalankan jabatan ini,” kata dia.
Syahrul disebut telah lama terjadi jadi tersangka KPK dalam perkara dugaan korupsi di tempat area lingkungan Kementan. Syahrul sempat dinyatakan hilang beberapa saat setelah disebut-sebut jadi tersangka.
Ia kembali ke Jakarta pada Rabu (4/10). Keesokan harinya, ia ke Kantor Kemensetneg untuk mengajukan surat pengunduran diri.
