Home / Daerah / Efisiensi Anggaran Jadi Peluang dan Tantangan Dunia Pariwisata

Efisiensi Anggaran Jadi Peluang dan Tantangan Dunia Pariwisata

Sleman (21/02/2025) REDAKSI17.COM – Dikeluarkannya Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran perlu dipandang sebagai peluang sekaligus tantangan bagi dunia pariwisata. Dunia Pariwisata DIY pun diyakini mampu melihat peluang dan menjawab tantangan yang ada.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono pada Jumat (21/02) di Jogja Tourism Training Center, Sleman. Menjadi pembicara dalam GIPI Forum dan Pertemuan Bulanan DPD GIPI DIY, Beny menuturkan, diperlukan inisiasi langsung untuk mengatasi tantangan dunia Pariwisata di masa depan.

“Adanya Inpres nomor 1 ini, kita bisa membacanya sebagai peluang dan tantangan. Kita tentu bisa mencari peluang apa saja yang masih ada dengan adanya efisiensi ini, dan bagaimana kita mencari solusi terhadap tantangan yang menjadi dampaknya,” ujarnya.

Beny pun mengingatkan agar seluruh stakeholder pariwisata mau bersatu dan melakukan kolaborasi agar dunia Pariwisata DIY tetap bisa unggul. Menurutnya, meski terjadi efisiensi anggaran, peluang pariwisata masih sangat besar. “Mari kita membaca peluang yang masih besar itu, kita kelola sebaik mungkin, dan kita tingkatkan upaya melakukan inovasi dan kreativitas agar kondisi pariwisata DIY tetap baik-baik saja,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari mengatakan, yang perlu dipastikan dalam persoalan masa depan dunia Pariwisata DIY ialah apakah pariwisata masih jadi fokus atau prioritas di DIY. Karena jika masih menjadi prioritas, maka aspek lainnya akan ikut terdampak dengan diupayakannya eksistensi pariwisata.

“Kalau masih menjadi prioritas, kami bisa membantu. Jika butuh payung hukum, bisa kami siapkan karena DPRD DIY pasti akan mendukung pariwisata DIY menjadi yang paling unggul secara nasional maupun internasional,” ujarnya.

Wulandari menambahkan, pariwisata dapat menjadi leading sektor dari upaya pertumbuhan ekonomi di DIY. Untuk itu, seluruh pihak harus bekerja sama guna mencegah peristiwa yang bisa membawa citra buruk bagi pariwisata DIY. Selain itu, langkah mengoptimalisasikan potensi pariwisata yang ada juga harus terus dilakukan.

“Mari kita semua optimis pariwisata DIY bisa tetap berkembang di tengah kondisi saat ini. Kita tingkatkan kreativitas kita agar lama tinggal wisatawan meningkat,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua KADIN DIY, Robby Kusumaharta mengatakan, pihaknya yakin leading sector ekonomi di DIY adalah pariwisata. Pariwisata di DIY sama halnya dengan di daerah atau negara lain, di mana penunjangnya ikut terungkit jika pariwisatanya maju, seperti UMKM.

 

“Saya rasa masih banyak segmen yang bisa digarap untuk pariwisata kita di tengah kebijakan efisiensi ini. Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) misalnya, bisa terus kita dorong,” imbuhnya.

Pada forum ini, hadir pula Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi; Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY, GKR Bendara; dan Anggota Parampara Praja, Prof. Sutaryo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *