Yogyakarta (29/10/2024) REDAKSI17.COM – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) DIY mulai bergerak maksimal dalam upaya penurunan stunting di DIY oleh BKKBN DIY. Dalam penanganannya, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X berharap TPPS DIY dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak, dan menaruh perhatian ekstra pada local wisdom yang ada di DIY.
Hal ini disampaikan Sri Paduka saat menerima kunjungan Kepala BKKBN DIY, Mohamad Iqbal Apriansyah pada Selasa (29/10) di Gedhong Pareanom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Dikatakan Sri Paduka, selama ini DIY mengenal dan menjalankan konsep 4K, yakni Kampung, Kantor, Kampus, dan Keraton.
“Konsep ini menunjukkan bahwa semua pihak tidak bisa berjalan sendiri, selalu bersinergi dan berkolaborasi menangani semua persoalan di DIY. Dan konsep ini membuat DIY selalu mengedepankan konsep warga sebagai subjek, bukan objek,” ungkap Sri Paduka.
Menurut Sri Paduka, penanganan stunting termasuk gampang-gaampang susah. Berdasarkan pengalaman di DIY, penderita stunting belum tentu berada di keluarga yang kurang atau tidak mampu. Sebagian penyebab kejadian stunting justru dikarenakan local wisdom yang ada
“Ada budaya atau kebiasaan, yang penting anak tidak rewel makannya, tapi kalau hanya nasi dan kuah bakso jelas tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi anak. Nah, kejadian-kejadian seperti ini bisa menjadi dasar perumusan pendekataan-pendekatan yang bisa ditempuh agar upaya penanganan stunting berhasil dilakukan,” papar Sri Paduka.
Sri Paduka menegaskan, penanganan stunting tidak bisa dilakukan sesaat, karena juga sangat erat kaitannya dengan perilaku masyarakat. Dan dalam penanganannya, BKKBN DIY bisa menggandeng para kader KB maupun kader PKK yang kesehariannya bersinggungan langsung dengan masyarakat.
“Pihak yang di lapangan pasti lebih tahu bagaimana pendekatan yang paling cocok, jadi manfaatkanlah mereka itu agar stunting di DIY bisa semakin ditekan. Dan saya merasa DIY dapat dipercaya atau diamanahi pemerintah pusat dalam melaksanakan program terkait perbaikan gizi,” imbuh Sri Sultan.
Pada pertemuan ini hadir pula, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk DIY, Erlina Hidayati Sumardi dan Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie. Kepala BKKBN DIY, Mohamad Iqbal Apriansyah menuturkan, kedatangannya kali ini sekaligus melaporkan rencana BKKBN DIY menggelar Forum Koordinasi TPPS DIY pada Rabu, 30 Oktober 2024.
“Kami berharap Sri Paduka bisa hadir dan membuka acara kami ini, sekaligus memberikan arahan kepada TPPS DIY maupun kabupaten/kota. Terkait pelaksanaan program penangulangan stunting, tentu kami akan mencari pendekatan-pendekataan apa saja yang cocok dengan masyarakat, pasti beda antara kabupaten/kota yang satu dengan yang lain,” imbuhnya.
Diungkapkan Iqbal, angka stunting DIY berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 berada di angka 18%. Namun, pihaknya maupun kabupaten/kota se-DIY yakin jika angka stunting di tahun 2024 nanti akan mengalami penurunan signifikan. “Alhamdulillah tentu semua ini berkat pelaksanaan berbagai program penurunan angka stunting yang sudah kami lakukan,” imbuhnya.
HUMAS DIY