Yogyakarta,REDAKSI17.COM – Anak mantan presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur), mengaku lebih banyak banyak mudah menentukan pilihan antara Prabowo Subianto serta Ganjar Pranowo jika salah satu dari dia menggandeng tokoh Nahdlatul Ulama () sebagai cawapres.
Yenny melakukan konfirmasi bukan mengupayakan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di dalam area Pilpres 2024. Pilihannya tinggal Prabowo lalu Ganjar yang mana digunakan sama-sama belum menentukan cawapres.
“Karena dari duta itu kita baru akan menentukan dukungan. Saya berharap wakilnya pasti yang mana yang disebut mampu semata mewakili NU. Yang diambil oleh kedua pasang calon itu (Prabowo juga Ganjar), kalau ada perwakilan NU-nya, itu buat saya sangat tambahan tinggi mudah untuk mendukung,” kata Yenny ditemui di area dalam Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (13/10).
Apabila Prabowo kemudian juga Ganjar sama-sama menggandeng cawapres dari kalangan NU, Yenny akan datang mempertimbangkan berdasarkan kriteria sebagai pemimpin negara. Ia pun akan melakukan salat istikharah untuk menentukan dukungannya.
Beberapa nama tokoh NU yang digunakan digunakan ia sebut layak dipilih sebagai cawapres antara lain Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, Yaqut Cholil Qoumas.
“Kita lihat kriterianya paling cocok untuk memimpin negara, yang dimaksud digunakan punya kedekatan pribadi juga pasti. Yang punya kemampuan, kapabilitas. Itu kan semua ada kriteria-kriteria, yang tersebut itu pasti akan kita lihat skornya yang dimaksud yang disebut lebih besar lanjut tinggi siapa,” urainya.
Jika nanti tak ada keterwakilan NU pada dalam posisi cawapres Prabowo atau Ganjar, Yenny tetap akan menimbang ulang. Salah satunya berdasarkan kriteria kedekatan dengan kaum Nahdliyin.
“Ya nanti kita lihat orang yang tersebut mana paling dekat dengan NU, orang yang dimaksud paling bisa jadi jadi diterima oleh Nahdliyin,” kata Yenny.
Yenny menekankan dukungan keluarganya lalu juga para loyalis Gus Dur cuma hanya akan diarahkan kepada Prabowo atau Ganjar.
Dia tiada akan mengupayakan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meskipun berasal dari kalangan NU.
“Kecuali (Cak Imin). (Alasan) ya udah jelas to ya, nggak usah dibahas lagi,” tegasnya.
Red
