Home / Pendidikan / Perguruan Tinggi Berbasis Budaya, Ciptakan Harmoni Kecerdasan Intelektual

Perguruan Tinggi Berbasis Budaya, Ciptakan Harmoni Kecerdasan Intelektual

Yogyakarta (22/02/2025) REDAKSI17.COM – Diresmikannya Gedung Kampus Terpadu Tahap II, Universitas Widya Mataram (UWM), diharapkan mampu meningkatkan kontribusi secara nyata dalam pembangunan di Indonesia. Yaitu, menjadi universitas berbasis budaya yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Peresemian Kampus Terpadu Tahap II UWM berlangsung di Pendopo Agung UWM, Banyuraden, Gamping, Sleman, pada Sabtu (22/02). Dalam acara tersebut dilakukan Penandatanganan dan Penyerahan Berita Acara Serah Terima dari PT Nindya Karya kepada Ketua Yayasan Mataram dan Rektor UWM dengan disaksikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Dalam pidato sambutannya, Sri Sultan menyampaikan bahwa upaya pemajuan perguruan tinggi sudah seharusnya tidak hanya ditentukan oleh hardware berupa gedung modern maupun peralatan canggih, berupa sarana teknologi. Tetapi juga, harus ditunjang oleh brainware system, seperti manajemen yang bisa merangsang dinamika lembaganya sendiri, yang kesemuanya itu embodied pada faktor sumber daya manusia. Pernyataan diatas relevan dengan pernyataan, bahwa setiap investasi bidang fisik, harus selalu ada korelasi koheren dengan investasi human capital atau brainware system itu sendiri.

“Membangun gedung atau pengadaan perangkat mutakhir relatif mudah, daripada menciptakan perangkat sosial yang melekat pada otak dan nurani manusia,” tutur Sri Sultan. Artinya, pembangunan fisik, harus pula diimbangi dengan investasi “leher ke atas” dan penguatan karakter seluruh civitas academika. Sri Sultan menjelaskan, bahwa tujuan tersebut adalah untuk menciptakan harmoni antara kecerdasan intelektual dan integritas, yang mencerminkan sistem organisasi, cara berpikir, motivasi, sikap dan perilaku serta etos kerja manusia.

Sri Sultan menjelaskan kepada seluruh Civitas Academika UWM yang hadir, bahwasannya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), sesungguhnya, adalah produk budaya suatu bangsa. Oleh karena itu, IPTEK akan tepat-guna, jika ditempatkan dalam konteks budaya.

“Ini membawa konsekuensi, bahwa perkembangannya hanya dapat berlangsung, berkat dukungan unsur-unsur budaya. Jika tanpa dukungan budaya handarbeni, misalnya critical thinking, budaya literasi, etika akademik, atau budaya publikasi dan diseminasi ilmiah, maka ilmu pengetahuan dan teknologi sulit mendapatkan iklim lumintu atau sustainable,” ungkap Sri Sultan. Pengembangan IPTEK, harus ditujukan demi sebesar-besar kesejahteraan rakyat, dengan menempatkan pada visi dan harapan.

Sri Sultan berharap, agar pemanfaatan gedung terpadu UWM dapat benar-benar memberi sumbangan nyata bagi pembangunan bangsa di masa depan. Diresmikannya Gedung Kampus Terpadu Tahap II diharapkan mampu meningkatkan kontribusi UWM secara nyata, dalam ikut mengisi pembangunan di Indonesia.

Adapun Rektor UWM, Edy Suandi Hamid, dalam sambutannya menyampaikan penghargaan dan terima kasih setinggi-tingginya kepada Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang telah hadir dan meresmikan Gedung Terpadu UWM. Lebih dari empat puluh (40) tahun kampus UWM menggunakan fasilitas Kraton dalam proses belajar mengajar. Hal ini menjadi cita-cita penantian panjang untuk UWM untuk bisa mengembalikannya kepada Kraton.

“Insya Allah, tahun ini juga, akan kita kembalikan ke Kraton yang sudah dimanfaatkan. Dan sepenuhnya nanti, Widya Mataram pindah ke kampus ini,” ucap Edi. Ucapan terima kasih yang sama juga diucapkan kepada LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta, APTISI, PT Pembangunan Perumahan dan PT Nindya Karya sebagai pelaksana pembangunan.

Edi menyampaikan, pada pembangunan Gedung Terpadu Tahap II, terdapat dua Gedung yang telah dibangun. Yaitu, Gedung Piwulang 1 dan 2 yang menyatu dalam satu gedung. Serta, satu gedung religious center atau yang diberi nama gedung Widya Nusantara. Gedung Widya Nusantara nantinya, digunakan sebagai tempat diskusi dan kajian lintas agama.

Edi berharap, dengan selesainya pembangunan Gedung Terpadu Tahap II, mampu menjadi momen bersejarah untuk akselerasi pengembangan UWM ke depan.

Usai sambutan dan penandatangan dan Penyerahan Berita Acara Serah Terima, Sri Sultan didampingi Ketua Yayasan Mataram Yogyakarta, Prof. Dr. Moh Mahfud MD. S.H., S.U., Rektor UWM Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., Dirut Pt. Nindya Karya meninjau Gedung Papan Piwulangan I dan Gedung Widya Nusantara.

Peresmian Gedung Papan Piwulangan I ditandai dengan pembukaan pintu gedung oleh Gubernur DIY,  Sri Sultan Hamengku Buwono X, dilanjutkan dengan peninjauan Gedung Widya Nusantara. Penandatanganan prasasti Gedung Widya Nusantara dilakukan oleh Ketua Yayasan Mataram dan Rektor UWM.

HUMAS PEMDA DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *