Pengasih,REDAKSI17.COM – Cegah dan antisipasi penyakit radang otak akibat virus Japanese Encephalitis (JE), Pemkab Kulon Progo melalui Dinas Kesehatan Kulon Progo gelar Pencanangan Introduksi Imunisasi Japanese Encephalitis di SMP N 1 Pengasih, Selasa (3/9/2024).
Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo dr. Sri Budi Utami menyampaikan akan pentingnya imunisasi ini, mengingat dampak risiko yang cukup besar bagi pertumbuhan anak-anak, kelumpuhan dan angka kematian yang cukup tinggi.
“Kita berusaha betul melindungi anak-anak Kulon Progo ini dengan Imunisasi JE,” kata Budi.
Budi menyampaikan pencanangan ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk diikuti, mengingat paket imunisasi JE ini masih cukup mahal.
Selanjutnya program ini akan dilaksanakan 3 September sampai 31 Oktober 2024 oleh semua puskesmas di seluruh wilayah Kabupaten Kulon Progo dengan estimasi sasaran sebanyak 81 ribu anak.
“Jadi ini ada waktu dua bulan untuk menyelesaikan, rangkaiannya cukup banyak. Dan ini nakes, tidak bisa diwakili dengan yang lain, karena ini suntik, kami berhitung dengan jumlah dari tenaga kesehatan,” jelas Budi.
Disampaikan Budi, kegiatan ini ditargetkan mencapai angka 95 persen sesuai target nasional. Namun demikian dirinya berharap dengan waktu yang panjang dan melalui monitoring dan sweeping, imunisasi di Kulon Progo dapat mencapai angka 100 persen.
“Mengingat penyebaran penyakit ini dari nyamuk sehingga bisa mengenai siapa saja maka diharapkan masyarakat dapat ikut mensukseskan dan soal keamanan kami bisa menjelaskan kalau vaksin ini aman dan halal, ” harap Budi.
Hal senada disampaikan, Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo Triyono, SIP.MSi menyampaikan dengan dampak buruk yang diakibatkan, harus diperlukan intervensi dan percepatan dalam penanggulangan Japanese Encephalitis di Kulon Progo.
“Vaksin JE ini menjadi sangat urgent dan sangat penting saya kira, karena penyakit JE sendiri sangat ngeri juga karena akan menyerang ke otak, sehingga kalau sampai terserang saya membayangkan masa depan anak-anak ini akan kurang baik,” kata Triyono.
Triyono mengatakan intervensi ini merupakan bagian dari program imunisasi di daerah yang memiliki endemisitis tinggi sangat efektif menurut Kemenkes RI. DIY merupakan provinsi ketiga yang melaksanakan introduksi Imunisasi Japanese Encephalitis setelah Provinsi Bali dan Kalimantan Barat.
Upaya pengendalian Japanese Encephalitis sendiri dimulai dengan pemberian imunisasi tambahan massal pada kelompok anak usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun dan dilanjutkan dengan pemberian satu dosis imunisasi JE pada anak usia 10 bulan dalam jadwal imunisasi rutin. Diberikan secara injeksi, di lengan atau di bagian paha. /MC.Kab.Kulon Progo/humas