Jakarta,REDAKSI17.COM – Sektor teknologi Israel akan datang sulit pulih pasca konflik dengan kelompok Hamas, Palestina, pada akhir pekan lalu.
Menurut para pemodal lalu analis, perlambatan dunia bidang usaha global menyebabkan pendanaan turun tajam dalam tempat Israel pada tahun ini.
Padahal, Israel merupakan negara dengan industri teknologi paling inovatif dalam dalam dunia. Sebanyak 14% tenaga kerja dalam area negeri hal itu bergantung pada sektor teknologi.
Hampir seperlima perekonomian negara disokong oleh pertumbuhan sektor tersebut.
Namun, pendanaan ke Israel melambat pada tahun ini lantaran ketidakpastian sektor dunia usaha global. Di kala kondisinya mulai mengarah positif, konflik mendadak terjadi.
“Investasi luar negeri akan melambat dalam beberapa minggu lalu bulan ke depan, terutama jika masih terjadi permusuhan,” kata Jon Medved, Kepala Eksekutif OurCrowd, salah satu perusahaan modal ventura terbesar dalam Israel, dikutip dari Reuters, Rabu (11/10/2023).
Lebih lanjut, menurut dia, saat ini bukan waktu yang mana dimaksud mudah untuk Israel mendapatkan investasi. Bahkan, penerbangan ke Israel pun telah terjadi terjadi dibatalkan.
Israel menyatakan perang terhadap kelompok militan Palestina Hamas setelah orang-orang bersenjata pada Sabtu (7/10) menyerbu pagar batas Gaza.
Media Israel mengatakan kematian akibat serangan itu sudah pernah mencapai 900 orang, sebagian besar warga sipil ditembak meninggal di tempat tempat rumah mereka.
Sementara itu, beberapa total warga Israel kemudian beberapa orang asing dibawa ke Gaza sebagai sandera. Israel membalasnya dengan serangan udara sengit ke Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Sebelum konflik terjadi, pengerjaan dunia usaha pada startup teknologi Israel sudah berkurang seiring dengan melambatnya perekonomian global, runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) yang dimaksud menghilangkan sumber pendanaan utama lalu juga usulan perombakan hukum yang itu mengancam landasan hukum perusahaan serta hak kekayaan intelektual.
