Sleman (10/11/2024) REDAKSI17.COM – DIY menjadi daerah yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi dan penuh makna, bahkan telah menjadi sendi kehidupan bermasyarakat. Dengan memanfaatkan penyiaran konvergen, budaya adiluhung DIY dapat dipromosikan ke seluruh nusantara, bahkan dunia.
Hal ini diungkapkan Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum dan Pemerintahan Setda DIY, Sukamto pada acara Anugerah Penyiaran DIY 2024. Membacakan sambutan Gubernur DIY, Sukamto menuturkan, lembaga penyiaran, baik televisi maupun radio, memainkan peran yang sangat penting dalam mempromosikan kebudayaan secara luas.
“Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi, kita tetap memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan mempromosikan kebudayaan kita. Dengan penyebaran informasi yang semakin cepat dan masif, potensi sosial budaya masyarakat DIY dapat lebih dikenal dan dihargai,” ujarnya pada Minggu (10/11) malam di STMM (MMTC) Yogyakarta.
Sukamto menjelaskan, penyiaran konvergen menjadi salah satu fenomena penting dalam perkembangan dunia penyiaran. Penyiaran konvergen adalah proses penyiaran yang menggabungkan berbagai jenis media dan teknologi untuk menyampaikan konten secara terpadu melalui media lintas-platform, seperti televisi, radio, internet, dan media sosial.
“Melalui penyiaran konvergen, khalayak dapat mengakses konten melalui berbagai perangkat, seperti televisi, komputer, dan smartphone, serta dalam berbagai format seperti video, audio, dan teks, secara paralel dan real-time. Tujuan utama adalah untuk memperluas cakupan dan keterlibatan audiens, serta memungkinkan audiens mengakses konten kapan saja dan di mana saja,” paparnya.
Sukamto menambahkan, meski memiliki banyak kelebihan, perkembangan teknologi membawa tantangan tersendiri. Media penyiaran dapat membawa dampak negatif jika tidak ada filter dan pengawasan yang baik. Karenanya, peran Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) sebagai lembaga independen sangat vital.
“KPID memiliki tugas memastikan konten yang disiarkan sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku. Lembaga penyiaran publik pun harus merevitalisasi jati diri yang independen, netral, dan non-komersial, serta memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini hadir pula Ketua KPI Pusat, Ubaidillah dan Ketua BPIP, Yudian Wahyudi. Sementara Ketua Komisioner KPID DIY, Haswan Iskandar Jaya dalam sambutannya mengatakan, Anugerah Penyiaran KPID DIY 2024 ini memberikan penghargaan pada insan penyiaran yang telah berkontribusi luar biasa dalam mencerdaskan masyarakat melalui media penyiaran. Beragam rangkaian kegiatan pun telah dilakukan sebelumnya, salah satunya ialah program unggulan gerakan literasi sejuta pemirsa goes to campus.
“Para dewan juri telah menetapkan beberapa kategori sebagai pemenang untuk menjadi yang terbaik dalam penganugerahan tahun ini. Ada empat kategori lembaga mitra, 16 kategori program televisi, 16 kategori program radio dan 2 kategori untuk radio komunitas di tahun ini. Kami juga memberikan penghargaan bagi tokoh penyiaran yang telah berjasa dalam dunia kepenyiaran di DIY,” ungkapnya.
Haswan berharap, penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh insan penyiaran untuk terus meningkatkan kualitas konten penyiarannya secara kreatif, inspiratif, dan menghibur. “Penghargaan ini bukan sekedar apresiasi tetapi juga pengingat, bahwa peran penyiaran sangat penting dalam membangun karakter bangsa, dan menjadi pilar dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman,” imbuhnya.
Pada Anugerah Penyiaran DIY 2024, penghargaan khusus Pahlawan Nasional Peduli Penyiaran diberikan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan KGPAA Paku Alam VIII. Selain itu, penghargaan bagi Tokoh Penyiaran DIY diberikan kepada KPH. Kusumo Parastho, alm. Kecuk Sahana, Eko Suwanto, alm. Hari Dendi, dan Dr. Muchlas.
Sedangkan, penghargaan Lembaga Pemerintah Peduli Penyiaran diberikan kepada Paniradya Kaistimewan DIY dan Pemerintah Kota Yogyakarta. Dan penghargaan Kalurahan Peduli Penyiaran dimenangkan oleh Kalurahan Banyuraden, Sleman.
HUMAS DIY