UMBULHARJO,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta membuka penerimaan proposal dana penelitian tematik pembangunan untuk tahun 2026 dari peneliti di lingkungan perguruan tinggi. Proposal penelitian sesuai tema pembangunan Kota Yogyakarta tahun 2026 yakni penguatan potensi daerah sebagai fondasi transformasi pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Kota Yogyakarta.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono mengatakan Pemkot Yogyakarta selalu berkomitmen dalam menumbuhkembangkan budaya penelitian melalui fasilitasi dana penelitian. Dengan program ini, melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) kampus melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat dalam tridarma perguruan tinggi sehingga dapat bersinergi dengan Pemkot Yogyakarta untuk memecahkan permasalahan masyarakat dalam pembangunan.

“Proposal penelitian yang diajukan hendaknya mampu memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang aktual dan memberikan manfaat untuk masyarakat Kota Yogyakarta,” kata Agus saat sosialisasi penelitian tematik untuk tahun 2026 di Balai Kota Yogyakarta, Rabu (12/2/2025).

Kepala Bappeda Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono saat memberikan penjelasan terkait penerimaan proposal penelitian untuk tahun 2026.

Penerimaan proposal penelitian untuk tahun 2026 dimulai 12 Februari -28 Maret 2025 dikirim melalui riset.jogjakota.go.id. Dia menyatakan selanjutnya akan dipilih dan dilakukan evaluasi oleh Tim Jaringan Penelitian Kota Yogyakarta. Adapun dana penelitian berkisar Rp 25 juta- Rp 30 juta tiap pelaksana tim.

Agus menjelaskan empat prioritas pembangunan Kota Yogyakarta tahun 2026 meliputi pemantapan kualitas sumber daya manusia (SDM), pemantapan kualitas infrastruktur, tata ruang dan lingkungan yang aman dan nyaman. Selain itu peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat serta pemantapan kinerja aparatur dan birokrasi untuk pelayanan publik. Di samping itu pada masa transisi kepala daerah, Bappeda Kota Yogyakarta harus menjembatani visi misi wali kota dan wakil wali kota terpilih Hasto Wardoyo Wawan Harmawan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Para perwakilan perguruan tinggi di DIY yang hadir dalam sosialisasi penelitian tematik pembangunan untuk tahun 2026.

“Tahun ini adalah tahunnya Pak Hasto dan Wawan untuk penguatan potensi fondasi transformasi dalam lima tahun ke depan. Wali kota dan wakil wali kota terpilih dalam program strategisnya terdapat program kampung tematik. Di mana program ini akan menggandeng perguruan tinggi dan korporasi untuk pelaksanaannya. Peran perguruan tinggi sebagai evaluator dan pendamping,” terangnya.

Menurut Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto,  Kota Yogyakarta tidak punya sumber daya alam. Tapi punya SDM yang luar biasa. Oleh sebab itu apapun yang dilaksanakan Pemkot Yogyakarta mengedepankan intelegensi SDM. Salah satunya lewat program penerimaan proposal dana penelitian tematik pembangunan.

“Mohon bantuan pemikiran terkait penguatan potensi daerah sebagai fondasi transformasi pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Kota Yogyakarta. Kami harapkan hasil penelitian nantinya harus diimplementasikan,” tambah Sugeng.

Salah satu peserta sosialisasi penelitian tematik, Risti Nurfadhila mewakili Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta menyambut program Pemkot Yogyakarta terkait penerimaan proposal penelitian tematik pembangunan. Rencananya ada beberapa proposal yang akan diajukan misalnya terkait pengelolaan sampah dan pemberdayaan masyarakat.

“Dengan program penelitian tematik ini tentunya kami akan mensuport dan sinergi Pemkot Yogyakarta dengan universitas sebagai ekspert di masing- masing bidang. Pendanaan dari Pemkot Yogyakarta nanti bisa berkolaborasi dengan skema-skema dari universitas sehingga mendukung penelitian yang memecahkan masalah di Kota Yogyakarta,” ucap Risti.