Yogyakarta (25/02/2025)REDAKSI17.COM– Dalam rangka mengangkat dan mengawal kembali keris sebagai warisan budaya, Irjen. Pol. (Purn.) Drs. Guntur Setyanto, M.Si, sebagai pelestari budaya DIY melakukan audiensi menemui Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam X di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, pada Selasa (25/02). Hal itu dilakukan dalam rangka menindaklanjuti berkenannya Sri Paduka, untuk membuka acara Pagelaran Keris Pusaka Ageming Satriyo di Ndalem Yudhonegaran, pada (17/01) lalu.
“Sebelumnya saya menghaturkan terima kasih kepada beliau, Kanjeng Gusti Paku Alam X. Hal ini, adalah sebagai upaya tindak lanjut berkenannya beliau membuka Pagelaran Keris di nDalem Yudhonegaran yang dipandegani oleh Gusti Yudho beberapa waktu yang lalu,” ucap Guntur usai menemui Sri Paduka. Pagelaran Keris dilaksanakan dalam rangka untuk mengangkat dan mengawal kembali keris sebagai warisan budaya agar tetap lestari, sebagaimana yang diamanahkan oleh UNESCO, pasca pengakuan keris oleh UNESCO, sebagai warisan budaya takbenda.
Guntur menjelaskan, Sri Paduka adalah figur yang sangat penting dalam ranah budaya, dalam amanah undang-undang tentang kebudayaan. Masyarakat para pecinta keris, berharap memdapatkan arahan dan bimbingan dari Sri Paduka. Sehingga, pelestarian budaya perkerisan, sebagaimana yang diamanahkan oleh UNESCO, dapat dilakukan dengan maksimal.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa Sri Paduka memberikan apresiasi yang luar biasa dan arahan kepada para pencinta keris, agar kedepannya, mereka terus berkoordinasi dan mohon dawuh, untuk dapat mengembangkan budaya keris. Keris adalah senjata tradisional Indonesia, yang memliki nilai sejarah dan budaya yang sangat tinggi. Keris bukanlah hanya sebuah tontonan, tapi adalah tuntunan, terutama tuntunan tentang moral yang dipesankan oleh para leluhur.
Guntur juga mengatakan, bahwa pihaknya merasa senang telah diterima dengan baik oleh Sri Paduka. Dimana Sri Paduka berkenan berdiskusi dan memberikan support dalam kegiatan tersebut. Pada kesampatan audiensi hari ini, Guntur berkesempatan melaporkan kepada Sri Paduka bahwa pihaknya berhasil menulis sebuah buku tentang keris.
Dijelaskan olehnya, bahwa buku tentang keris tersebut dedikasikan untuk generasi muda. Guntur memandang generasi muda sebagai golongan generasi penerus. Mereka memiliki latar belakang kecerdasan yang bagus, penguasaan bahasa yang mumpuni, dan penguasaan IT (Information and Technology) yang sangat baik.
Dengan modal yang dimiliki oleh para generasi muda tersebut, Guntur optimis, kedepannya generasi muda mampu memimpin bangsa dan membawa negara Indonesia, menjadi negara yang diperhitungkan. Guntur menyebutkan, bahwa keris adalah bagian daripada pesan moral, dimata para pecinta keris. Menurutnya, moral adalah sebuah investasi yang paling tertinggi dalam konsep berbangsa dan bernegara. Guntur juga berharap, agar generasi muda senantiasa berupaya memegang teguh hal tersebut.
Lebih lanjut Guntur menjelaskan, dengan kembali memegang teguh falsafah dan budaya yang diwariskan oleh para leluhur, bisa menjadi salah satu cara bangsa Indonesia untuk menghindari dan menolak ganguan-ganguan yang menyerang ideologi. Buku tentang Keris Nusantara telah dipublikasikan dan disebarluaskan secara gratis, melalui e-book dan beberapa universitas ternama yang peduli terhadap budaya, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Jakarta, Harvard University, dan Monash University.
HUMAS PEMDA DIY