MERGANGSAN,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) optimis bahwa Kota Yogyakarta dapat meraih predikat Kota Layak Anak (KLA) kategori Paripurna pada tahun 2025. Optimisme ini didasarkan pada berbagai upaya yang telah dilakukan untuk pemenuhan dan perlindungan hak anak di Kota Yogyakarta.
Upaya yang dilakukan ini tidak hanya kontribusi dari DP3AP2KB saja, tetapi 35 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga turut serta dalam kerja sama untuk mewujudkan Yogyakarta sebagai kota yang benar-benar ramah anak.
Hal ini diungkapkan oleh, Kepala DP3AP2KB Kota Yogyakarta Retnaningtyas saat mberikan sambutan pada kegiatan Penguatan Gugus Tugas Kota Layak Anak, Selasa (4/2) di Tasneem Hotel Yogyakarta.
Retnaningtyas mengatakan, strategi yang sudah dikembangkan oleh pemerintah dalam mencapai KLA Paripurna diantaranya adalah, adanya pembentukan Kecamatan Layak Anak (Kelana), Desa / Kelurahan Layak Anak (Dekelana), Kampung Ramah Anak (KRA), Puskesmas Ramah Anak (PUSRA), Sekolah Ramah Anak (SRA), Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA), Pusat Kreativitas Anak (PKA), Rumah Sakit, dan Rumah Ibadah Ramah Anak serta berbagai inisiatif di berbagai sektor lainnya.

“Kami terus berupaya memenuhi berbagai indikator KLA Kategori Paripurna, termasuk dengan standarisasi taman bermain ramah anak, seperti di Taman Pintar dan Taman Gajahwong, agar semakin layak dan nyaman bagi anak-anak,” jelas Retnaningtyas.
Lebih lanjut, pihaknya berharap, sinergi dan koordinasi antara seluruh elemen masyarakat menjadi kunci dalam mewujudkan KLA kategori Paripurna melalui koordinasi dan penguatan komitmen bersama bersama seluruh anggota Gugus Tugas KLA Kota Yogyakarta.
Sehingga, dapat meningkatkan kualitas layanan dan perlindungan bagi anak-anak. “Dengan komitmen dari berbagai pihak, Kota Yogyakarta semakin mantap menuju predikat Kota Layak Anak Kategori Paripurna pada tahun 2025,”tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Gugus Tugas KLA Kota Yogyakarta yang juga selaku Kepala Bappeda Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono mengatakan, kedepannya Kota Yogyakarta akan melakukan penjangkauan sekolah ramah anak dan karakter berintegritas bagi sekolah SMP dan SMA yang ada didalam wilayah administrasi DIY. Sehingga sinergi dan kolaborasi antara Pemkot dan Pemeda DIY terhadap sekolah ramah anak berjalan optmial.
“Kolaborasi botton up dalam perlindungan anak bukan sekedar gagasan, tetapi kebutuhan yang mendesak. Sebab, Yogyakarta memiliki potensi yang besar untuk menjadi model KLA yang tidak hanya mengandalkan kebijakan dari atas, tetapi juga memberdayakan masyarakat di akar rumput,” ungkapnya.
Ia berharap, sinergi antara masyarakat dan pemerintah atas perlindungan anak yang paripurna dapat terwujud. “Kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Kota Yogyakarta tumbuh drngan aman, sehat dan bahagia. Selain itu, sinergi dan kolaborasi lintas sektor dapat berjalan secara intensif dan mendukung upaya mencapai Kota Yogyakarta sebagai KLA kategori Paripurna,” ujarnya.
Selanjutnya, Kepala DP3AP2 DIY, Erlina Hidayati Sumardi, mendukung upaya yang dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta untuk mencapai KLA Kategori Paripurna tahun 2025.
Terlebih, sejak tahun 2021 hingga 2023, Pemerintah Kota Yogyakarta telah berhasil meraih penghargaan dengan predikat Utama.
Predikat ini merupakan peringkat kedua dalam Evaluasi Kota Layak Anak, setelah Kota Layak Anak Paripurna yang menjadi peringkat tertinggi. Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Kota Layak Anak.
“Karena tahun ini adalah penilaian KLA Pripurna, maka elemen didalamnya termasuk masyarakat akan menjadi bagian dari penilaian KLA. Sehingga, sosialisasi KLA di masyarakat sangat penting dilakukan”ungkapnya.
Pihaknya berharap, pemerintah dapat menambah penguatan kelembagaan dan selalu mengevaluasi KLA agar terus berkembang. “Sehingga kualitas dan cakupan layanan dapat diterima secara menyeluruh. Selain itu, masyarakat dapat merasakan dampak KLA yang sudah dilakukan oleh pemerintah,”katanya.