Yogyakarta (20/11/2024) REDAKSI17.COM – Masih dalam rangka Peringatan HUT Ke-25 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Tahun 2024, DWP DIY menyelenggarakan kegiatan sarasehan pada Rabu, (20/11). Sarasehan yang dilaksanakan di ruang Wisanggeni, Gedung Unit 8, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta ini diselenggarakan untuk memperkuat dasar organisasi DWP dalam menghadapi tantangan di masa depan. Acara ini juga menjadi kesempatan untuk konsolidasi dan transformasi organisasi guna meningkatkan peran strategis DWP dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Sarasehan yang mengusung tema Penguatan Fondasi Transformasi Organisasi DWP Menuju Indonesia Emas 2045 tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perermpuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY, Erlina Hidayati Sumardi. Dalam sambutannya, Erlina menyampaikan bahwa anggota DWP, termasuk para pengurus, perlu melakukan transformasi untuk menemukan cara-cara baru yang dapat beradaptasi dengan perkembangan masa kini. “Transformasinya seperti apa, salah satunya adalah bagaimana upaya para pengurus untuk membangunkan kembali, DWP yang ada di instansi atau organisasi dan lembaga lainnya,” ungkapnya.
Erlina menyatakan bahwa ia telah mengamati bahwa beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) berada dalam kondisi “mati suri,” dengan kegiatan yang tidak teratur. Namun, ia mengapresiasi OPD yang aktif dalam menyelenggarakan kegiatan DWP, khususnya yang melibatkan kepala OPD dan istri kepala OPD. “Contohnya di BAPPEDA, karyawan perempuan diwajibkan untuk berpartisipasi dalam pertemuan DWP, kecuali bagi mereka yang memiliki surat tugas. Upaya memaksa ini dianggap efektif untuk meningkatkan partisipasi,” tambahnya.
Selain itu, Erlina juga menyampaikan bahwa banyak kasus yang menimpa pegawai negeri, seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan pernikahan dini yang perlu ditangani melalui DWP. Pertemuan DWP menjadi penting untuk memperkuat posisi istri ASN dan memberdayakan perempuan, dengan kolaborasi antara DWP dan Korpri yang juga berfokus pada perlindungan anak. Dalam konteks ini, DWP bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk menangani kasus-kasus kekerasan. Anggota DWP juga dapat mengakses layanan profesional untuk menyelesaikan konflik keluarga ASN serta dalam strategi pengasuhan anak.
Dalam kesempatan ini, Ketua Pelaksana HUT ke-25, Esther Wiyosantoso, berharap agar kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas semua anggota DWP. Ia menekankan pentingnya perempuan untuk dapat beradaptasi dengan kemajuan di era transformasi digital, agar Dharma Wanita menjadi lebih solid dan mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar, serta mendukung berbagai kegiatan di daerah masing-masing.
HUMAS PEMDA DIY