Home / Daerah / Berubah Sistem, Kapasitas TPST Wukirsari Naik Hampir 50%

Berubah Sistem, Kapasitas TPST Wukirsari Naik Hampir 50%

Yogyakarta (25/02/2025) REDAKSI17.COM – Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Wukirsari akan segera berubah menjadi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Wukirsari. Perubahan sistem pengolahan sampah ini membuat kapasitas sampah masuk TPST Wukirsari akan naik hampir 50%, dari 53 ton perhari menjadi 75 ton perhari.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Kusno Wibowo pada Selasa (25/02). Kusno menjelaskan, lokasi TPAS yang berada di Kalurahan Baleharjo, Kapanewon Wonosari ini berjarak kurang lebih 3,5 km dari pusat Kota Wonosari.

“Pemkab Gunungkidul berencana mengubah sistem pengolahan sampah di TPAS Wukirsari, Baleharjo ini karena metode sanitary landfill yang digunakan selama ini, dinilai sudah tidak efektif lagi. Nantinya, tempat ini akan berubah menjadi TPST berteknologi Refuse Derrived Fuel (RDF) dan maggot atau bio konversi,” paparnya.

Kusno menjelaskan, berdasarkan kajian yang dilakukan, model dengan sanitary landfill membutuhkan lokasi yang lebih luas. Padahal, semakin hari kapasitas sampah juga semakin banyak dan mulai membludak, sehingga perlu segera penanganan.

“Dari sisi kesehatan, kondisi saat ini juga dinilai kurang ramah lingkungan, sehingga sering menimbulkan polusi. Oleh karena itu, telah direncanakan mengubah pola pengolahan dengan teknologi RDF atau keripik sampah,” imbuhnya.

Dikatakan Kusno, RDF merupakan proses pengolahan sampah berupa pengeringan untuk mengurangi kadar airnya menjadi kurang dari 25%. Selanjutnya, sampah dicacah menjadi ukuran 2-10 cm agar nilai kalor atau panasnya meningkat. Proses ini menghasilkan serbuk-serbuk atau potongan-potongan seragam yang siap digunakan sebagai bahan bakar.

“Dengan metode TPST, RDF yang dihasilkan bisa menjadi bahan bakar pembuatan semen. Pemkab Gunungkidul juga sudah menjalin MoU dengan PT. Sarana Bangun Indonesia asal Cilacap untuk pembelian RDF dari hasil pengolahan sampah,” katanya.

Menurut Kusno, rencana perubahan sistem pengolahan sampah ini sudah dibuatkan detail engineering design (DED). Berdasarkan kajian tersebut, diibutuhkan biaya sekitar Rp55miliar untuk membangun TPST dengan modul mesin pengolahan sampah sebanyak empat sampai lima unit.

Kusno menambahkan, penanganan sampah di Gunungkidul saat ini dinilai mendesak lantaran Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) akan semakin ramai. Selain itu, dalam beberapa tahun ke depan, sudah tidak diperbolehkan lagi adanya TPAS.

“Hal inilah yang mendorong Pemkab Gunungkidul untuk memperluas tanah di TPAS Wukirasi dari 5 ha menjadi 9 ha. Lahan perluasan itulah yang akan menjadi lokasi pembangunan TPST RDF,” imbuhnya.

Humas Pemda DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *