Yogyakarta (04/10/2024)REDAKSI17.COM – Pemerintah telah menetapkan pendekatan keluarga sebagai kunci masalah stunting. Dan upaya pencegahan stunting melalui gerakan makan ikan dapat dimulai dan dibiasakan dari keluarga.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono dalam sambutannya pada Lomba Masak Serba Ikan Peringatan Hari Ikan Nasional di Pendopo Wiyatapraja, Jumat (04/10). Beny mengatakan, DIY masih perlu menurunkan lagi sebesar 2% angka stunting, agar bisa menyentuh angka 14%. Dan ikan memiliki protein tinggi yang dinilai mampu membantu memenuhi gizi anak.
“Ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein tinggi dan memiliki kandungan asam lemak, Omega 3, Omega 6 dan Omega 9, sangat relevan sebagai salah satu sumber gizi untuk mendukung program pencegahan dan penanganan stunting. Ikan juga mengandung vitamin dan mineral, yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh,” ungkapnya.
Beny menuturkan, ikan termasuk komoditas yang mudah dikreasikan menjadi berbagai makanan olahan, sehingga lebih variatif saat dihidangkan. Untuk itu, Beny mengapresiasi dilaksanakannya Lomba Masak Ikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan DIY yang bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK.
“Kegiatan ini untuk memotivasi masyarakat dalam mengolah ikan, dan menyukseskan gerakan makan ikan. Harapannya, dengan meningkatnya konsumsi ikan dapat mendorong percepatan penurunan stunting di DIY,” imbuhnya.
Wakil Ketua I TP PKK DIY, GKBRAyA Paku Alam mengatakan, kegiatan Lomba Masak Serba Ikan ini dilaksanakan setiap tahunnya, dengan maksud untuk memasyarakatkan Gemar Makan Ikan bagi masyarakat di DIY. Sesuai data, konsumsi ikan di DIY masih cukup rendah, yaitu 35,83 kg/capita/tahun.
“Dengan media salah satunya Lomba Masak Serba Ikan ini mempunyai maksud agar mengajak, memotivasi, mendorong masyarakat untuk Gemar Makan Ikan. Ikan merupakan sumber gizi dan protein yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, yang ada permasalahan tentang kesehatan berkaitan gizi, seperti stunting,” ungkap Gusti Putri.
Dikatakan Gusti Putri, gizi pada ikan yang tinggi dapat mendukung program peningkatan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, dan untuk anak-anak di bawah umur 2 tahun dalam rangka pembentukan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing. Ikan juga ditetapkan sebagai bahan pangan sehat dalam rangka mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
“Konsumsi ikan diharapkan dapat berperan dalam menangani bebas penyakit, sehingga dapat mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik dan meningkatkan produktivitas. Dengan memasyarakatkan gemar makan ikan, diharapkan dapat meningkatkan konsumsi ikan masyarakat di DIY, sekaligus meningkatkan kualitas hidup manusia di DIY,” imbuh Gusti Putri.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Bayu Mukti Sasongka mengatakan, kegiatan lomba ini merupakan rangkaian menyambut Hari Ikan Nasional yang jatuh setiap 21 November. Bersama kegiatan ini, dilakukan pula program sosialisasi yang menyasar ibu, anak, dan keluarga untuk meningkatkan kegemaran makan ikan.
“Beragam kegiatan juga telah kami gelar sebagai upaya kampanye gemar makan ikan. Mulai dari pelatihan pengolahan ikan hingga pameran produksi kelautan dan perikanan. Kami pun berharap kegiatan gemar makan ikan mampu berkontribusi menurunkan angka stunting di DIY,” tuturnya.
Pada Lomba Masak Serba Ikan 2024 tingkat DIY ini, Tim Kabupaten Gunungkidul dinobatkan sebagai Juara 1. Juara 2 diraih Tim Kabupaten Bantul, selanjutnya juara 3 oleh Kota Yogyakarta. Juara harapan 1 diraih Kabupaten Sleman, dan juara harapan 2 dimenangkan Tim Kabupaten Kulon Progo. Dari hasil penilaian ini, Tim Kabupaten Gunungkidul akan mewakili DIY pada Lomba Masak Serba Ikan 2024 tingkat nasional pada November 2024 mendatang.
HUMAS DIY