Purbalingga,REDAKSI17.COM – Usia muda semestinya hidup penuh gairah, semangat menyala, serta ambisi bertubi. Namun di tempat tempat Purbalingga, individu pemuda justru kehilangan harapan hingga mengakhiri hidup, apakah dia mengalami tekanan quarter life crysis?
Usianya baru 25 tahun. Usia transisi dari remaja ke dewasa. Pada usia ini, terutama era media sosial, seseorang kerap dihinggapi perasaan tak seberuntung pemuda lain yang mana digunakan memamerkan citra sukses melalui unggahan media sosial.
Inilah yang dimaksud itu banyak orang sebut sebagai quarter life crysis, sebuah situasi dimana seseorang merasa gagal, tertinggal, hingga akhirnya putus asa kemudian hilang harapan.
Barangkali ini yang digunakan dialami pemuda selama Kabupaten Purbalingga. Ia ditemukan meninggal dunia dalam kondisi gantung diri. Saat ditemukan pria hal itu tergantung dalam sebuah pohon belakang rumahnya, Senin (9/10/2023) siang.
Kapolsek Kejobong, Iptu Supriyanto mengungkapkan pria meninggal gantung diri diketahui berinisial ZA (25), warga Kecamatan Kejobong. Pria hal itu ditemukan tergantung pada pohon Jengkol oleh banyak anak yang tersebut hendak memancing pada sungai, sekira jam 13.00 WIB.
“Anak-anak yang digunakan mana hendak memancing menemukan pria yang tersebut dalam keadaan tergantung kemudian berteriak memohonkan tolong juga memberitahu warga,” jelasnya.
Polisi dari Polsek Kejobong yang dimaksud mendapat laporan kemudian mendatangi TKP. Selanjutnya memasang garis polisi serta bersama Inafis Polres Purbalingga melakukan pemeriksaan dalam TKP. Setelah dievakuasi, dijalankan pemeriksaan jenazah oleh dokter puskesmas.
“Hasil pemeriksaan dokter tidaklah ditemukan tanda kekerasan atau penganiayaan. Ditemukan ciri khas meninggal akibat gantung diri,” jelasnya.
Kapolsek menambahkan bukan ada diketahui secara pasti penyebab pria yang dimaksud gantung diri. Pihak keluarga menduga ada permasalahan yang dimaksud dimaksud sedang dimiliki pria tersebut, hingga nekat gantung diri.
“Setelah dijalani pemeriksaan, selanjutnya jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Pihak keluarga menolak diimplementasikan autopsi,” ucapnya.***