Yogyakarta (18/12/2024)REDAKSI17.COM – DIY sebagai salah satu wilayah yang memiliki risiko bencana cukup tinggi, telah menunjukkan pentingnya sinergi antar elemen dalam pengurangan risiko bencana. Dalam hal itu, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) DIY telah membuktikan perannya sebagai platform strategis dalam mengoordinasikan multipihak, baik pemerintah, akademisi, maupun masyarakat sipil.
Demikian disampaikan Wakil Gubenur (Wagub) DIY dalam Kongres V FPRB DIY di DPD RI Kantor Perwakilan DIY Jalan Kusumanegara Yogyakarta, Rabu (18/12). Hadir dalam kongres tersebut Anggota DPD RI, Ahmad Syauqi Suratno, Direktur Kesiapsiagaan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pangarso Suyotomo, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad, Koordinator FPRB DIY, Taufik AR dan seluruh jajaran FPRB, para pemangku kepentingan, akademisi serta organisasi masyarakat.
“Kongres V FPRB DIY bertemakan ‘Guyub, Nyawiji, Kolaborasi, & Migunani’ ini mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan yang menjadi kunci kekuatan dalam menghadapi tantangan kebencanaan. FPRB DIY membuktikan perannya sebagai platform strategis dalam mengoordinasikan multipihak, baik pemerintah, akademisi, maupun masyarakat sipil selama ini,” jelas Sri Paduka.
Sri Paduka menekankan upaya pengurangan risiko bencana bukan hanya tentang mitigasi, tetapi juga membangun kesadaran, dan kesiapsiagaan masyarakat agar lebih tangguh. Untuk itu. Wagub DIY mengajak seluruh pihak untuk terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi yang inklusif serta berkelanjutan.
“Mari bersama-sama kita wujudkan DIY yang tangguh, berdaya, dan aman bagi semua. Saya juga mengucapkan terimakasih kasih kepada para peserta yang hadir yang terus menyumbangkan
tenaga dan pikirannya terkait dengan penanganan bencana selama ini. Selamat melaksanakan Kongres V FPRB DIY dan semoga menghasilkan langkah-langkah progresif untuk masa depan yang lebih baik,” imbuh Wagub DIY.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad mengatakan DIY merupakan wilayah yang mempuyai potensi rawan bencana yang kejadiannya semakin meningkat. Selain itu, terjadi perubahan-perubahan paradigma dalam penanganan bencana memberi tantangan tersendiri dalam upaya untuk mewujudkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana
“Peran FPRB sangat penting sebagai mitra dalam program-program pengurus risiko bencana sehingga dapat mewujudkan Yogya tangguh bencana. Bencana menjadi urusan bersama sehingga keseriusan Pemda DIY dalam pengurangan risiko bencana serta membutuhkan peran serta pentahelix, salah satunya adalah FPRB,” ujar Noviar.
Menurutnya, diperlukan upaya strategis dalam melaksanakan program pengurangan risiko bencana untuk menjadikan bangsa yang tangguh dalam menghadapi bencana. Hal ini sesuai dengan tema Kongres V FPRB DIY 2024 yang menjadi langkah terbaik dalam mewujudkan visi terciptanya ketangguhan masyarakat. Langkah strategis tersebut antara lain fasilitasi pengarusutamaan pengurangan risiko bencana ke dalam pembangunan menggunakan berbagai perspektif dan aksi yang bersifat umum di berbagai sektor multidisiplin.
“Permasalahan-permasalahan pengurangan risiko bencana semakin kompleks menjadi tantangan kita bersama. Termasuk FPRB sebagai mitra pemerintah dalam menekan isu-isu yang semakin berkembang baik dari regulasi maupun implementasi di lapangan itu menjadi perhatian bersama dan diperlukan masukan sehingga pengurangan risiko bencana dapat berjalan dengan baik,”ungkapnya.
Pihaknya mengharapkan kepengurusan FPRB DIY yang akan datang dapat meneruskan program-program tersebut. Dengan penekanan antara lain konsisten pada kegiatan pengurangan risiko bencana dalam mewujudkan ketangguhan masyarakat yang berkelanjutan. Selanjutnya, memperkuat peran nyata dalam pengurangan risiko bencana dan mendukung Gubernur dalam melaksanakan rencana strategis pengurangan risiko bencana.
Ketua Kongres V FPRB DIY, A.Zaki Ali menambahkan Kongres V FPRB DIY ini diikuti 60 lembaga instansi yang terdiri dari instansi pemerintah ataupun swasta, dunia usaha lembaga atau organisasi kebencanaan yang ada di level provinsi DIY. Berlangsung selama dua hari, pada Rabu hingga Kamis (18-19/12), Kongres ini akan memilih kepengurusan FPRB DIY baru untuk periode 2024-2027 sekaligus membuat rekomendasi strategis bagi kepengurusan yang baru tersebut.
Humas Pemda DIY