Jakarta,REDAKSI17.COM – Anak bidang perniagaan PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) membangun proyek pabrik Pusri IIIB melalui pendanaan dengan mekanisme sindikasi yang dimaksud dimaksud terdiri dari 8 BUMN serta juga Swasta. Adapun nilai proyek perkembangan pabrik yang disebut sebesar US$ 670.251.271 atau setara Rp 10,52 triliun.
Pendanaan yang digunakan hal tersebut diperoleh dari 8 BUMN kemudian swasta yang tersebut disebut senilai Rp 9,3 triliun. Adapun sebagian perbankan yang dimaksud digunakan terlibat dalam pendanaan proyek diantaranya, BNI, Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Jabar Banten (BJB), juga Bank Sumsel Babel (BSB).
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan, Pusri menunjuk BNI & Bank Mandiri sebagai Joint Mandated Lead Arranger & Bookrunner (JMLAB) untuk selanjutnya bertindak sebagai koordinator dalam pembentukan fasiltas kredit sindikasi untuk pendanaan proyek tersebut.
“Kedua Bank yang digunakan bertanggungjawab untuk berkoordinasi dengan bank lain kemudian juga bertindak sebagai Mandated Lead Arranger (MLA) atau sebagai participant, memberikan data serta informasi yang dimaksud itu terkait dengan rencana pembentukan kredit kemudian kondisi Pusri secara umum kepada bank lain,” ujarnya di dalam area Langham Jakarta, Jumat (13/10).
JMLAB juga telah dilakukan dikerjakan menunjuk BCA & BRI sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) Pendanaan Sindikasi Proyek Pusri-IIIB.
Menurutnya, perseroan kemudian anak usahanya berupaya untuk mengupayakan ketahanan pangan juga juga perekonomian nasional. Menurutnya, revitalisasi Pusri IIIB akan memanfaatkan teknologi produksi terbaru, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kehandalan produksi pupuk.
“Dengan begitu, pabrik Pusri-III juga IV yang mana hal tersebut lama akan digantikan dengan pabrik Pusri IIIB dengan teknologi baru. Sehingga dapat meningkatkan operational excellence,” ungkapnya.
Sementara, Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi Salen mengatakan, perkembangan pabrik Pusri-IIIB akan dibangun di dalam tempat komplek PT Pusri, di area dalam Palembang, dengan teknologi low energy yang digunakan dapat membantu menghemat konsumsi gas bumi serta ramah lingkungan.
Proyek revitalisasi pabrik Pusri-IIIB akan miliki dampak positif pada perekonomian daerah kemudian nasional. Pasalnya, proyek ini akan membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, serta membuka kesempatan dunia usaha lainnya.
Adapun kapasitas produksi Pabrik Pusri IIIB direncanakan sebesar 1.350 ton amonia per hari atau 445.500 ton per tahun juga untuk pupuk urea mencapai 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun. Dari sisi pemanfaatan energi, Pabrik Pusri IIIB tambahan efisien lantaran rasio energi untuk memproduksi urea yaitu sebesar 21.97 MMBTU/ton sedangkan amonia 32.89 MMBTU/ton.